Minyak cengkeh (Clove Oil) adalah minyak esensial yang berasal dari pohon cengkeh atau disebut Syzygium aromaticum yang banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara. Cara mendapatkan minyak cengkeh atau Clove Oil adalah dengan menyaring kuncup bunga kering pohon cengkeh, termasuk bagian batang dan daunnya.
Minyak cengkeh memiliki banyak varian warna dan cenderung memiliki aroma kuat dan pedas. Di dalam minyak cengkeh (Clove Oil) sendiri terdapat senyawa zat kimia eugenol sebagai salah satu komponen utama yang berfungsi untuk menghambat proses pembekuan darah, mengurangi rasa sakit dan membantu melawan infeksi.
Minyak cengkeh atau Clove Oil diklaim memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi kesehatan, di antaranya dapat membantu membunuh bakteri, meredakan nyeri dan sakit gigi, serta mengatasi masalah pencernaan dan gangguan pernapasan.
Mengenai Minyak Cengkeh (Clove Oil)
Golongan
-
Kemasan
- Essential oil
- Obat topikal
- Semprotan disinfektan
Kandungan
- Minyak cengkeh
- Eugenol
Manfaat Minyak Cengkeh (Clove Oil)
Manfaat minyak cengkeh diklaim dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang meliputi:
- Mengatasi sakit gigi
- Mencegah gigi berlubang
- Meredakan gatal pada kulit
- Menghentikan pertumbuhan bakteri dan jamur
- Membunuh sel kanker
Manfaat minyak cengkeh (Clove Oil) yang mengandung antioksidan tinggi serta bersifat antiinflamasi, antibakteri, antivirus, dan antijamur ini juga diperkirakan efektif dalam mengatasi berbagai masalah jerawat, flu, hipertensi, gangguan pencernaan dan pernapasan, hingga meningkatkan sistem imun tubuh.
Dosis Minyak Cengkeh (Clove Oil)
Minyak cengkeh (Clove Oil) tersedia dalam beberapa kemasan, baik yang bisa dioleskan pada kulit atau bahkan digunakan sebagai aromaterapi. Bahkan minyak cengkeh (Clove Oil) bisa dijadikan bahan semprotan disinfektan untuk membasmi kuman dan bakteri pada ruangan.
Minyak cengkeh (Clove Oil) juga dapat digunakan sebagai minyak yang dioleskan pada kulit, seperti minyak pijat. Dosis umum yang disarankan adalah 15 tetes minyak cengkeh per ons minyak pembawa (seperti jojoba oil, coconut oil, atau olive oil) untuk membentuk larutan 2,5 %.
Sementara itu, untuk mengatasi rasa nyeri atau sakit gigi, minyak cengkeh (Clove Oil) dapat digunakan dengan cara:
- Encerkan terlebih dahulu cengkeh ke dalam minyak pembawa (seperti coconut oil atau olive oil)
- Oleskan balutan kapas bersih ke dalam larutan, diamkan hingga meresap
- Usahakan untuk menghindari kontak larutan minyak cengkeh dengan gusi
- Oleskan kapas pada gigi yang sakit dan diamkan selama beberapa menit
- Ulangi kembali setiap 2 jam sekali (jika diperlukan)
Penggunaan minyak cengkeh (Clove Oil) untuk mengurangi sakit gigi mungkin dapat menimbulkan iritasi atau rasa tidak nyaman ketika mengoleskannya. Jika hal tersebut terjadi, silakan hentikan penggunaannya.
Jika ingin digunakan dalam bentuk obat topikal pada kulit, minyak cengkeh (Clove Oil) harus diencerkan terlebih dahulu dan tidak disarankan pula untuk mengonsumsi minyak cengkeh (Clove Oil) lebih dari 2 minggu tanpa henti.
Perlu diketahui pula bahwa penggunaan minyak cengkeh (Clove Oil) pada masing-masing orang bisa menimbulkan efek yang berbeda. Hingga saat ini pun belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat mengenai dosis cengkeh yang tepat dan aman untuk digunakan.
Oleh karena itu, pastikan terlebih dahulu produk dan kandungan yang digunakan serta selalu mengikuti aturan penggunaan yang tertera pada label kemasan. Jika memiliki pertanyaan terkait penggunaan minyak cengkeh (Clove Oil), bisa dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker.
Efek samping Minyak Cengkeh (Clove Oil)
Penggunaan cengkeh umumnya tergolong aman digunakan sebagai bahan masakan. Tetapi minyak cengkeh (Clove Oil) mungkin saja menimbulkan sejumlah efek samping yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Iritasi kulit, seperti kemerahan, gatal, dan bengkak
- Reaksi alergi, seperti ruam, gatal, sulit bernapas, batuk, sesak nafas, sulit menelan
Untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan minyak cengkeh (Clove Oil), silakan mengikuti petunjuk pemakaian dan sesuaikan dengan indikasi penggunaan.
Interaksi Minyak Cengkeh (Clove Oil)
Potensi interaksi obat dapat terjadi ketika minyak cengkeh (Clove Oil) digunakan secara bersamaan dengan obat lain sehingga manfaat cengkeh tidak dapat bekerja dengan maksimal atau justru menimbulkan racun yang berbahaya bagi tubuh.
Penggunaan minyak cengkeh (Clove Oil) tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat antikoagulan serta obat antidepresan seperti monoamine oxidase inhibitors (MAOIs) maupun selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs).
Obat antikoagulan tidak boleh digunakan bersamaan karena cengkeh mengandung zat kimia eugenol yang berfungsi juga untuk menghambat proses pembekuan darah. Jika digunakan secara bersamaan dengan minyak cengkeh, maka darah jadi sulit membeku dan berisiko terjadinya memar dan perdarahan yang parah.
Selain itu, beberapa kondisi kesehatan tertentu juga tidak disarankan menggunakan minyak cengkeh (Clove Oil), di antaranya:
- Baru selesai menjalani operasi besar
- Menderita penyakit tukak lambung
- Mengalami gangguan perdarahan, seperti hemofilia
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang dikonsumsi dan beritahukan kepada dokter sehingga risiko interaksi obat dapat dicegah.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan minyak cengkeh (Clove Oil) adalah:
- Pengguna obat antidepresan dan antikoagulan tidak boleh mengonsumsi obat bersamaan dengan minyak cengkeh (Clove Oil)
- Minyak cengkeh (Clove Oil) mengandung eugenol yang dapat memperlambat proses pembekuan darah
- Hindari penggunaan minyak cengkeh minimal 2 minggu sebelum ataupun sesudah menjalani operasi besar
- Penderita penyakit tukak lambung maupun gangguan perdarahan seperti hemofilia tidak disarankan menggunakan minyak cengkeh
- Anak-anak di bawah usia 2 tahun dan ibu hamil tidak disarankan menggunakan
Artikel terkait: