Mycorine cream adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit akibat infeksi jamur. Mycorine cream mengandung zat aktif miconazole yang termasuk obat anti jamur golongan imidazole.
Miconazole adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur pada kulit seperti (panu, kurap, dan kaki atlet), dan infeksi jamur pada mulut dan vagina. Selain itu, juga bisa digunakan sebagai obat sariawan pada bayi. Obat ini termasuk golongan imidazole yang bekerja dengan cara mengubah permeabilitas dinding sel jamur.
Miconazole mengikat fosfolipid dalam membran sel dan menghambat pembentukan ergosterol dan sterol lain yang diperlukan untuk produksi membran sel. Hal ini menyebabkan kematian sel jamur. Miconazole juga biasa dikombinasikan dengan dexamethasone atau betamethasone sebagai cream topikal untuk mengobati tinea corporis (kurap), tinea cruris (jock itch/gatal atlet), atau tinea pedis (athlete’s foot/kaki atlet).
Mengenai Mycorine Cream
Golongan
Jual bebas
Kemasan
Mycorine cream dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Tube 5 gram dan 15 gram cream 2 %
Tersedia juga sediaan mycorine powder 25 gram.
Kandungan
Tiap kemasan mycorine cream mengandung zat aktif miconazole nitrate 2 %
Manfaat Mycorine Cream
Beberapa kegunaan dan manfaat Mycorine Cream adalah sebagai sediaan topikal untuk mengatasi:
- Infeksi jamur pada kulit seperti jamur pada sela-sela jari kaki (athlete’s foot)
- Jamur pada kuku (onychomikosis)
- Jamur pada lipatan kulit, lipatan paha, kulit kepala, jamur pada tubuh (panu dan kadas).
Dosis Mycorine Cream
Mycorine Cream diberikan dengan dosis sebagai berikut :
- Dioleskan 2 x sehari selama setidaknya 10 hari setelah lesi sembuh. Pemakaian 2-6 minggu.
- Infeksi jamur kuku: oleskan obat setiap hari ditambah kassa berpori.
Efek samping Mycorine Cream
Beberapa efek samping Mycorine Cream adalah sebagai berikut:
- Sediaan krim yang digunakan pada kulit umumnya mempunyai efek samping seperti rasa panas, kemerahan, edema (bengkak), gatal, rasa seperti terbakar, pedih, urtikaria (biduran), dan kejadian iritasi umum lain.
- Sediaan krim mengandung minyak yang dapat melemahkan fungsi kondom lateks dan diafragma pada pemakaian disekitar organ intim.
- Iritasi pada mata dan membran mukosa.
Interaksi Obat Mycorine Cream
Tidak ada interaksi obat yang signifikan untuk sediaan topikal. Namun, untuk sediaan oral ada beberapa interaksi dengan obat lain, yakni:
- Miconazole dapat meningkatkan konsentrasi serum phenytoin dan fosphenytoin.
- Dapat mengurangi efek terapi Saccharomyces boulardii. Kombinasi kedua obat ini sebaiknya tidak dilakukan.
- Dapat meningkatkan efek hipoglikemik (menurunkan gula darah) bersamaan dengan obat-obat golongan sulfonilurea.
- Meningkatkan konsentrasi antikoagulan warfarin.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan Mycorine Cream adalah sebagai berikut :
- Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif (alergi) pada miconazole atau obat golongan imidazole lainnya.
- Pemakaian harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi.
Penggunaan Mycorine Cream oleh wanita hamil
FDA di Amerika Serikat (setara BPOM Indonesia) menggolongkan Mycorene Cream ke dalam kategori B pada trimester kedua dan ketiga, artinya:\
Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan risiko pada janin di trimester berapa pun.
Sejumlah kecil obat ini dapat diserap secara sistemik setelah pemberian topikal dan pada vagina. Sehingga pemakaian pada trisemester pertama tidak disarankan (kategori C). Namun, obat ini masih dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada wanita hamil trisemester kedua dan ketiga.