Vitamin B3 terbagi menjadi 2 bentuk, yaitu niacin dan niacinamide. Niacinamide umumnya digunakan untuk mencegah kekurangan vitamin B3 dan kondisi terkait seperti pellagra. Selain itu, jenis vitamin B3 ini juga dapat membantu mengatasi jerawat, diabetes, kanker mulut, hingga osteoarthitis.
Anda juga bisa mendapatkan asupan niacinamide secara alami dari daging, ikan, suus, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Bisa juga lewat konsumsi suplemen vitamin B kompleks yang umumnya mengandung niacinamide di dalamnya.
Mengenai Niacinamide
Golongan
Suplemen vitamin
Kemasan
- Tablet
- Obat topikal
Kandungan
Niacinamide
Manfaat Niacinamide
Niacinamide tergolong mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh tubuh. Berbagai manfaat niacinamide adalah sebagai berikut:
- Mengoptimalkan fungsi lemak dan gula dalam tubuh;
- Menjaga kesehatan sel-sel tubuh;
- Menangani pellagra atau rendahnya kadar niasin dalam tubuh;
- Mengatasi jerawat dan eksim;
- Membantu mencegah gangguan produksi insulin pada penderita diabetes tipe 1;
- Membantu menurunkan kadar fosfat darah yang tinggi;
- Meringankan gejala kanker kepala dan leher;
- Membantu mencegah pembentukan kanker kulit baru atau bintik prakanker (keratosis aktinik)
- Meningkatkan fleksibilitas sendi;
- Mengurangi nyeri dan bengkak pada penderita osteoarthritis.
Kontraindikasi
- Pasien dengan riwayat alergi terhadap niacinamide
- Penderita penyakit hati, tukak lambung atau usus, pernah atau sedang menjalani cuci darah.
Efek samping Niacinamide
Penggunaan obat minum, suplemen, maupun krim kecantikan mengandung niacinamide umumnya tergolong aman. Hal ini termasuk juga untuk ibu hamil dan menyusui, asalkan tidak melebihi dosis yang disarankan.
Sama seperti zat lainnya, niacinamide juga dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Apalagi jika dikonsumsi melebihi dosis, niacinamide yang menumpuk dalam tubuh dapat memicu sakit perut, mual, diare, gangguan hati, hingga gula darah meningkat.
Penggunaan niacinamide pada kulit juga demikian. Meski tergolong aman, krim niacinamide dapat menyebabkan gatal, kemerahan ringan, hingga rasa terbakar pada kulit orang-orang yang sensitif.
Dosis Niacinamide
Dosis niacinamide bisa berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, keparahan penyakit, dan respon tubuh pasien terhadap pengobatan.
Berikut batas aman niacinamide sesuai usia:
- Anak usia 1-3 tahun: 6 mg
- Anak usia 4-8 tahun: 8 mg
- Anak usia 9-13 tahun: 12 mg
- Anak usia 14-18 tahun: 14-16 mg
- Ibu hamil atau menyusui: 30 mg/hari (untuk wanita usia < 18 tahun) dan 35 mg/hari (untuk wanita usia > 18 tahun)
Sedangkan dosis niacinamide disesuaikan dengan usia dan keluhan masing-masing, yakni:
Mengatasi jerawat
- Dewasa: Tablet mengandung 750 mg niacinamide, 25 mg zinc, 1,5 mg tembaga, dan 500 mcg asam folat, diminum 1-2 x sehari. Bisa juga dengan menggunakan gel niacinamide 4% sebanyak 2 x sehari.
- Anak usia > 12 tahun: 1 x sehari 1-4 tablet niacinamide yang juga mengandung asam azelat
Menangani pellagra (kekurangan vitamin B3)
- Dewasa: 300-500 mg niacinamide per hari;
- Anak-anak: 100-300 mg niacinamide per hari dengan dosis terbagi.
Mengatasi diabetes
- Dewasa: 25-50 mg/kg, diminum setiap hari untuk memperlambat perkembangan diabetes tipe 1. Bisa juga dengan dosis 3 x sehari 0,5 gram niacimanide untuk memperlambat perkembangan diabetes tipa 2;
- Anak-anak: 25-50 mg/kg, diminum setiap hari untuk memperlambat perkembangan diabetes tipe 1.
Menurunkan kadar fosfat dalam darah
- Dewasa: 500 mg - 1,75 gram setiap hari dengan dosis terbagi, gunakan selama 8-12 minggu.
Untuk pasien kanker laring
- Dewasa: 60 mg/kg niacinamide, diberikan 1-1,5 jam sebelum menghirup karbogen baik sebelum dan selama radioterapi.
Menangani kanker kulit selain melanoma
- Dewasa: 1-2 x sehari 500 mg niacinamide selama 4-12 bulan.
Menangani osteoarthritis
- Dewasa: 3 gram niacinamide/hari dalam dosis terbagi selama 12 minggu.
Interaksi Niacinamide
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan niacinamide adalah:
- Carbamazepine: menurunkan efektivitas carbamazepine;
- Paracetamol, isoniazid, methyldopa, itraconazole, erythromycin, phenytoin, hingga simvastatin: meningkatkan risiko kerusakan hati;
- Obat pengencer darah: meningkatkan risiko memar dan perdarahan;
- Primidone: menurunkan efektivitas obat.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan niacinamide adalah:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi atau penyakit tertentu;
- Sampaikan pada dokter bila Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun sebelum menggunakan niacinamide;
- Penderita diabetes yang mengonsumsi niacinamide harus memeriksakan gula darahnya secara rutin, karena niacinamide dapat meningkatkan gula darah;
- Hati-hati penggunaan niacinamide pada penderita penyakit kandung empedu, asam urat, dan gagal ginjal;
- Hentikan penggunaan niacinamide setidaknya 2 minggu sebelum operasi;
- Tanyakan pada dokter mengenai dosis niacinamide yang aman untuk anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui;
- Tidak boleh digunakan untuk mengobati kolesterol tinggi atau kadar lemak tinggi dalam darah.
Artikel terkait: