Neuralgin adalah obat yang digunakan untuk meredakan demam, sakit kepala, sakit gigi, sakit pada telinga, nyeri haid, dan nyeri ringan lainnya. Neuralgin mengandung kombinasi paracetamol, ibuprofen, dan caffeine yang dapat meringankan nyeri tanpa menyebabkan kantuk.
Kandungan paracetamol di dalamnya bekerja sebagai analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam). Sedangkan ibuprofen termasuk obat anti-inflamasi nonsteroid dengan efek samping paling ringan.
Sementara itu, kandungan kafein di dalam Neuralgin bekerja dengan cara menghambat aksi adenosine secara reversibel. Hal inilah yang membuat Neuralgin tidak menimbulkan kantuk saat diminum.
Mengenai Neuralgin
Pabrik
PT Kalbe Farma
Golongan
Jual bebas, tanpa resep dokter
Kemasan
Neuralgin dipasarkan dengan kemasan 1 strip isi 10 kaplet
Kandungan
- Paracetamol 350 mg
- Ibuprofen 200 mg
- Caffeine 50 mg
Manfaat Neuralgin
Manfaat Neuralgin dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi berikut:
- Menurunkan demam pada segala usia, termasuk demam setelah imunisasi.
- Meredakan sakit kepala, sakit gigi, sakit pada telinga, dan nyeri ringan lainnya.
- Meredakan nyeri yang lebih berat seperti migrain, nyeri haid, nyeri akibat batu ginjal, nyeri pasca operasi, nyeri otot dan sendi termasuk nyeri akibat penyakit asam urat dan rematik.
Untuk menurunkan demam, gunakan Neuralgin hanya bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi, yaitu di atas 38,5 °C.
Dosis Neuralgin
Neuralgin diberikan dengan dosis sebagai berikut :
- Anak usia 7-12 tahun: 3-4 x sehari ½-1 kaplet
- Dewasa : 3-4 x sehari 1 kaplet
Obat ini sebaiknya diberikan bersama makanan untuk menghindari nyeri perut.
Efek samping Neuralgin
Secara umum obat ini bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Namun, ada beberapa efek samping Neuralgin yang dapat terjadi, antara lain:
- Efek samping ringan pada saluran pencernaan, seperti mual dan muntah.
- Efek samping serius dapat berupa diare, hematemesis (muntah darah), hematuria (darah dalam urin), penglihatan kabur, ruam kulit, gatal, dan bengkak.
- Penggunaan dosis tinggi maupun jangka panjang berpotensi memicu perdarahan lambung dan kerusakan hati serta ginjal, termasuk gagal ginjal akut.
- Kandungan ibuprofennya dapat meningkatkan risiko hipertensi, infark miokard (serangan jantung), dan stroke, terutama jika digunakan dalam jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
- Dalam kasus yang jarang, ibuprofen dapat meningkatkan risiko terjadinya Sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik.
Pemakaian Neuralgin harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti:
- Ruam
- Gatal
- Sakit tenggorokan
- Demam
- Arthralgia
- Pucat
Jika obat tidak memberikan efek positif setelah 24 jam, atau demam dan nyeri sudah berlangsung lebih dari 3 hari, segera hubungi dokter.
Interaksi Neuralgin
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Neuralgin adalah:
- Metoclopramide: meningkatkan efek analgetik.
- Carbamazepine, fenobarbital, dan fenitoin: meningkatkan potensi kerusakan hati.
- Kolestiramin dan lixisenatide: mengurangi efek farmakologis paracetamol.
- Antikoagulan (pengencer darah), misalnya warfarin dan kumarin: meningkatkan risiko terjadinya memar atau perdarahan.
- Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor (misalnya enalapril) atau diuretik (misalnya, furosemide, hydrochlorothiazide): menurunkan efektivitas obat.
- Aspirin: menurunkan efektivitas aspirin dan meningkatkan risiko perdarahan lambung.
- Alkohol: meningkatkan risiko kerusakan hati.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan obat Neuralgin adalah sebagai berikut:
- Tidak untuk pasien yang memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap paracetam, ibuprofen, aspirin atau obat-obat NSAID lain.
- Hindari penggunaan pada pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung.
- Tidak dianjurkan untuk pasien yang memiliki gangguan ginjal atau hati, asma, urtikaria, radang atau tukak pada lambung maupun usus.
- Hati-hati penggunaan obat pada lansia, sebab tubuhnya lebih sensitif terhadap efek obat. Waspadai risiko perdarahan perut dan masalah ginjal.
- NSAID termasuk ibuprofen, sebaiknya tidak diberikan untuk penderita demam berdarah karena akan menginduksi kebocoran kapiler dan gagal jantung.
- Jika Anda menderita hipertensi, cek tekanan darah selama pengobatan.
- Hindari mengemudi atau menjalankan mesin karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.
Penggunaan obat Neuralgin untuk ibu hamil
Paracetamol dan ibuprofen diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Dalam sediaan tunggal, kedua obat ini adalah obat lini pertama sebagai pereda nyeri dan penurun panas bagi ibu menyusui.
Menurut FDA di Amerika Serikat, setara dengan BPOM di Indonesia, paracetamol dan ibuprofen termasuk obat kategori C. Hal ini berarti peneltiian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin.
Akan tetapi, tidak ada studi memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Jika potensi keuntungan dapat dijamin, maka penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risikonya sangat besar.
Pada usia kehamilan trimester 3, ibuprofen dapat digolongkan obat kategori D. Obat ini terbukti berisiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun studi terhadap manusia. Namun, jika manfaat yang diperoleh dipandang lebih tinggi dari resiko yang mungkin terjadi, obat ini bisa diberikan.
Ibuprofen tidak disarankan untuk ibu hamil, terutama pada usia kehamilan lebih dari 30 minggi. Pasalnya, kandungan tersebut berpotensi memicu penutupan prematur atau patent ductus arteriosus. Pada usia kehamilan yang lebih awal, obat ini masih bisa diberikan jika dijamin mampu memberikan manfaat yang lebih besar daripada risikonya.
Oleh karena itu, pemakaian Neuralgin oleh ibu hamil sebaiknya dihindari. Jika memang membutuhkan pereda nyeri, lebih baik pilihlah obat dengan kandungan paracetamol saja.
Artikel terkait: