Tak hanya orang dewasa yang mungkin mengalami obesitas atau memiliki berat badan berlebih, tetapi juga anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Selain akan mempengaruhi penampilan dan kondisi kesehatan, tetapi obesitas juga ternyata dapat mempengaruhi perubahan hormon dalam tubuh.
Secara umum, obesitas terjadi karena faktor pola hidup yang tidak sehat, tetapi juga bisa terjadi karena faktor genetik (keturunan). Hal ini jika dibiarkan dapat mempengaruhi kesehatan dan menimbulkan risiko penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, hingga kolesterol.
Selain itu, obesitas pada anak-anak juga dapat berdampak pada masa pertumbuhan dan perkembangannya, termasuk masa puber (pubertas) yang terjadi lebih awal. Hal ini bisa disebabkan karena terjadinya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.
Bahkan tak hanya berdampak pada perubahan hormon yang terjadi lebih awal, tetapi para remaja yang mengalami pubertas dini juga cenderung mempengaruhi kesehatan psikologis termasuk gangguan mental.
Masa pubertas pada pria dan wanita
Masa pubertas sendiri adalah masa di mana anak-anak akan mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan alat reproduksi untuk siap menjadi pria atau wanita dewasa. Masa pubertas normal umumnya terjadi di usia 12-16 tahun bagi pria dan usia 10-14 tahun bagi wanita.
Meski begitu, tidak semua orang mengalami masa pubertas secara normal, beberapa di antaranya mungkin mengalami masa pubertas lebih awal (pubertas dini). Disebut pubertas dini jika masa perkembangan dan pertumbuhan telah terjadi di usia 9-14 tahun pada pria dan usia 8-12 tahun pada wanita.
Pubertas sendiri dibagi menjadi 2, yaitu:
- Pubertas dini sentral (Central precocious puberty)
- Pubertas dini perifer (Peripheral precocious puberty)
Baca juga: Dikejar Masa Pubertas, Apa yang Terjadi dan yang Perlu Diketahui?
Hubungan antara obesitas dan pubertas dini
Masalah berat badan yang berlebih atau obesitas tak hanya berdampak pada jumlah lemak yang menumpuk di dalam tubuh, tetapi juga bisa mempengaruhi produksi hormon tertentu dalam sistem reproduksi. Peningkatan produksi itulah yang dapat mempercepat masa pubertas. Tetapi walau begitu, belum ada penelitian lanjutan yang dapat memastikan hal tersebut.
Pubertas dini juga bisa disebabkan karena beberapa hal lain, di antaranya faktor genetik, pengaruh zat tertentu yang dikonsumsi, ataupun mengalami kelainan seperti McCune-Albright syndrome.
Dampak pubertas dini bagi kesehatan juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita, sementara pada pria memungkinkan risiko terjadinya kanker testis ketika dewasa. Oleh karena itu, perlu diperhatikan oleh para orang tua terkait kondisi kesehatan anak.
Yang perlu dilakukan oleh para orang tua
Cara mengurangi risiko dan dampak buruk dari obesitas terhadap kesehatan anak yang perlu dilakukan oleh para orang tua antara lain:
- Memperhatikan asupan kalori dan gizi pada anak (batasi jika diperlukan)
- Menerapkan pola hidup sehat, termasuk makanan sehat dan olahraga
- Rutin memeriksakan anak ke dokter dan berkonsultasi terkait kebutuhan gizi anak
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.