Tubuh Anda mungkin jadi lebih gampang capek, lemas, hingga jatuh sakit saat puasa Ramadhan. Hal ini biasanya jadi pertanda bahwa sistem imun Anda sedang menurun. Kalau sudah begitu, kebanyakan orang akan cepat-cepat minum vitamin supaya stamina tetap terjaga selama puasa. Namun sebelum Anda minum vitamin saat puasa, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan.
Apakah saya perlu minum vitamin saat puasa?
Selama di bulan Ramadhan, tubuh Anda mulai menyesuaikan diri dengan perubahan pola makan dan pola tidur saat puasa. Jika sebelumnya Anda bisa makan 3 kali sehari, sekarang Anda hanya bisa makan saat sahur dan berbuka puasa saja. Waktu tidur pun jadi berkurang karena Anda harus bangun lebih pagi untuk makan sahur.
Setiap perubahan pada kebiasaan sehari-hari ternyata berdampak pada sistem metabolisme Anda. Ketika pola makan Anda berubah, maka metabolisme tubuh juga akan ikut berubah. Itulah kenapa, Anda cenderung merasa lemas, cepat ngantuk, bahkan jatuh sakit saat puasa Ramadhan.
Daripada buru-buru minum obat, kebanyakan orang lebih memilih minum vitamin. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak sistem imun tubuh dan pulih lebih cepat. Namun, apa benar kita perlu minum vitamin saat puasa?
Pada dasarnya, suplemen vitamin dibutuhkan bagi orang-orang tertentu, seperti:
- Wanita hamil dan menyusui.
- Wanita usia subur yang perlu tambahan kalsium atau zat besi.
- Anak dan remaja yang susah makan atau mengalami kurang gizi.
- Orang yang sedang diet tertentu.
- Orang dengan kondisi tertentu, misalnya mengidap masalah pencernaan (gastrointestinal), setelah konsultasi ke dokter.
Dalam keadaan berpuasa, sebetulnya hanya Anda sendiri yang bisa menentukan apakah Anda membutuhkan suplemen vitamin tambahan atau tidak. Jika Anda merasa sudah mendapatkan cukup vitamin dan mineral dari menu sahur dan berbuka puasa, maka Anda sebetulnya tidak perlu lagi minum vitamin saat puasa.
Namun jika masih ragu-ragu, segera tanyakan pada dokter. Dokter akan melihat kondisi kesehatan Anda terlebih dahulu, apakah benar Anda membutuhkan suplemen tambahan saat puasa atau tidak.
Beri tahukan dokter mengenai semua gejala yang Anda rasakan selama puasa Ramadhan, misalnya pusing, mual, atau anemia. Setelah dirasa perlu, barulah dokter akan merekomendasikan jenis vitamin yang tepat untuk Anda.
Baca selengkapnya: Waspadai 4 Tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin Saat Puasa
Kapan waktu terbaik minum vitamin saat puasa, sahur atau buka puasa?
Suplemen vitamin memang bisa membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral Anda saat puasa. Namun, Anda mungkin masih bingung mengenai waktu terbaik untuk minum vitamin saat puasa.
Sama seperti jenis obat lainnya, vitamin juga bisa menimbulkan efek samping seperti mual, sakit perut, dan diare ringan. Hati-hati, efek samping tersebut bisa semakin parah jika Anda minum vitamin di waktu yang tidak tepat. Lantas, kapan sebaiknya minum vitamin saat puasa, ketika sahur atau buka puasa, ya?
Ternyata, waktu terbaik minum vitamin saat puasa ditentukan oleh jenis suplemen vitamin yang dikonsumsi. Coba lihat lagi, apakah jenis suplemen Anda termasuk larut air atau larut lemak?
1. Suplemen vitamin larut air: diminum saat sahur
Vitamin B dan vitamin C adalah jenis vitamin larut air. Bila Anda ingin minum suplemen dengan kandungan vitamin B dan vitamin C, maka sebaiknya diminum saat sahur.
Kedua jenis vitamin tersebut lebih cepat diserap ketika kondisi perut masih kosong. Minimal Anda bisa mengonsumsinya 30 menit sebelum makan atau 1 jam sesudah makan sahur.
Jenis vitamin B yang paling populer di antaranya vitamin B2, vitamin B6, dan vitamin B12. Vitamin B berfungsi untuk menambah energi dan mengatasi stres, sehingga sangat cocok bagi Anda yang sering susah fokus atau bad mood saat puasa.
Sementara itu, vitamin C mengandung antioksidan yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan begitu, tubuh jadi lebih fit dan tidak mudah sakit saat puasa.
Baca selengkapnya: 5 Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh Tetap Fit Saat Puasa
2. Suplemen vitamin larut lemak: diminum saat buka puasa
Vitamin larut lemak di antaranya vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K. Suplemen vitamin ini memberikan efek maksimal jika diminum saat buka puasa.
Vitamin larut lemak akan dilarutkan dalam tubuh menggunakan lemak dari makanan. Vitamin jenis ini kemudian dialirkan ke seluruh tubuh dan sisanya akan disimpan di hati.
Karena nantinya disimpan dalam tubuh, maka vitamin tersebut paling baik dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang mengandung lemak jenuh atau minyak. Hal ini dapat membantu memaksimalkan penyerapan vitamin dalam tubuh.
Tips minum vitamin saat puasa Ramadhan
Selain memperhatikan waktu minum vitamin saat puasa, ada beberapa tips yang harus dilakukan supaya penyerapan vitamin dalam tubuh jadi maksimal. Berikut selengkapnya:
- Baca label kemasan vitamin dengan benar. Ikuti aturan minum dan dosis sesuai usia dan kebutuhan Anda.
- Minumlah vitamin hanya dengan air putih. Anda tidak dianjurkan untuk minum vitamin dengan teh, sebab kandungan kafeinnya dapat mengganggu penyerapan vitamin dalam tubuh.
- Bila Anda sedang minum obat-obatan tertentu, ada baiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum Anda minum vitamin saat puasa. Hal ini bertujuan untuk mencegah interaksi obat yang dapat membahayakan kesehatan. Misalnya, vitamin K diminum bersamaan dengan obat pengencer darah dapat menyebabkan perdarahan.
- Bila Anda mengalami mual, muntah, sakit perut, atau efek samping lainnya, segera hentikan pemakaian. Segera periksakan diri ke dokter terdekat.
Baca juga: Sehatkah Minum Kopi Saat Puasa?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.