Mensipox Tablet adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih (ISK), infeksi saluran pernafasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi tulang dan sendi, infeksi saluran pencernaan, infeksi genital, dan infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri yang rentan. Mensipox Tablet mengandung Ciprofloxacin, obat yang termasuk antibiotik golongan fluorokuinolon generasi ke 2.
Mekanisme aksi antibiotik ini adalah dengan cara menghambat dua tipe enzim topoisomerase II yaitu DNA Gyrase dan topoisomerase IV. Topoisomerase IV memerlukan berfungsi untuk memisahkan kromosom induk terhadap kromosom turunannya saat pembelahan sel bakteri. Dengan DNA yang tidak dipisahkan, proses terhenti dan bakteri tidak bisa membagi.
Sedangkan DNA gyrase bertanggungjawab untuk pemanjangan rantai DNA sehingga akan cocok di dalam sel yang baru terbentuk. Kombinasi dari dua mekanisme di atas akan membunuh bakteri sehingga Ciprofloxacin digolongkan sebagai bakterisida.
Ciprofloxacin diserap dengan baik di saluran pecernaan, jika diberikan secara oral akan memiliki bioavailabilitas sekitar 70-80%. Waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi plasma puncak : 1-2 jam (oral). Antibiotik ini terdistribusi secara luas di dalam tubuh, penetrasi jaringan baik, mampu melintasi plasenta, dan masuk ke air susu ibu.
Mengenai Mensipox Tablet
Golongan
Resep dokter
Kemasan
Obat Mensipox Tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- dos 5 x 6 tablet salut selaput 500 mg
Kandungan
Tiap kemasan obat Mensipox Tablet mengandung zat aktif sebagai berikut :
- Ciprofloxacin 500 mg/tablet
Manfaat Mensipox Tablet
Kegunaan dan manfaat Mensipox Tablet adalah untuk mengobati kondisi-kondisi berikut :
- Pengobatan infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, pencernaan, dan infeksi perut, termasuk infeksi oleh baketri gram negatif (Escherichia coli, Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae, Legionella pneumophila, Moraxella catarrhalis, Proteus mirabilis, dan Pseudomonas aeruginosa), dan gram positif (Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus epidermidis, Enterococcus faecalis, dan Streptococcus pyogenes).
- Ciprofloxacin juga digunakan untuk infeksi pada kulit dan jaringan lunak, tulang dan sendi, gonore akut dan osteomielitis akut.
Dosis Mensipox Tablet
Mensipox Tablet diberikan dengan dosis berikut:
Anak
- Pengobatan dan profilaksis postexposure anthrax: 10-15 mg/kgBB selama 60 hari setelah konfirmasi paparan Bacillus anthracis. Dosis maksimal 500 mg/dosis.
Dewasa
- Infeksi saluran pernapasan bagian bawah, infeksi saluran pernapasan bagian atas, Infeksi kulit dan jaringan lunak: 2 x sehari 500-750 mg selama 7-14 hari.
- Otitis eksternal maligna: 2 x sehari 750 mg selama 7-14 hari sampai 3 bulan.
- Sistitis (infeksi kandung kemih) tanpa komplikasi: 2 x sehari 250-500 mg selama 3 hari dilanjutkan 500mg dosis tunggal hingga 3 hari berikutnya
- Sistitis dengan Komplikasi: 2 x sehari 500 mg selama 7 hari, dilanjutkan 1000 mg dosis tunggal hingga 7-14 hari berikutnya
- Pyelonephritis (infeksi ginjal) tanpa komplikasi: 2 x sehari 500 mg selama 7 hari, dilanjutkan 1000 mg dosis tunggal hingga 7-14 hari kedepan
- Pyelonephritis (infeksi ginjal) dengan Komplikasi: 2 x sehari 500-750 mg minimal 10 hari; bisa dilanjutkan > 21 hari.
- Prostatitis: 2 x sehari 500-750 mg untuk 2-4 minggu (akut) atau 4-6 minggu (kronis).
- Uretritis gonococcal, Cervicitis: 500-750 mg sebagai dosis tunggal.
- Penyakit radang panggul: 2 x sehari 500-750 mg minimal 14 hari.
- Pengobatan dan profilaksis postexposure anthrax: 2 x sehari 500 mg selama 60 hari setelah terkonfirmasi berdasarkan kultur darah.
- Infeksi tulang dan sendi: 2 x sehari 500-750 mg sampai maksimal 3 bulan.
- Diare: 2 x sehari 500 mg selama 1-5 hari tergantung pada tingkat keparahan dan sifat infeksi.
- Demam tifoid/tifus: 2 x sehari 500 mg selama 7 hari.
- Infeksi intra abdomen: 500-750 mg selama 5-14 hari.
Penyesuaian dosis
- Pasien hemodialisis atau dialisis peritoneal: 250-500 mg setiap 24 jam setelah dialisis.
- CrCl <30: 250-500 mg setiap 24 jam.
- CrCl 30-60: 250-500 mg setiap 12 jam.
Aturan pakai
- Bisa diminum dengan atau tanpa makanan. Sebaiknya diminum setelah makan untuk meminimalkan ketidaknyamanan saluran pencernaan.
- Jangan diminum dengan produk antasida (biasanya obat maag), Fe (biasanya tonik penambah darah dan suplemen lainnya) atau produk susu.
Efek Samping Mensipox Tablet
Kebanyakan efek samping Mensipox Tablet bersifat ringan sampai sedang yang akan segera hilang ketika pemberian obat dihentikan. Namun, efek samping serius kadang terjadi.
Berikut adalah beberapa efek samping Mensipox Tablet yang bisa terjadi :
- Efek samping yang paling umum seperti mual, diare, tes fungsi hati yang abnormal, muntah, dan ruam pada kulit.
- Obat ini juga meningkatkan resiko tendonitis dan tendon pecah, terutama pada pasien berusia lebih dari 60 tahun, pasien yang juga menggunakan obat-obat golongan kortikosteroid, dan pasien dengan transplantasi ginjal, paru-paru, atau jantung.
- Seperti fluoroquinolones lain, antibiotik ini dapat memicu terjadinya kejang atau menurunkan ambang kejang, dan dapat menyebabkan efek samping terhadap sistem saraf pusat lainnya.
- Sakit kepala, pusing, dan insomnia juga dilaporkan cukup sering terjadi.
- Kejadian yang jauh lebih jarang seperti tremor, psikosis, kecemasan, halusinasi, paranoia, dan percobaan bunuh diri, terutama pada dosis yang lebih tinggi.
- Berbagai efek samping yang sangat jarang namun berpotensi fatal seperti nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson, aritmia jantung (torsades des pointes atau perpanjangan QT), pneumonitis alergi, penekanan sumsum tulang, hepatitis atau gagal hati, dan phototoxicity / fotosensitifitas.
- Obat harus dihentikan jika ruam, sakit kuning, atau tanda lain dari hypersentitivitas terjadi.
- Efek samping yang berpotensi fatal : Reaksi hipersensitivitas, hepatotoksisitas berat, diare dan kolitis terkait Clostridium difficile.
Interaksi Obat Mensipox Tablet
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Mensipox Tablet adalah:
- Penggunaan bersama antasida yang mengandung magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida, menurunkan penyerapan Mensipox Tablet oleh usus.
- Hal yang sama terjadi jika diberikan bersamaan dengan suplemen zat besi dan multi-vitamin yang mengandung zinc.
- Sebaiknya tidak diberikan bersamaan dengan susu, produk yang kaya kalsium, multivitamin oral dan suplemen mineral yang mengandung kation divalen atau trivalen (misalnya Fe, Zn, Ca) karena bisa menurunkan level Mensipox Tablet dalam darah di bawah level yang dibutuhkan.
- Mensipox Tablet menunjukkan potensi untuk menghambat kerja enzim yang memecah tizanidine, theophylline, caffeine, methylxanthines, clozapine, olanzapine, dan ropinirole. Hal ini dapat meningkatkan level obat tersebut dalam darah, sehingga menyebabkan efek samping yang lebih potensial.
- Dalam dosis tinggi, penggunaan Mensipox Tablet bersamaan dengan anti inflamasi non steroid (NSAID) dapat menyebabkan kejang. beberapa merk-merk obat yang termasuk NSAID misalnya mefinal yang mengandung asam mefenamat, dan voltadex yang mengandung diclofenac.
- Meningkatkan efek antikoagulan oral (misalnya warfarin) dan anti diabetes glibenclamide.
- Meningkatkan toksisitas methotrexate.
- Konsentrasi plasma Mensipox Tablet dapat ditingkatkan oleh probenesid.
- Penggunaan bersamaan dengan antiaritmia kelas IA (misalnya quinidine, procainamide), antiaritmia kelas III (misalnya amiodarone, sotalol), TCA, makrolides dan antipsikotik dapat menyebabkan efek aditif pada perpanjangan interval QT.
- Penggunaan bersamaan dengan kortikosteroid (misalnya dexamethasone, betamethasone) dapat meningkatkan risiko gangguan tendon parah.
- Interaksi yang berpotensi fatal : Peningkatan kadar tizanidine dalam serum yang bisa menyebabkan efek hipotensi dan sedatif.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Mensipox Tablet adalah sebagai berikut :
- Antibiotik termasuk Mensipox Tablet hanya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang rentan. Jangan menggunakan antibiotik ini untuk penyakit yang disebabkan oleh virus, misalnya influenza.
- Buang semua sisa obat Mensipox Tablet yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
- Gunakan obat Mensipox Tablet sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
- Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
- Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
- Penggunaan antibiotik ini untuk pasien dengan penyakit hati harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
- Efektivitas dan keamanan pemakaian pada anak-anak, wanita hamil dan menyusui belum terbukti. Obat ini mampu memasuki air susu ibu (ASI) oleh karena itu penggunaan Mensipox Tablet untuk ibu menyusui harus mempertimbangkan manfaat dengan risiko pada bayi.
- Mensipox Tablet tidak boleh digunakan untuk mengobati penyakit infeksi oleh virus.
- Jangan hentikan pengobatan sebelum dosis dan durasi yang dianjurkan dokter selesai. Jika pengobatan dihentikan sebelum waktunya berpotensi terjadinya resistensi antibiotik.
- Hati-hati menggunakan antibiotik ini untuk pasien dengan epilepsi, riwayat gangguan sistem saraf pusat, defisiensi G6PD, perpanjangan interval QT, memiliki faktor risiko perpanjangan interval QT atau torsades de pointes (misalnya sindrom QT kongenital panjang, ketidakseimbangan elektrolit yang tidak dikoreksi, penyakit jantung).
- Mensipox Tablet dapat memperburuk gejala myasthenia gravis.
- Mensipox Tablet dapat menyebabkan pusing, sebaiknya tidak mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin.
- Pertahankan asupan cairan yang adekuat dan hindari alkalinitas urine yang berlebihan.
- Hindari paparan sinar matahari atau sinar UV buatan.
- Jika selama menggunakan obat Mensipox Tablet Anda mengalami tendinitis atau ruptur tendon (misalnya nyeri, bengkak) saat berolahraga, segera istirahat dan hentikan olahraga.
- Jangan menggunakan antibiotik ini pada pasien dengan dengan riwayat hipersensitif atau alergi obat Ciprofloxacin dan antibiotik golongan kuinolon lainnya.
- Sebaiknya juga tidak digunakan untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak dan remaja sebelum akhir fase pertumbuhan.
- Mensipox Tablet juga kontraindikasi pada pasien dengan epilepsi atau gangguan kejang lainnya.
- Sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan riwayat tendon pecah.
- Jangan digunakan bersamaan dengan tizanidine karena akan meningkatkan kerusakan liver, menyebabkan penurunan tekanan darah dengan cepat dan mengantuk.
Penggunaan obat Mensipox Tablet untuk ibu hamil
FDA di Amerika Serikat (setara BPOM Indonesia) mengkategorikan Ciprofloxacin ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.
Meskipun hasil studi pada hewan tidak selalu equivalen dengan hasil pada manusia, namun efek buruk obat ini pada janin hewan harus menjadi pertimbangan serius sebelum menggunakan Mensipox Tablet untuk ibu hamil. Oleh karena obat ini diketahui mampu menembus sawar plasenta, sebaiknya kalaupun harus digunakan harus di bawah pengawasan dokter.
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Mensipox Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.