Kanker prostat menjadi momok menakutkan bagi kaum pria. Menurut Yayasan Kanker Indonesia, kasus kanker prostat di Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai kanker yang paling sering diderita oleh pria dan urutan keenam sebagai jenis kanker paling mematikan di Indonesia.
Ditengah bahaya yang mengintai, ternyata masih banyak mitos kanker prostat yang bikin masyarakat jadi resah. Sebaiknya, jangan lagi percaya mitos menyesatkan berikut ini.
Jangan percaya mitos kanker prostat berikut
1. Kanker prostat hanya dialami pria berumur
Meski memang banyak dialami oleh pria yang usianya lebih tua, pria muda juga berisiko mengalami hal yang sama. Bahkan menurut American Cancer Society, sekitar 40% kasus kanker prostat terjadi pada pria usia di bawah 65 tahun, biasanya 40 tahun ke atas.
2. Kadar PSA tinggi sudah pasti gejala kanker prostat
Prostate-Specific Antigent atau PSA adalah protein yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Kadar PSA sering kali dijadikan indikator kesehatan prostat dan membantu mendiagnosis kanker prostat.
Saat muncul sel kanker di prostat, kadar PSA biasanya naik hingga di atas 4. Namun, kadar PSA tinggi ternyata tidak selalu menjadi gejala kanker prostat.
Naiknya kadar PSA bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti aktivitas bersepeda, ejakulasi, atau masalah prostat lainnya. Maka itu, diperlukan pemeriksaan penunjang lainnya seperti biopsi invasif guna memastikan penyebabnya.
3. Kalau ayah terkena kanker prostat, saya pasti ikut kena
Genetik menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kanker. Hal ini berlaku juga untuk kanker prostat.
Apabila salah satu anggota keluarga yang terkena kanker prostat, baik itu ayah atau saudara kandung, maka Anda berisiko 2 kali lebih tinggi mengalami hal serupa. Namun, ini bukan berarti Anda sudah pasti akan terkena.
Potensi dan risiko kanker prostat dalam diri Anda tergantung dari gaya hidup Anda sehari-hari. Karena Anda termasuk berisiko, segera konsultasikan ke dokter untuk melakukan tes PSA.
Baca juga: Pemeriksaan Darah untuk Mendeteksi Kanker
4. Kanker prostat bikin libido jadi turun
Siapa bilang kalau setelah operasi kanker prostat bikin Anda lagi bergairah di ranjang? Mitos kanker prostat yang satu ini tidak perlu Anda percaya lagi.
Pria masih bisa ereksi yang cukup kuat saat bercinta, tapi memang perlu waktu. Pemulihan pasca operasi biasanya memakan waktu 4-24 bulan, tergantung usia pasien.
Baca juga: Cemas Kehidupan Seksual Terganggu Karena Kanker Prostat? Atasi dengan Yoga
5. Kanker prostat tidak mematikan
Pertumbuhan sel-sel kanker yang menyerang prostat terjadi cukup lambat dan bahkan tidak menimbulkan gejala. Hal inilah yang menyebabkan banyak pria tidak sadar telah memiliki kanker prostat dan baru mencari pengobatan saat kondisinya sudah parah.
Meski begitu, ada juga kasus kanker prostat yang terjadi sangat cepat dan agresif. Sama halnya dengan jenis kanker lainnya, kanker prostat juga bisa mematikan jika dibiarkan tanpa penanganan.
6. Pengobatan kanker prostat sebabkan impotensi dan inkontinensia urine
Ada mitos kanker prostat yang mengatakan bahwa pengobatan kanker prostat bisa menyebabkan impotensi dan sulit menahan buang air kecil. Akibatnya, banyak pasien yang enggan menjalani pengobatan karena tidak ingin mengalami impotensi.
Perlu diluruskan bahwa hal tersebut tidak benar. Memang setelah operasi, pria mungkin akan sedikit sering mengompol tapi ini hanya bersifat sementara dan bisa diobati.
7. Vasektomi bisa picu kanker prostat
Ada mitos kanker prostat yang mengatakan bahwa vasektomi bisa menyebabkan kanker prostat. Padahal itu tidak terbukti.
Vasektomi tidak berkaitan sama sekali dengan risiko kanker prostat. Jadi, Anda tak perlu khawatir bila ingin melakukan vasektomi sebagai KB pria atau tujuan lainnya.
Baca selengkapnya: Vasektomi: Metode, Syarat, Manfaat, dan Efek Samping
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.