Midazolam adalah senyawa turunan benzodiazepin yang merupakan obat penenang. Midazolam umum digunakan sebagai premedikasi operasi, untuk obat bius atau anestesia, ataupun bisa digunakan sebagai obat yang mengatasi gejala insomnia ringan ataupun kejang di rumah sakit bila obat lain sedang tidak tersedia.
Mengenai Midazolam
Golongan
Resep dokter
Kemasan
- Tablet
- Injeksi atau disuntikkan ke dalam tubuh
Kandungan
-
Manfaat Midazolam
Manfaat Midazolam dapat digunakan sebagai obat penenang. Midazolam bekerja dengan cara mempengaruhi suatu kinerja neuro-transmitter GABA dalam otak sehingga menimbulkan efek menenangkan.
Oleh karena itu, midazolam biasa dipakai dalam premedikasi operasi, untuk obat bius, ataupun insomnia dan kejang. Obat ini harus digunakan sesuai dengan penyakit, indikasi dan dapat digunakan baik oleh anak, dewasa atau lanjut usia.
Efek Samping Midazolam
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Midazolam adalah:
- Alergi seperti gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, lidah dan tenggorokan atau bahkan sampai pingsan
- Kecemasan dan linglung
- Denyut jantung bertambah cepat atau tidak beraturan
- Efek samping lain yang jarang terjadi antara lain angioedema, tekanan darah renade, pusing, mulut kering, mual dan muntah serta kehilangan keseimbangan.
Tentunya tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut. Bila Anda merasa khawatir dalam penggunaan obat ini ataupun mengalami salah satu keluhan yang telah disebutkan diatas, konsultasikan keadaan medis Anda kepada tenaga medis atau dokter terdekat.
Hati-hati dengan gejala overdosis Midazolam antara lain depresi pernapasan, otot yang lemas, pingsan, somnolen, kesulitan bernapas, pusing, detak jantung yang melambat sampai keadaan koma.
Dosis Midazolam
Berbagai sediaan Midazolam meliputi tablet serta injeksi yang digunakan untuk masing masing keluhan yang berbeda beda. Dosis Midazolam tergantung dari indikasi pengobatannya.
- Sedasi preoperasi anak usia 1 – 15 tahun : 50 – 150 mcg/kg secara intramuskular (IM/injeksi)
-
Premedikasi operasi :
- Anak usia 1 – 15 tahun : 80 – 200 mcg/kg 15 – 30 menit sebelum operasi secara IM.
- Dewasa : 70 – 100 mcg/kg (5mg) 20 – 60 menit sebelum operasi dimulai secara IM.
- Lansia : 2 -3 mg (perkiraan dosis : 20 – 50 mc/kg) 20 – 60 menit sebelum operasi dimulai secara IM.
-
Sedasi di ICU
- Bayi usia < 32minggu : 60mcg/kg/hari dari infus, dikurangi setelah 24jam menjadi 30mcg/kg/hari dengan maksimal terapi selama 4 hari
- Bayi ≥ 32 minggu – 6 bulan : 60 mcg/kg/hari.
- Anak usia 6 bulan – 12 tahun : 50 – 200 mcg/kg IV pelan kurang lebih selama 3 menit sebagai dosis awal lalu dilanjutkan 30 – 120 mcg/kg/hari dari infus.
- Dewasa : dimulai dari 0.03 – 0.3 mg/kg. Dosis pemeliharaan sebanyak 0.02 – 0.2 mg/kg/hari.
- Lansia : harus disesuaikan kembali
- Insomnia
- Dewasa : 7.5 - 15 mg secara oral sebelum tidur.
- Lansia : 7.5 mg secara oral sebelum tidur.
- Kejang
- Bayi usia 3-6 bulan : 2.5 mg
- Bayi usia 6 bulan - 1 tahun : 2.5 mg
- Anak usia 1-5 tahun : 5 mg
- Anak usia 5-10 tahun : 7.5 mg
- Anak usia 10-18 tahun : 10 mg
- Semua diberikan secara oral sebagai dosis tunggal
Dikarenakan penggunaan obat ini harus menggunakan resep dari dokter, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter yang telah memeriksa Anda secara langsung sehingga mengetahui kondisi medis Anda. Bacalah petunjuk pada kemasan obat dan ikuti anjuran dokter dalam mengkonsumsi obat ini.
Interaksi Midazolam
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan bahan aktif Midazolam adalah:
- Obat antijamur
- Antibiotik
- Antidepresan
- Obat jantung atau penurun darah tinggi
- Obat antiviral untuk mengobati hepatitis C atau HIV/AIDS
- Obat kejang
- Obat tuberculosis
Perhatian
Dalam menggunakan Midazolam, ada beberapa hal yang perlu di waspadai, seperti:
- Midazolam dapat menyebabkan kantuk, lemas, dan kelelahan. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam menjalankan aktivitas berat seperti menyetir atau mengoperasikan mesin mesin berat karena bisa berbahaya.
- Hati-hati pemberian kepada lansia usia > 60 tahun, penderita gangguan pernapasan, ginjal, hati ataupun jantung serta pasien dengan obesitas dan gangguan saraf.
Amankah untuk ibu hamil dan menyusui?
Perlu diketahui bahwa penggunaan Midazolam untuk ibu hamil dan menyusui termasuk dalam kagetori D, yaitu tidak direkomendasikan karena diduga dapat menyebabkan kecacatan janin.
Perlu ditanyakan kembali ke dokter bila ingin menggunakan Midazolam dalam kondisi hamil atau menyusui. Bila Anda memang memiliki keluhan keluhan yang memerlukan pengobatan namun sedang hamil atau menyusui, dokter akan mencarikan alternatif pengobatan lainnya yang aman bagi Anda.