Montelukast adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan sekaligus mencegah gejala asma, contohnya napas bunyi (mengi) dan sesak napas. Obat ini juga dapat dimanfaatkan sebelum olahraga untuk mencegah bronkospasme yang menyebabkan seseorang kesulitan bernapas.
Montelukast bekerja dengan memblokir leukotrien, zat alami yang memicu gejala asma dan alergi. Dengan menghambat leukotrien tersebut, peradangan di saluran udara lambat laun akan berkurang dan pasien bisa kembali bernapas dengan leluasa.
Penting diketahui bahwa obat ini tidak untuk mengatasi serangan asma yang terjadi secara mendadak. Jika serangan asma atau sesak napas terjadi, sebaiknya gunakan inhaler pereda cepat (reliever).
Mengenai Montelukast
Golongan
Resep dokter
Kemasan
- Tablet 10 mg
- Granul 4 mg
Kandungan
Montelukast
Manfaat Montelukast
Berbagai manfaat montelukast adalah sebagai berikut:
- Mengendalikan dan mencegah gejala asma seperti napas bunyi (mengi) dan sesak napas;
- Mencegah kesulitan bernapas (bronkospasme) selama olahraga;
- Mengurangi gejala alergi serbuk bunga dan rhinitis alergi, seperti bersin, hidung tersumbat atau hidung meler, dan hidung gatal;
- Mengurangi frekuensi penggunaan inhaler pereda cepat (reliever);
- Mengobati gatal-gatal karena biduran (urtikaria) yang sudah berlangsung lebih dari 6 minggu;
Perlu dicatat bahwa untuk mengatasi alergi, montelukast hanya digunakan jika obat alergi lainnya tidak mampu meredakan gejalanya. Sebisa mungkin, gunakan obat alergi oral sebelum menggunakan montelukast dalam pengobatan alergi.
Obat ini bekerja seiring berjalannya waktu. Oleh karena itulah, montelukast hanya efektif untuk mencegah serangan asma, bukan untuk mengatasi gejala asma yang muncul mendadak.
Kontraindikasi
- Riwayat alergi terhadap montelukast;
- Intoleransi galaktosa.
Efek samping Montelukast
Obat asma ini aman digunakan oleh anak usia 6 bulan ke atas dan orang dewasa. Namun, sama seperti obat pada umumnya, montelukast juga dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping montelukast yang mungkin terjadi antara lain:
- Sakit kepala;
- Diare;
- Badan panas;
- Sakit perut;
- Mual muntah;
- Ruam ringan.
Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:
- Ruam;
- Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
- Pusing parah;
- Kesulitan bernapas.
Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dosis Montelukast
Dosis montelukast bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Dosis montelukast yang umum diresepkan antara lain:
- Dewasa dan anak usia 15 tahun ke atas: 1 x sehari 10 mg tablet, dengan atau tanpa makanan;
- Anak usia 6-14 tahun: 1 x sehari 5 mg tablet kunyah. Dikonsumsi setidaknya 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan;
- Anak usia 6 bulan sampai 5 tahun: 1 x sehari 4 mg dengan sediaan granul atau tablet kunyah. Bisa dikonsumsi secara langsung atau dicampur ke dalam yogurt, es krim, atau makanan lunak dingin lainnya;
Jika Anda menggunakan montelukast untuk asma atau alergi, gunakanlah obat pada malam hari. Sedangkan untuk mencegah alergi, montelukast dapat digunakan pada pagi atau sore hari.
Khusus untuk mencegah masalah pernapasan saat olahraga, konsumsi tablet mobntelukast setidaknya 2 jam sebelum olahraga. Namun, apabila Anda sudah menggunakan obat ini setiap hari untuk mencegah asma dan alergi, maka Anda tidak perlu meminumnya lagi jika hendak berolahraga.
Jika Anda menggunakan montelukast sediaan tablet kunyah, obat benar-benar harus dikunyah dulu sebelum ditelan. Jika anak Anda mengalami kesulitan untuk mengunyah atau menelan obat, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter atau apoteker.
Teruskan penggunaan obat sesuai resep dokter meskipun gejala sudah membaik. Hindari menambah, mengurangi, atau berhenti minum obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter. Alih-alih menyembuhkan, tindakan demikian justru dapat menimbulkan efek samping yang membahayakan tubuh.
Interaksi Montelukast
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan montelukast adalah:
- Obat epilepsi, seperti fenobarbital dan fenitoin;
- Obat tuberkulosis, contohnya rifampicin;
- Obat kolesterol, misalnya gemfibrozil.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan montelukast adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi maupun penyakit tertentu, terutama penyakit hati (liver) atau gangguan kejiwaan berupa kecemasan, depresi, atau keinginan untuk bunuh diri;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan montelukast saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
- Montelukast sediaan tablet kunyah berpotensi mengandung aspartam. Jika Anda mengalami fenilketonuria atau kondisi lain yang mengharuskan Anda menghindari aspartam, maka konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Artikel terkait: