Miniaspi adalah obat bermerek yang mengandung Acetylsalicylic acid (asam asetil salisilat) sebagai antitrombotik. Obat ini digunakan untuk mencegah agregasi platelet atau pembekuan darah pada pembuluh darah (trombosis).
Dengan mekanisme kerja seperti itu, maka obat miniaspti dapat digunakan untuk mencegah terjadinya serangan jantung, pengobatan gejala pada saat serangan jantung, dan sebagai pengobatan tambahan pasca stroke.
Mengenai Miniaspi
Golongan
Bisa diperoleh tanpa resep dokter
Kemasan
Miniaspi tersedia dalam bentuk tablet salut enterik
Kandungan
Miniaspi mengandung zat aktif sebagai berikut :
- Acetylsalicylic acid 80 mg / tablet
Asam asetilsalisilat (Aspirin) akan bekerja pada tubuh dengan cara menghambat aktivitas enzim siklo-oksigenase melalui proses asetilasi yang bersifat ireversibel (tidak dapat kembali seperti semula). Dengan kerja penghambatan tersebut, maka asam asetilsalisilat dapat mencegah proses pembentukan tromboksan A2 sehingga terjadi pecegahan terhadap penimbunan platelet dan pencegahan terhadap proses pembekuan darah.
Oleh sebab itu aksi kerjanya disebut juga dengan istilah Antikoagulan, Antiplatelet (Anti trombotik), & Fibrinolitik (Trombolitik).
Manfaat Miniaspi
Miniaspi obat apa? Sebagai obat anti trombotik, maka miniaspi digunakan untuk pencegahan dan pengobatan berbagai keadaan trombosis atau agregasi platelet (pembekuan darah) yang terjadi pada tubuh, terutama pada kasus-kasus di bawah ini:
- Serangan jantung atau penyakit jantung koroner (infark miokard & angina tak stabil).
- Pasca stroke, untuk mencegah terulangnya serangan.
- Mencegah serangan iskemik otak sepintas atau "stroke ringa" atau transient ischemic attack (TIA)
- Mencegah serangan jantung nonfatal pertama pada orang memiliki risiko tinggi untuk terkena serangan jantung, seperti: merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gaya hidup tidak aktif, stres, dan obesitas. > atas rekomendasi dokter
- Mencegah pembekuan darah bagi orang-orang yang telah menjalani operasi arteri karotis untuk mencegah terulangnya TIA dan bagi orang-orang yang menerima hemodialisis.
- Mencegah pembekuan darah bagi orang yang telah menjadali operasi penggantian pinggul.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, Miniaspi merupakan kontraindikasi bagi beberapa keadaan berikut ini:
- Memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap Asam Asetilsalisilat dan komponen-komponen lain dari obat.
- Penderita yang diketahui mempunyai riwayat penyakit asma
- Penderita yang memiliki riwayat tukak lambung atau penyakit maag
- Penderita yang diketahui mempunyai riwayat atau sering mengalami perdarahan di bawah kulit
- Memiliki kelainan pembekuan darah terutama hemofilia dan trombositopenia
- Penderita yang diketahui sedang mendapat pengobatan dengan terapi meggunakan antikoagulan (obat pengencer darah).
- Anak-anak di bawah 12 tahun.
Dosis Miniaspi
Dosis yang akurat sesuai dengan petunjuk dokter. Adapun dosis Miniaspi yang lazim digunakan adalah:
- Pada pengobatan penderita dengan serangan jantung dosis dewasa Miniaspi yang dianjurkan yaitu 2 tablet 80 mg sampai dengan 4 tablet 80 mg yang diberikan 1 kali sehari (terutama saat serangan) dan 1 tablet 80 mg yang diberikan 1 kali sehari (pada saat rumatan).
- Pada pengobatan penderita dengan serangan jantung dosis dewasa Miniaspi yang dianjurkan yaitu 2 tablet 80 mg sampai dengan 4 tablet 80 mg yang diberikan 1 kali sehari (dalam tempo 2 x 24 jam pasca stroke) dan 1 tablet 80 mg yang diberikan 1 kali sehari (pada saat rumatan).
Efek Samping Miniaspi
Seperti halnya obat-obatan lain, Obat Miniaspi juga dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti berikut:
- Rasa tak nyaman pada lambung dan sekitar ulu hati.
- Rasa mual hingga muntah
- Pada pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya tukak lambung, pendarahan lambung, dan efek samping Asam Asetilsalisilat lainnya seperti gangguan pada fungsi hati dan gangguan pada fungsi ginjal.
Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan Miniaspi, harap perhatikan hal-hal berikut ini:
- Obat Miniaspi harus digunakan secara hati - hati pada penderita dengan kondisi sebagai berikut: Gangguan fungsi hati, Gangguan fungsi ginjal, Mengalami dehidrasi, Wanita hamil, dan Ibu menyusui
- Obat ini tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak - anak dengan usia kurang dari 12 tahun. Sebaiknya obat ini diminum bersamaan dengan makan atau sesaat setelah makan.
- Hentikan penggunaan segera jika terjadi tinitus atau telinga berdengin, gangguan pendengaran, atau pusing.
- Konsultasikan ke dokter jika tjd ggn lambung yg persisten. Asupan alkohol dpt meningkatkan perdarahan lambung.
- Potensi interaksi apabila digunakan bersamaan dengan obat antikoagulan oral lainnya, asetosal, kortikosteroid atau AINS, spironolakton, furosemid, dan obat yang bersifat urikosurik.
Artikel terkait: