Naphazoline Hydrochloride atau Naphazoline HCl termasuk salah satu obat dekongestan. Secara umum, obat Naphazoline digunakan untuk mengurangi mata merah, bengkak, gatal dan berair yang disebabkan oleh alergi, pilek, ataupun iritasi pada mata.
Naphazoline HCl dalam mengobati penyakit mata tersedia dalam bentuk obat tetes mata yang mungkin dikombinasikan dengan bahan lain. Beberapa merk obat yang mengandung Naphazoline HCl, di antaranya Flamergi, Rohto Cool Eye Drop, dan Naphcon-A Eye Drop.
Mengenai Naphazoline Hcl
Golongan
Obat resep
Kemasan
Obat tetes mata
Kandungan
Naphazoline Hcl
Manfaat Naphazoline Hcl
Naphazoline HCl adalah obat tetes mata untuk mengatasi masalah iritasi mata, termasuk mata merah. Selain itu, obat tetes mata Naphazoline HCl juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala mata bengkak, gatal, dan berair akibat alergi, pilek, maupun iritasi mata.
Alergi mata atau iritasi mata sendiri bisa terjadi karena banyak faktor, di antaranya mata terpapar debu, kotoran, asap, ataupun pemakaian lensa kontak yang kurang tepat. Meski tidak menular, tetapi penyakit mata akibat alergi ini perlu mendapatkan pengobatan yang tepat agar tidak mengganggu penglihatan.
Dosis Naphazoline Hcl
Untuk obat tetes mata yang mengandung Naphazoline HCl, dosis umum yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 1-2 tetes larutan 0,1 % pada mata. Bisa diteteskan setiap 3-4 jam sekali atau sesuai anjuran dokter.
Pemakaian obat pada setiap orang bisa berbeda sesuai keparahan penyakit dan usia pengguna. ikuti petunjuk dokter dan gunakan secara teratur di waktu yang sama demi hasil maksimal. Karena penggunaan obat Naphazoline HCl secara berlebihan justru dapat menyebabkan mata merah. Beritahu dokter jika selama pemakaian obat Naphazoline HCl justru menurunkan fungsi penglihatan.
Efek samping Naphazoline Hcl
Efek samping ringan yang mungkin terjadi akibat penggunaan Naphazoline HCl, di antaranya:
- Mata berair
- Mata perih
- Pilek dan bersin
- Penglihatan buram
- Sakit kepala atau pusing
Jika terjadi tanda reaksi alergi, seperti gatal, sulit bernapas, maupun pembengkakan di area tubuh tertentu, segera hentikan penggunaan obat Naphazoline HCl dan periksakan diri ke dokter. Termasuk sejumlah gejala berikut:
- Mata merah
- Mata perih atau sakit
- Mengalami perubahan penglihatan
- Sakit kepala
- Nyeri dada
- Jantung berdebar
Efek samping di atas mungkin tidak selalu terjadi pada setiap orang. Ada pula kemungkinan terjadinya efek samping lain yang tidak terdapat dalam daftar. Jika Anda cemas mengenai risiko efek samping, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.
Interaksi obat
Risiko interaksi obat bisa terjadi ketika Naphazoline HCl digunakan dengan obat lain secara bersamaan. Efeknya, bisa mengubah cara kerja obat dan menyebabkan obat tidak dapat bekerja dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui kandungan obat yang sedang dikonsumsi dan beritahukan pada dokter untuk mencegah potensi terjadinya interaksi obat.
Berikut ini adalah beberapa jenis obat yang mungkin bisa menimbulkan interaksi obat jika digunakan dengan obat Naphazoline HCl, yakni:
- Obat antidepresan, seperti amitriptyline, clomipramine, desipramine, maprotiline, milnacipran, nortriptylin
- MAO inhibitors, seperti linezolid, moclobemide, phenelzine, rasagiline, selegiline, tranylcypromine
- Obat lain, seperti cyclobenzaprine dan guanethidine
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Naphazoline HCl adalah sebagai berikut:
- Jangan gunakan obat Naphazoline HCl jika memiliki riwayat hipersensitif dengan kandungan obat
- Berikan jeda antara penggunaan Naphazoline HCl dengan obat mata lainnya sekitar 5 menit
- Jika akan menggunakan salep mata, sebaiknya gunakan obat tetes mata terlebih dahulu
- Lepaskan lensa kontak sebelum menggunakan Naphazoline HCl dan tunggu sekitar 10 menit kemudian baru gunakan kembali
- Ibu hamil ataupun ibu menyusui sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Naphazoline HCl
- Naphazoline HCl harus digunakan secara hati-hati bagi pasien diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi
- Penggunaan Naphazoline HCl tidak disarankan bagi penderita tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) karena dapat memperburuk kondisi
- Penderita dengan riwayat atau memiliki risiko penyakit glaukoma sudut sempit sebaiknya menghindari penggunaan Naphazoline HCl
Artikel terkait: