CTM adalah singkatan dari chlorfeniramin maleat. CTM merupakan jenis obat dari golongan antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi, demam, dan flu biasa.
Obat ini cukup terkenal di masyarakat dan umum digunakan untuk mengobati gatal-gatal. Sayangnya, obat CTM sering disalahgunakan sebagai obat tidur karena efek sampingnya dapat menimbulkan kantuk. Padahal, ini tidak boleh dilakukan karena risiko efek sampingnya berbahaya bagi tubuh.
Mengenai Obat CTM
Golongan
Jual bebas
Kemasan
1 strip isi 12 tablet
Kandungan
Klorfeniramin maleat 4 mg
Manfaat Obat CTM
CTM termasuk obat golongan antihistamin. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi histamin selama reaksi alergi. Histamin tersebut memiliki efek melebarkan pembuluh darah sehingga menimbulkan rasa gatal.
Obat CTM juga dapat memblokir asetilkolin dan efeknya mengeringkan beberapa cairan tubuh. Hal ini bermanfaat untuk meredakan gejala mata berair dan hidung meler ketika terkena flu atau alergi.
Secara lengkap, manfaat obat CTM dapat mengatasi beberapa kondisi berikut ini:
- Konjungtivitis alergi
- Radang hidung akibat alergi (rinitis alergi)
- Rhinitis vasomotor
- Hidung tersumbat
- Hidung berair
- Gatal-gatal
- Biduran
- Hidung gatal dan bersin-bersin
Dosis Obat CTM
Dosis CTM berbeda-beda pada setiap orang, tergantung usia dan kondisi pasien. Secara umum, berikut dosis obat CTM sesuai usianya:
- Anak usia < 6 tahun: Konsultasikan dengan dokter
- Anak usia 6-12 tahun: 1/2 tablet (2 mg), diminum setiap 4-6 jam.
- Anak usia > 12 tahun dan dewasa: 1 tablet (4 mg), diminum setiap 4-6 jam, maksimal 24 mg/hari.
Obat CTM dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Obat ini juga dapat diminum bersamaan dengan makanan atau susu apabila pasien memiliki gangguan lambung (maag).
Jika jenis obat CTM adalah kapsul extended-release, telanlah secara keseluruhan. Hindari menghancurkan atau mengunyah tablet atau kapsul extended-release karena hal ini akan membuat obat diserap semua sekaligus. Alih-alih menyembuhkan, risiko efek samping malah jadi meningkat karenanya.
Untuk obat CTM berbentuk cair, gunakan sendok takar yang tersedia dalam paket. Jangan gunakan sendok biasa. Sedangkan untuk obat cair berupa suspensi, kocok terlebih dahulu sebelum diminum.
Efek samping CTM
Sama seperti jenis obat lainnya, obat CTM dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Beberapa efek samping CTM yang dapat terjadi di antaranya:
- Mengantuk
- Pusing
- Sakit kepala
- Sembelit
- Sakit perut
- Penglihatan kabur
- Penurunan koordinasi
- Kering pada mulut, hidung, dan tenggorokan
Untuk meredakan efek samping yang berupa mulut kering, perbanyaklah minum cairan. Kandungan klorfeniramin juga dapat mengentalkan lendir di paru-paru, sehingga memicu susah bernapas dan bersihan paru-paru. ntuk mencegah efek ini, minumlah banyak cairan.
Hubungi dokter segera apabila terjadi efek samping yang serius, seperti:
- Perubahan mental atau suasana hati (misalnya, halusinasi, lekas marah, gugup, kebingungan)
- Telinga berdenging
- Susah buang air kecil
- Mudah memar atau pendarahan
- Denyut jantung cepat atau tidak teratur
- Kejang
Bila Anda sudah menggunakan obat CTM selama 3 hari tapi gejalanya tak juga membaik, segera konsultasikan pada dokter.
Interaksi Obat CTM
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Dextamine adalah:
- Obat batuk pilek atau alergi
- Obat perileks otot, seperti carisoprodol dan cyclobenzaprine.
- Antihistamin, seperti cetirizine dan diphenhydramine.
- Obat anticemas, seperti alprazolam, lorazepam, dan zolpidem.
- Obat mengandung dexchlorpheniramine.
- Alkohol
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan selama menggunakan obat Dextamine, yaitu:
- Obat batuk pilek yang mengandung CTM belum terbukti aman atau efektif pada anak-anak di bawah 6 tahun. Hindari penggunaannya tanpa anjuran dokter.
- Hindari minum obat CTM sebagai obat tidur.
- Hindari minum obat CTM bersamaan obat batuk pilek lainnya yang mengandung bahan-bahan yang sama atau mirip.
- Hindari berkendara atau menjalankan mesin karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.
Artikel terkait: