Mucosta adalah obat bermerek yang mengandung rebamipide. Rebamipide sendiri merupakan obat maag yang biasa digunakan untuk mengobati tukak lambung dan radang lambung (gastritis).
Penggunaan obat Mucosta harus berdasarkan rekomendasi dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini hendaknya ketahui terlebih dahulu informasi mengenai indikasi, kontraindikasi, dosis dan cara penggunaan, efek samping dan informasi keamanan obat yang akan dijelaskan dalam artikel ini.
Mengenai Mucosta
Golongan
Resep dokter
Kemasan
1 Dos isi 10 strip x 10 tablet salut film
Kandungan
Setiap tabletnya mengandung Mucosta 100 mg
Mekanisme kerja Mucosta
Rebamipide adalah sebuah asam amino turunan dari 2-(1 H )-quinolinone, digunakan untuk perlindungan mukosa, penyembuhan tukak lambung, dan pengobatan gastritis. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan sistem pertahanan mukosa, menangkal radikal bebas, dan mengaktifkan gen yang mengkode siklooksigenase -2 sehingga mengerahkan efek sitoprotektif pada mukosa lambung.
Obat ini juga meningkatkan jumlah lendir lambung dan merangsang aliran darah mukosa lambung untuk mengatasi gangguan hemodinamik, sehingga membantu untuk menekan peradangan dan memperbaiki mukosa lambung.
Penelitian juga telah menunjukkan bahwa rebamipide dapat melawan efek samping NSAID pada mukosa saluran cerna. Obat ini telah digunakan di sejumlah negara Asia termasuk Jepang (dipasarkan dengan merek Mucosta, termasuk di Indonesia), Korea Selatan, Cina, dan India (dipasarkan dengan nama dagang Rebagen). Sayangnya, obat ini tidak disetujui oleh Food and Drug Administration untuk digunakan di Amerika Serikat.
Manfaat Mucosta
Kegunaan Mucosta adalah sebagai berikut:
- Mengobati tukak lambung, dikombinasikan dengan penghambat faktor ofensif seperti PPI (misalnya lansoprazole, omeprazole, dll), anti kolinergik (misalnya Pirenzepin) atau H2-Antagonist ( misalnya ranitidine, cimetidine, dll).
- Mengobati gastritis atau radang lambung.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini. Mucosta tidak boleh digunakan bagi mereka yang memiliki riwayat alergi atau hipersensitifitas terhadap rebamipide atau komponen lain dalam obat Mucosta.
Dosis Mucosta
Dosis yang tepat sesuai dengan petunjuk dokter setelah mempertimbangkan kondisi pasien secara menyeluruh. Adapun dosis lazim Mucosta yaitu:
- Tukak lambung: Diberikan secara kombinasi dengan penghambat faktor ofensif dimana dosis dewasa adalah 3 x sehari 1 tablet (100 mg). Diberikan pada waktu pagi hari, sore, dan menjelang tidur malam hari.
- Gastritis: Dosis dewasa 3 x sehari 1 tablet (100 mg). Termasuk untuk mengobati lesi mukosa lambung (erosi, perdarahan, kemerahan, dan edema) pada gastritis akut dan eksaserbasi akut gastritis kronis.
Petunjuk penggunaan:
- Telanlah obat ini utuh-utuh dengan segelas air minum atau secukupnya.
- Usahakan untuk mengonsumsinya di jam yang sama setiap harinya.
- Apabila Anda melewatkan dosis karena lupa, segera ganti dosis yang setelah Anda mengingatnya. Namun, jika ingat-ingat sudah dekat dengan waktu untuk dosis berikutnya, maka tak perlu mengganti dosis tersebut, melainkan langsung beralih ke dosis selanjutnya.
- Apabila Anda tidak sengaja mengonsumsi lebih dari dosis yang diresepkan, konsultasikan dengan dokter atau apoteker. Jangan berhenti minum obat ini kecuali dokter menginstruksikannya.
Efek samping Mucosta
Seperti halnya obat-obatan lain, Mucosta juga berpotensi menimbulkan efek samping. Paling sering terjadi ketika seseorang memiliki alergi terhadap obat ini dan gejalanya meliputi ruam, lepuhan pada kulit, dan gatal-gatal. Jika gejala-gejala tersebut terjadi, konsultasikan dengan dokter atau apoteker.
Gejala-gejala efek samping di bawah ini memang jarang terjadi. Namun apabila terjadi pada Anda, maka segera berhenti minum obat ini dan hubungi dokter.
- Keringat dingin, tekanan darah menurun, gangguan pernapasan.
- Pembengkakan di sekitar mata atau mulut, gatal-gatal, gangguan pernapasan (reaksi anafilaktoid).
- Nyeri tenggorokan, demam, malaise yang terjadi akibat penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia).
- Perdarahan hidung, gusi berdarah, perdarahan subkutan di kaki terjadi akibat penurunan jumlah trombosit.
- Malaise umum, kehilangan nafsu makan, menguningnya kulit dan mukosa yang terjadi akibat disfungsi hati.
Gejala-gejala di atas bukanlah daftar lengkap efek samping obat Mucosta. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker jika Anda mengalami gejala-gejala selain yang tercantum di atas.
Interaksi Mucosta
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter sebelum menggunakan Mucosta.
Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat Mucosta, harap perhatikan beberapa informasi keamanan obat berikut ini:
- Harap digunakan dengan hati-hati pada lansia.
- Penggunaan untuk ibu hamil harus benar-benar dipertimbangkan antara manfaat dan resikonya. Data keamanan obat ini pada ibu hamil belum tercukupi.
- Penggunaan pada ibu menyusui harus hati-hati. Aktivitas menyusui harus dihentikan selama menggunakan obat ini, karena berdasarkan hasil studi pada mencit menunjukkan bahwa obat Mucosta ikut dikeluarkan bersama dengan air susu ibu.
- Belum ada rekomendasi penggunaan untuk anak-anak, karena uji klinik dan data keamanan pada anak belum tercukupi.
Artikel terkait: