Myotonic Injection adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan menangani kasus perdarahan postpartum dan postabortal. Obat Myotonic Injection mengandung Methylergometrine, obat yang termasuk golongan alkaloid ergot.Berikut ini adalah informasi lengkap obat Myotonic Injection yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
Pabrik
Meprofarm
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
Myotonic Injection dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- (ampul) 1 mL x 10 × 1's
kandungan
Tiap kemasan obat Myotonic Injection mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Methylergometrine maleate 0.2 mg/mL
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Methylergometrine adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan menangani kasus perdarahan postpartum dan postabortal. Methylergometrine adalah alkaloid ergot, yang secara langsung merangsang kontraksi otot polos rahim dan vaskular. Methylergometrine adalah agonis / antagonis parsial pada reseptor serotonergik, dopaminergik dan alfa-adrenergik. Pola pengikatan dan aktivasi spesifik pada reseptor ini menyebabkan kontraksi otot uterus yang sangat tinggi melalui reseptor serotonin 5-HT2A. Pengaruhnya pada pembuluh darah lebih rendah dibandingkan alkaloid ergot lainnya.
Indikasi
Kegunaan Myotonic Injection (Methylergometrine) adalah untuk hal-hal berikut :
- Myotonic Injection diindikasikan untuk mencegah dan menangani perdarahan postpartum dan postabortal.
- Digunakan dalam manajemen aktif pada tahap ketiga persalinan.
- Untuk menangani perdarahan rahim setelah pemisahan plasenta, atonia uterin, subinvolusi rahim nifas, atau lochiometra.
Kontraindikasi
- Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif/alergi obat Methylergometrine.
- Kontraindikasi untuk pasien yang mengalami induksi persalinan, hipertensi berat, preeklamsia atau eklampsia, atau inersia uterus primer dan sekunder.
- Jangan digunakan untuk penderita penyakit jantung, stenosis katup mitral, atau penyakit vaskular obliteratif.
- Jangan gunakan dalam kasus aborsi spontan.
- Obat ini juga dikontraindikasikan pada pasien HIV-positif yang menggunakan protease inhibitor, delavirdine dan efavirenz (yang juga merupakan agonis pada reseptor 5HT2A-mGlu2 dan meningkatkan kemungkinan pasien mengalami halusinasi selama terapi Myotonic Injection (Methylergometrine)).
Efek Samping Myotonic Injection
Berikut adalah beberapa efek samping Myotonic Injection (Methylergometrine) yang mungkin terjadi :
- Efek samping yang umum adalah gangguan saluran pencernaan misalnya mual, muntah, dan diare.
- Kadang juga bisa terjadi sakit kepala, pusing, atau halusinasi.
- Hipertensi berat (terutama pada pasien dengan preeklampsia), nyeri dada sementara, palpitasi, bradikardia.
- Efek samping lain meliputi tinnitus, hidung tersumbat, dyspnoea, diaphoresis, tromboflebitis, haematuria, keram kaki, reaksi alergi.
- Efek samping yang berpotensi fatal : Shock.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat Myotonic Injection (Methylergometrine) adalah sebagai berikut :
- Captivation plasenta dapat terjadi jika diberikan selama tahap 2 atau 3 persalinan sebelum keluarnya plasenta.
- Jangan gunakan obat Myotonic Injection secara jangka panjang.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada penderita sepsis berat atau persisten, penyakit vaskular perifer, penyakit jantung iskemik, dan penderita gangguan fungsi ginjal atau hati.
- Jangan menggunakan obat ini bersamaan dengan minum jus grapefruit karena kemungkinan terjadi kenaikan kadar serum dan risiko efek vasokonstriksi yang parah.
- Obat ini bisa menyebabkan sakit kepala, pusing bahkan halusinasi. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.
Penggunaan obat Myotonic Injection untuk ibu hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Methylergometrine kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung senyawa ini termasuk Myotonic Injection untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat ini dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :
- Kadar serum Myotonic Injection (Methylergometrine) bisa meningkat sehingga meningkatkan risiko efek vasokonstriksi yang parah jika digunakan bersamaan dengan obat-obat yang termasuk inhibitor CYP3A4. Obat-obat ini meliputi obat antijamur golongan azole (itraconazole, ketoconazole, clotrimazole), obat penurun tekanan darah beta-blocker (propranolol), antibiotik golongan macrolide (erythromycin, clarithromycin).
- Risiko yang sama bisa terjadi saat digunakan dengan nefazodone, indinavir, ritonavir, telaprevir, obat yang termasuk inhibitor reverse transcriptase (delavirdine, efavirenz), triptans (misalnya sumatriptan), cobicistat, fluoxetine, fluvoxamine, atau ketolide (misalnya, telitromisin).
Dosis Myotonic Injection
Obat Myotonic Injection (Methylergometrine) diberikan dengan dosis berikut :
- Pengendalian perdarahan uterus dalam keadaan darurat
0.2 mg secara injeksi Intravena.
- Subinvolution, puerperium dan lochiometral bleeding
0.5-1 mL secara injeksi Intramuskular.
1 mL secara injeksi Intramuskular atau 0.5-1 mL secara injeksi Intravena setelah persalinan bayi.
Terkait
- Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif Methylergometrine
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Myotonic Injection (Methylergometrine) harus sesuai dengan yang dianjurkan.