Norizec Plus Tablet adalah obat yang digunakan sebagai anti diabetes mellitus tipe 2 atau penyakit kencing manis. Norizec Plus Tablet mengandung kombinasi Glimepiride (obat anti diabetes oral yang termasuk ke dalam golongan sulfonilurea) dan metformin (anti diabetes oral golongan biguanid).Berikut ini adalah informasi lengkap Norizec Plus Tablet yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
Mengenai Norizec Plus Tablet
Golongan
Norizec Plus Tablet hanya bisa digunakan melalui resep dokter
Kandungan
Tiap kemasan Norizec Plus Tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Glimepiride 2 mg
- Metformin HCl 500 mg (dalam bentuk sustained release)
Manfaat Norizec Plus Tablet
Kegunaan Norizec Plus Tablet adalah untuk pengobatan diabetes mellitus tipe 2 jika kadar gula darah tidak cukup dikendalikan dengan diet, latihan fisik dan penurunan berat badan saja atau jika terapi antidiabetes tunggal tidak adekuat.
Efek Samping Norizec Plus Tablet
Berikut adalah beberapa efek samping Norizec Plus Tablet yang umum terjadi :
- Efek samping Norizec Plus Tablet pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare, kram perut, sembelit, nyeri pada ulu hati, perut kembung dan lebih sering kentut. Efek samping obat yang metformin pada saluran pencernaan lebih tinggi dibandingkan obat anti diabetes lainnya.
- Obat ini juga mempunyai efek samping seperti sakit kepala, demam, kenaikan berat badan, dan reaksi alergi pada kulit terutama pada orang-orang yang peka.
- Hati-hati dengan resiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah yang terlalu rendah), terutama jika Norizec Plus Tablet digunakan untuk jangka waktu lama dan dengan dosis yang lebih tinggi.
- Efek samping obat yang mengandung metformin yang lebih serius namun jarang terjadi adalah asidosis laktat. Kejadian lebih sering bila pasien juga menderita gangguan hati, ginjal paru, gangguan jantung kongestif atau mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Jika efek samping ini terjadi segera hentikan pemakaian Norizec Plus Tablet dan hubungi pihak medis. Tanda-tanda asidosis laktat adalah : merasa sangat lemah, lelah, atau tidak nyaman, nyeri otot, kesulitan bernapas, gangguan perut, merasa kedinginan, pusing, detak jantung lambat atau tidak teratur.
- Peda penggunaan jangka panjang, waspadai terjadinya malabsorpsi vitamin B12.
- Efek samping lain eritema, pruritus, urtikaria dan bisa menyebabkan hepatitis jika diberikan pada dosis tinggi dan jangka waktu lama.
Dosis Norizec Plus Tablet
Dosis Norizec Plus Tablet disesuaikan secara individual berdasarkan kadar glukosa darah pasien. Awalnya dipilih dosis efektif terendah kemudian bisa ditingkatkan tergantung pada kadar glukosa darah pasien. Berikut dosis yang bisa digunakan :
- 1-2 x tablet sehari, sebelum atau bersamaan dengan makan.
Interaksi obat
Di bawah ini adalah interaksi Norizec Plus Tablet dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :
- Penggunaan bersamaan dengan miconazole (obat jamur) bisa menyebabkan penurunan gula darah mendadak.
- Fluconazole (obat jamur) menghambat metabolisme Glimepiride sehingga konsentrasinya dalam plasma meningkat yang dapat menyebabkan penurunan gula darah.
- Rifampin dapat menyebabkan penurunan konsentrasi plasma Glimepiride yang dapat menyebabkan memburuknya kontrol gula darah.
- Pemakaian bersama bosentan bisa memicu masalah pada hati. Efektivitas kedua obat juga menurun.
- Salisilat, sulfonamid, kloramfenikol, clarithromycin, antikoagulan coumarin, probenesid, inhibitor CYP2C9, turunan asam fibric, Disopiramid, fluoxetine, kuinolon, ACE inhibitor, MAOIs dan β-blocker dapat mengganggu kadar gula darah.
- Tiazid dan diuretik lain, kortikosteroid, fenotiazin, produk tiroid, estrogen, fenitoin, asam nikotinat dan induser CYP2C9 dapat mengurangi efek menurunkan gula darah sehingga dosis perlu ditingkatkan
- Cimetidine, antibiotik cefalexin mengurangi pembuangan obat lewat ginjal dari metformin sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasinya dalam plasma.
- Obat kationik misalnya amilorid, digoxin, morfin, procainamide, quinidine, kina, ranitidine, triamterene, trimetoprim, atau vankomisin menyebabkan peningkatan konsentrasi plasma metformin dengan mekanisme yang sama.
Kontraindikasi
- Jangan menggunakan Norizec Plus Tablet untuk pasien yang mempunyai riwayat hipersensitif (alergi) terhadap obat-obat yang termasuk golongan sulfonilurea, sulfonamide, atau obat golongan biguanid.
- Penderita diabetes mellitus tipe 1, prekoma dan koma diabetes atau pasien yang dalam urinenya terdapat senyawa keton (ketoasidosis) dilarang menggunakan Norizec Plus Tablet.
- Norizec Plus Tablet kontraindikasi untuk penderita gangguan ginjal, penyakit paru-paru, penyakit hati dan kondisi-kondisi lain yang bisa menyebabkan peningkatan resiko asidosis laktat.
- Jangan diberikan jika terjadi hipoksia jaringan misalnya kegagalan pernafasan, menderita infark miokardial, sepsis atau gangguan hati.
- Jangan diberikan untuk wanita hamil atau ibu menyusui.
- Saat menjalani pemeriksaan radiologi yang menggunakan media iodin, pemakaian Norizec Plus Tablet harus dihentikan. Bisa dilanjutkan setelah fungsi ginjal normal.
- Jika anda harus menggunakan obat anestesi umum misalnya pembedahan, pemakaian Norizec Plus Tablet harus dihentikan. Bisa dilanjutkan bila kondisi ginjal telah normal kembali.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien jika menggunakan Norizec Plus Tablet adalah sebagai berikut :
- Norizec Plus Tablet digunakan tepat sebelum makan atau bersama makanan, biasanya pada makan pagi atau makan besar pertama. Obat harus ditelan utuh, tidak dihancurkan, tidak dilarutkan dalam air, atau tidak dikunyah.
- Obat ini tidak boleh digunakan jika anda akan menjalani operasi, memiliki infeksi berat, penderita gangguan fungsi hati, gangguan ginjal terutama gagal ginjal, gangguan kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari dan pasien lanjut usia (di atas 70 tahun). Jika Norizec Plus Tablet digunakan untuk terapi jangka panjang, fungsi ginjal dan hati sebaiknya diperiksa setidaknya setahun sekali.
- Jangan menggunakan Norizec Plus Tablet tanpa resep dokter atau menggunakannya melebihi dosis yang dianjurkan karena beresiko menyebabkan penurunan kadar gula darah secara drastis (hipoglikemia) yang bisa berakibat fatal. Jika anda mengalami efek samping yang berat misalnya terjadi reaksi alergi atau anda lemas karena penurunan gula darah yang drastis segera hubungi pihak medis.
- Obat-obat golongan sulfonilurea bisa menyebabkan hemolisis akut. Oleh karena itu, penggunaan Norizec Plus Tablet untuk orang-orang dengan defisiensi G6PD (enzim yang melindungi sel darah merah), harus mendapatkan perhatian serius. Pemakaian obat alternatif non-sulfonylurea perlu dipertimbangkan.
- Karena resiko terjadinya hipoglikemia yang ditandai dengan tubuh yang lemah dan pusing, sebaiknya anda tidak menyalakan mesin atau mengemudi selama menggunakan anti diabetes oral seperti Norizec Plus Tablet.
- Pengobatan disaat stres sebaiknya menggunakan terapi suntikan insulin.
- Pengaturan pola makan dan aktivitas olahraga mungkin akan membantu proses pengendalian gula darah anda.
- Konsumsi alkohol dan paparan sinar matahari harus dibatasi karena dapat memperburuk efek samping Norizec Plus Tablet. Kurangi atau hentikan konsumsi alkohol.
- Jika anda ibu menyusui, sebaiknya tidak menggunakan Norizec Plus Tablet mengingat efek hipoglikemik yang mungkin terjadi pada bayi. Sebaiknya anda menggunakan insulin untuk mengontrol gula darah anda.
- Keamanan dan efektivitas pada anak usia di bawah 18 tahun belum bisa dipastikan.
Penggunaan Norizec Plus Tablet untuk wanita hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan metformin dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :
penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.
Sedangkan Glimepiride termasuk kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
KESIMPULAN :TIDAK DISARANKAN UNTUK IBU HAMIL