​Meningioma: Penyebab, Gejala dan, Pengobatan

Dipublish tanggal: Jan 29, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Meningioma merupakah suatu tumor pada salah satu lapisan dari otak manusia yang dinamakan dengan meningen. Meningen sendiri adalah selaput yang melapisi otak dan juga tulang belakang manusia yang fungsinya sebagai pelindung jaringan. Tumor ini merupakan tumor yang paling sering terbentuk di dalamgt;kepala. 

Tumor ini lambat dalam pertumbuhannya, dan pada 90% kasus merupakan tumor jinak, bukan keganasan. Namun, bila mengarah pada suatu keganasan atau kanker, maka biasanya progresivitasnya cepat dan bisa juga menyebar hingga ke beberapa bagian lain dari tubuh penderita. Lokasi terjadinya-pun sering pada bagian otak, tetapi tidak menutup kemungkinannya untuk terjadi juga pada bagian sumsum tulang belakang. 

Tumor ini termasuk salah satu tumor yang berasal dari gangguan sistem saraf pusat.

Penyebab dari Meningioma 

Penyebab dari kondisi meningioma bervariasi, tergantung dari sumber penyebab yang mendasari terjadinya permasalahan kesehatan tersebut. Ada beberapa sumber menyebutkan bahwa penyebab pasti kondisi ini masih belum dapat diketahui. Hanya saja, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang terkena suatu meningioma, yaitu:

  • Wanita. Disebut-sebut terkait dengan adanya gangguan hormon wanita, yaitu hormon progesteron. Selain itu, wanita usia 30 tahun dan 70 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami Meningioma.
  • Obesitas. Pada kebanyakan kasus, penderita biasanya memiliki berat badan berlebih. Hanya saja belum ada penelitian yang dapat dengan pasti membuktikan keterkaitan pada kedua kondisi masalah kesehatan ini.
  • Fraktur tengkorak. Bila pernah mengalami suatu cedera pada kepala yang mengakibatkan suatu fraktur pada tengkorak, maka Meningioma ini dapat saja ditemui pada bagian dimana selaput dan sekitarnya yang pernah mengalami perlukaan.
  • Radioterapi. Risiko akan meningkat bila anda merupakan pasien yang pernah menjalani suatu radioterapi.
  • Neurofibromatosis tipe 2. Merupakan suatu kelainan genetik yang berkaitan dengan pertumbuhan tumor pada beberapa jaringan sistem saraf.

Tanda dan gejala Meningioma

Perlu diketahui, tanda dan gejala yang dapat timbul antara lain, seperti:

  • Nyeri kepala yang kian bertambah berat
  • Perubahan pada pandangan penglihatan, dapat menjadi buram atau penglihatan seperti ganda
  • Gangguan penciuman
  • Mual hingga muntah
  • Hilang ingatan
  • Gangguan pada pendengaran
  • Kejang
  • Kelemahan dapat juga terjadi pada tangan maupun kaki
  • Perubahan pada perilaku
  • Tinnitus
  • Speech problems

Biasanya tanda dan gejala yang muncul tergantung dari lokasi munculnya tumor pada bagian suatu otak ataupun tulang belakang. Berbagai tanda dan gejala yang bisa saja muncul bila mana mengalami kondisi ini, namun terkadang antara satu individu dengan lainnya tidak sama persis, karena dipengaruhi oleh sejauh manakah tingkat keparahan suatu permasalahan kesehatan tersebut, usia individu, dapat saja jenis kelamin, pola hidup seseorang, faktor kebiasaan, genetik, dan asupan nutrisi. 

Tanda dan gejala yang dirasakan merupakan suatu pemeriksaan yang masuk dalam anamnesa. Pemeriksaan anamnesa sendiri bersifat subjektif, yaitu hanya pasien yang dapat merasakannya. Sehingga dalam penegakkan suatu diagnosa tetap memerlukan pemeriksaan bersifat objektif, yaitu berdasarkan hasil pemeriksaan dan bukti nyata keterkaitan tanda–gejala dengan penilaian dokter.

Pemeriksaan untuk mengetahui penyakit Meningioma

Penyakit Meningioma sendiri merupakan penyakit yang harus diperiksakan secara langsung ke dokter untuk dapat memastikan apakah sumber penyebab penyakit yang mendasarinya. 

Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang mungkin dapat dilakukan seorang dokter bila anda mengalami kondisi Meningioma ini, yaitu:

  • Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang biasa dilakukan adalah tanda – tanda vital, termasuk pemeriksaan fisik neurologis
  • Computerized tomography (CT) scan, Magnetic resonance imaging (MRI). Biasanya dokter akan merekomendasikan pemeriksaan ini bilamana pada pemeriksaan anamnesa maupun fisik yang telah dilakukan mengarah pada suatu gangguan sistem saraf pusat atau bagian tertentu otak. Pemeriksaan ini juga dapat membantu untuk mengetahui lokasi, dan ukuran tumor
  • Biopsi. Biasanya dapat dilakukan juga untuk mengetahui tumor tersebut jinak atau ganas

Pada umumnya, dokter akan merekomendasikan salah satu atau beberapa pemeriksaan yang terkait dengan kondisi pasien. Tentunya juga disesuaikan dengan kebutuhan pasien itu sendiri.

Pengobatan terhadap penyakit Meningioma

Pengobatan kondisi Meningioma sebaiknya dapat dilakukan sesegera mungkin bila diagnosa sudah ditegakkan. Terapi yang nantinya Anda terima tergantung dari beberapa faktor, mulai dari lokasi dan ukuran dari tumor tersebut; usia anda, status kesehatan anda secara keseluruhan, agresivitas suatu tumor, dan tujuan dari suatu perawatan.

  • Wait-and-see approach. Perawatan yang segera belum tentu diperlukan bagi setiap penderita meningioma. Meningioma kecil yang tumbuh lambat, biasanya tidak menyebabkan tanda atau gejala sehingga mungkin saja belum memerlukan suatu pengobatan
  • Operasi. Dapat saja dilakukan bila anda memiliki tanda dan gejala yang jelas, serta pada pemeriksaan yang dilakukan mengarahkan kepada diagnosa Meningioma
  • Radiation therapy. Jika setelah menjalani tindakan operasi namun Meningioma belum dapat dihilangkan seutuhnya, maka dokter dapat saja merekomendasikan terapi ini, dengan tujuan untuk menghancurkan sel – sel meningioma yang masih tersisa, dan mengurangi kemungkinan Meningioma tersebut kambuh. Ada beberapa pilihan untuk terapi ini, antara lain, seperti Fractionated stereotactic radiotherapy (SRT), Proton beam radiation, Stereotactic radiosurgery (SRS), dan Intensity-modulated radiation therapy (IMRT)
  • Obat. Jarang digunakan untuk menyembuhkan suatu Meningioma

Komplikasi yang bisa terjadi pada penderita Meningioma

Meningioma dapat saja menyebabkan suatu komplikasi, baik memang terkait dari penyakitnya, ataupun dari beberapa terapi yang dilakukan, seperti terapi dengan operasi atau pembedahan, maupun radioterapi. 

Beberapa komplikasi yang dapat muncul, seperti kejang, kesulitan dalam berkonsentrasi, kehilangan suatu ingatan, serta perubahan personaliti dalam diri penderita.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app