Nyeri dada merupakan salah satu alasan paling banyak ditemukan ketika seseorang memeriksakan diri ke ruang gawat darurat. Nyeri dada ada bermacam-macam tergantung penderitanya yaitu kualitas, intensitas, durasi dan lokasi.
Rasa sakitnya mungkin cukup tajam, menusuk atau tumpul. Hal ini mungkin pertanda dari masalah jantung serius. Akan tetapi, jangan buru-buru menyimpulkan. Bisa saja nyeri dada yang Anda alami tidak berhubungan dengan penyakit jantung.
Penyebab nyeri dada
Ketika mengalami nyeri dada, hal pertama yang Anda pikirkan mungkin Anda mengalami serangan jantung. Ketika nyeri dada merupakan tanda yang cukup pasti dari serangan jantung, hal ini juga diakibatkan oleh banyak kondisi kurang serius lainnya.
Menurut National Center for Health Studies, sekitar 13 persen dari seluruh pemeriksaan ruang gawat darurat untuk nyeri dada menghasilkan diagnosis masalah jantung serius.
Baca juga: Sehatkah Jantung Anda? Inilah 5 Indikator Kesehatan Jantung
Penyebab berkaitan dengan jantung
Berikut ini merupakan penyebab nyeri dada yang berkaitan dengan jantung:
- Angina atau serangan jantung, nyeri dada diakibatkan oleh terhambatnya pembuluh darah coroner yang menyuplai jantung;
- Pericarditis, peradangan pada pericardium atau selaput jantung;
- Myocarditis, peradangan pada otot jantung;
- Kardiomyopati, penyakit pada otot jantung;
- Pembedahan aorta, kondisi yang jarang terjadi yang melibatkan pembedahan aorta alias pembuluh darah besar yang berasal dari jantung.
Penyebab berkaitan dengan gastrointestinal
Terdapat juga masalah pada gastrointestinal yang menyebabkan nyeri dada, yaitu:
- Refluks asam lambung sehingga dada terasa terbakar;
- Masalah ketika menelan yang berkaitan dengan gangguan pada esophagus;
- Peradangan pada kantong empedu atau pankreas.
Penyebab berkaitan dengan paru-paru
Berikut adalah penyebab nyeri dada yang berkaitan dengan paru-paru:
- Pneumonia;
- Bronchitis viral;
- Pneumothorax, kebocoran udara dari paru-paru di dalam rongga dada;
- Penggumpalan darah atau emboli pulmonari;
- Bronkospasma atau penyempitan saluran udara, hal ini sering terjadi pada seseorang yang menderita asma dan gangguan yang berkaitan seperti COPD.
Penyebab berkaitan dengan otot atau tulang
Berikut adalah penyebab nyeri dada yang berhubungan dengan otot atau tulang:
- Memar atau patah pada tulang rusuk;
- Nyeri otot karena kelelahan atau sindrom nyeri kronis;
- Kemampatan retakan yang menyebabkan tekanan pada saraf;
- Penyebab lain dari nyeri dada dapat berupa ruam saraf. Anda mungkin akan merasa nyeri pada bagian punggung atau dada sebelum muncul ruam saraf. Serangan panic dapat juga menjadi penyebab dari nyeri dada.
Gejala
Anda mungkin memiliki gejala lain yang terjadi bersamaan dengan nyeri dada. Mengidentifikasi gejala yang Anda miliki memerlukan bantuan dokter untuk menentukan diagnosis. Gejala tersebut adalah:
Gejala berkaitan dengan jantung
Ketika nyeri merupakan pertanda umum dari masalah jantung, beberapa orang mengalami gejala lain dengan atau tanpa nyeri dada. Khususnya wanita, yang dilaporkan memiliki gejala berbeda yang kemudian diidentifikasikan sebagai akibat dari kondisi jantung yaitu:
- Dada terasa tertekan atau sesak;
- Nyeri pada punggung, rahang, atau lengan;
- Kelelahan;
- Pusing;
- Napas pendek;
- Sakit pada bagian perut;
- Mual;
- Sakit selama kelelahan.
Gejala yang mengindikasikan nyeri dada tidak berkaitan dengan jantung
- Rasa asam di mulut;
- Nyeri yang hanya terjadi setelah Anda menelan atau makan;
- Kesulitan menelan;
- Nyeri yang membaik atau memburuk tergantung posisi tubuh;
- Nyeri yang memburuk ketika Anda bernapas dalam atau batuk;
- Nyeri yang disertai dengan ruam;
- Nyeri dada bisa ditunjuk di bagian mana;
- Demam;
- Sakit;
- Menggigil;
- Hidung meler;
- Batuk;
- Merasa panik;
- Hiperventilasi;
- Nyeri punggung yang menyebar ke bagian dada.
Diagnosis
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasa mungkin mengalami serangan jantung dan khususnya jika nyeri dada baru muncul, tidak diketahui penyebabnya atau berakhir lebih dari beberapa waktu.
Dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan dan jawaban Anda dapat membantu untuk diagnose penyebab nyeri dada. Persiapkan diri untuk konsultas gejala yang berkaitan dan menyampaikan informasi obat apa yang sedang Anda gunakan, perawatan atau kondisi medis lain yang Anda miliki.
Dokter mungkin akan melakukan tes untuk membantu diagnosis lebih tepat atau mengeliminasi masalah jantung sebagai penyebab nyeri dada. Beberapa jenis tersebut yaitu:
- Elektrokardiogram, mencatat aktivitas listrik jantung;
- Tes darah, mengukur kadar enzim jantung;
- Sinar X pada dada untuk memeriksa jantung, paru-paru dan pembuluh darah;
- Ekokardiogram, menggunakan gelombang suara untuk mencatat gambar pergerakan jantung;
- MRI, untuk mencari kerusakan pada jantung atau aorta;
- Tes stress, untuk mengukur fungsi jantung ketika beraktivitas--terkadang kelainan muncul ketika jantung dipakai untuk beraktivitas;
- Angiogram, untuk mencari pembuluh arteri tertentu yang terhambat.
Pengobatan
Dokter Anda mungkin mengobati nyeri dada dengan obat-obatan, prosedur non-invasive, operasi, atau kombinasi dari beberapa metode tersebut. Pengobatan tergantung pada penyebab dan keparahan dari nyeri dada Anda. Pengobatan tersebut yaitu:
- Obat-obatan termasuk nitrogliserin dan obat lain yang membuka sebagian arteri yang tertutup, obat yang memecah penggumpalan atau pengencer darah;
- Kateterisasi kardiak, yang mungkin menggunakan balon atau stent untuk membuka arteri yang tersumbat;
- Operasi perbaikan arteri, yang juga diketahui sebagai pencangkokan bypass arteri koroner atau operasi bypass.
Pengobatan untuk penyebab nyeri dada lainnya yaitu:
- Reinflasi paru-paru untuk pru-paru yang kolaps. Dokter akan melakukan prosedur menanam tabung di dada atau alat lain yang berkaitan;
- Antasida atau prosedur tertentu untuk refluks asam dan dada terasa terbakar;
- Obat anti-panik untuk nyeri dada yang berkaitan dengan serangan panik.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.