Pada dasarnya, Bromelain merupakan enzim protease yang terdapat pada buah nanas (Ananas Cosmosus) yang termasuk dalam keluarga tanaman Bromeliaceae. Kandungan yang paling banyak mengandung bromelain berada pada bagian batang dari buah nanas.
Apabila enzim ini diekstraksi menjadi obat atau suplemen, Bromelain dapat bermanfaat untuk mengatasi gangguan pada saluran pencernaan, kekurangan enzim bromelain pada tubuh dan dapat juga digunakan untuk mengatasi inflamasi pada saluran hidung.
Bromelain diketahui dapat membantu penyerapan obat antibiotik, meringankan luka atau nyeri pada otot, dan menunda pembekuan darah. Bromelain dapat dikonsumsi untuk dewasa dan anak-anak. Bentuk sediaan bromelain yang tersedia di pasaran adalah bentuk tablet, kapsul, dan sirup kering.
Cara kerja Bromelain
Sebagai enzim protease yang bisa membantu proses pencernaan di dalam tubuh, Bromelain memiliki mekanisme kerja dengan cara membantu proses pemecahan protein menjadi asam amino.
Di dalam tubuh, enzim ini bekerja secara biologis dan dapat digunakan berulang kali. Bromelain sebagai enzim bekerja juga sebagai regulator dan modulator yang dibutuhkan ketika tubuh mengalami peradangan.
Peradangan (inflamasi) yang terjadi dapat diatasi apabila kecukupan bromelain dapat terpenuhi. Bromelain menyebabkan tubuh menghasilkan senyawa kimia yang dapat melawan rasa sakit dan bengkak yang menimbulkan peradangan.
Manfaat dan efek samping
Bromelain bermanfaat untuk mengatasi defisiensi/kekurangan enzim bromelain dalam tubuh, relaksasi otot, mengurangi penumpukan cairan pada paru-paru, menghilangkan lapisan kulit mati akibat luka bakar, mengatasi gangguan pencernaan,
seperti kembung, pembengkakan atau luka pada usus (kolitis ulseratif), melancarkan persalinan, mencegah kanker, membantu tubuh menyingkirkan lemak yang berlebihan, dan dapat digunakan untuk meredakan peradangan (inflamasi) terutama pada hidung, sinus dan setelah operasi.
Bromelain dapat ditoleransi dengan baik di dalam tubuh apabila dikonsumsi dengan takaran yang sesuai anjuran, namun meskipun demikian bromelain juga memiliki potensi untuk menimbulkan efek samping.
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Bromelain adalah diare, sakit perut, sesak nafas, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, pusing, kelesuan/kelelahan, dan reaksi alergi. Bromelain ini dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki reaksi hipersensitivitas atau riwayat alergi terhadap obat ini.
Dosis Bromelain
Dosis Bromelain tergantung dari kondisi, keparahan penyakit, umur, serta respons tubuh dari pasien terhadap suplemen Bromelain. Bromelain juga banyak dipasarkan dalam berbagai merek.
Biasakan untuk membaca aturan pakai pada kemasan suplemen. Konsultasikanlah kepada dokter ketika akan mengkonsumsi obat ini, namun dosis yang lazim digunakan adalah 500-1000 mg satu kali sekali atau setara dengan 1-2 tablet satu kali sehari.
Obat ini disarankan untuk diminum sebelum atau setelah makan dan disarankan untuk memperbanyak konsumsi air putih. Ikutilan anjuran pada kemasan obat atau sesuaikan dengan instruksi dokter sebelum mulai mengkonsumsi suplemen ini.
Disarankan untuk tidak mengkonsumsi lebih dari satu suplemen yang mengandung Bromelain secara bersamaan untuk menghindari terjadinya overdosis.
Peringatan dan Perhatian
Bromelain ini dapat meningkatakan risiko pendarahan setelah operasi, sehingga Bromelain disarankan untuk dihentikan penggunaannya sementa paling tidak 2 minggu sebelum melakukan operasi.
Efek Bromelain pada ibu hamil dan menyusui belum diketahui secara pasti, oleh karena itu disarankan untuk mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau petugas medis sebelum mengkonsumsi suplemen ini.
Dosis untuk bayi dan anak-anak harus diberikan sesuai dengan instruksi dokter. Berhati-hati menggunakan suplemen bromelain apabila sedang mengkonsumsi antibiotik atau obat antikoagulan karena dapat menimbulkan interaksi obat. Jika terjadi tanda-tanda alergi atau hipersensitivitas (seperti sesak nafas) segera hentikan menggunakan Bromelain dan segera hubungi dokter.
Interaksi
Bromelain dapat berinteraksi dengan antibiotik Amoxicillin apabila penggunaannya bersamaan karena dapat meningkatkan kadar dan efek samping dari antibiotik Amoxicillin.
Interaksi juga dapat terjadi apabila Bromelain digunakan bersama-sama dengan antibiotik Tetrasiklin karena dapat meningkatkan kadar dan efek samping antibiotik Tetrasiklin di dalam tubuh.
Penggunaan Bromelain dan obat anti Koagulan (misalnya warfarin, klopidogrel, heparin) dapat memperlambat proses pembekuan darah. Aspirin, ibuprofen, dan naproxen, lorazepam, diazepam juga dapat berinteraksi dengan suplemen Bromelain.
Penyimpanan
Simpanlah Bromelain pada tempat kering dan tidak terpapar sinar matahari langsung.