OBH Erla adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk terutama batuk berdahak. OBH Erla mengandung paracetamol (obat yang memiliki aktivitas sebagai antipyretic sekaligus analgetic), Glycyrrhiza succus (Herbal yang mempunyai efek ekspektoran), ephedrine (obat amina simpatomimetik, dalam sediaan obat ini bertindak sebagai bronkodilatator), ammonium chloride (senyawa anorganik yang berfungsi sebagai ekspektoran), dan chlorpheniramine maleate (obat alergi golongan antihistamin generasi pertama).Berikut ini adalah informasi lengkap obat batuk OBH Erla yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
pabrik
Erela
golongan
Bisa diperoleh tanpa resep dokter di apotek atau toko obat berijin resmi.
kemasan
OBH Erla dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Botol isi 100 mL (No. Reg.: DTL 0106311137 A1)
kandungan
tiap 5 ml syrup OBH Erla mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Paracetamol 120 mg
- Glycirrhizae succus 50 mg
- Ammonium chloride 25 mg
- Ephedrine HCl 2,5 mg
- Chlorpheniramine maleate 0,5 mg
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Paracetamol yang dikenal juga dengan nama acetaminophen adalah obat yang digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan.Glycyrrhizae succus adalah sediaan galenik yang diperoleh dari sari akar tanaman Glycyrrhiza glabra varietas glandulifera. Nama lain dari sediaan ini adalah Succus liquiritiae sediaan yang merupakan salah satu komponen obat batuk hitam (OBH), yang berwarna hitam kecoklatan, dan bersifat larut dalam air. Obat ini mempunyai efek ekspektoran.Ephedrine adalah obat amina simpatomimetik yang digunakan untuk mencegah terjadinya tekanan darah rendah selama anestesi spinal. Obat ini juga banyak digunakan dalam sediaan obat flu dengan fungsi sebagai bronkodilatator. Selain itu bisa juga digunakan sebagai obat asma, narkolepsi, dan obesitas, namun bukan termasuk obat pilihan utama.Ammonium chloride adalah senyawa anorganik yang banyak digunakan sebagai agen ekspektoran dalam obat batuk. Efek ekspektoran ini terjadi dengan cara mengiritasi mukosa bronkial yang mempermudah pengeluaran dahak. Namun karena obat ini mengiritasi mukosa lambung, dapat menyebabkan mual dan muntah.chlorpheniramine maleate/chlorphenamine/chlortrimeton/CTM adalah obat yang termasuk golongan alkilamina antihistamin generasi pertama. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala alergi seperti rhinitis dan urtikaria. Dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama lainnya, chlorpheniramine maleate memiliki efek sedatif yang relatif lemah.
Indikasi
Kegunaan OBH Erla adalah untuk mengobati gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk terutama batuk berdahak.
Penyakit/Kondisi terkait
- Batuk
- Batuk Kronis
- Batuk Rejan
- Asma
- Bronchitis
- Demam Berdarah
- Flu Singapura
Kontraindikasi
- jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komponen obat ini.
- Pasien yang memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain seperti, pseudoefedrin, fenilefrin juga dikontraindikasikan menggunakan obat ini.
- Pasien penderita hipertensi parah, penyakit jantung, diabetes mellitus, dan gangguan fungsi hati yang parah tidak boleh menggunakan obat ini.
- Kontraindikasi juga bagi pasien yang sedang menggunakan obat-obat golongan monoamine oksidase (MAO) inhibitors, karena bisa meningkatkan tekanan darah.
Efek samping OBH Erla
Secara umum OBH Erla bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping OBH Erla yang mungkin terjadi :
- Obat yang mengandung paracetamol bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada pengguna alkohol.
- Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
- Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
- Efek samping pada kulit kejadiannya jarang. Pada tahun 2013, FDA (US Food and Drug Administration) memperingatkan kemungkinan terjadinya efek pada kulit seperti sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian obat yang mengandung paracetamol. Meski hal ini sangat jarang namun bisa fatal jika terjadi.
- Obat ini juga menyebabkan efek samping berupa sakit kepala, mengantuk, vertigo, gangguan psikomotor, aritmia, takikardi, mulut kering, palpitasi, dan retensi urin.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat OBH Erla adalah sebagai berikut :
- Pemakaian OBH Erla harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, jantung berdebar, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
- Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit asma.
- Paracetamol diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Penggunaan OBH Erla oleh ibu menyusui sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
- Jika anda mengkonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
- Orang-orang yang punya resiko terkena hipertensi atau stroke, misalnya orang yang kelebihan berat badan (obesitas), dan orang usia lanjut, harus hati-hati menggunakan obat batuk OBH Erla ini.
- penderita disfungsi ginjal, hati, memiliki penyakit glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, harus hati-hati menggunakan obat OBH Erla.
- Hati-hati menggunakan obat batuk ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
- Ammonium chloride mengiritasi mukosa lambung sehingga dapat menyebabkan mual dan muntah. Oleh karena itu obat ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan.
- penggunaan OBH Erla untuk anak di bawah usia 6 tahun tidak dianjurkan.
- Jika anda sedang menggunakan obat lain yang menekan sistem saraf pusat, sebaiknya tidak menggunakan obat OBH Erla. Jika benar-benar dibutuhkan, hati-hati terhadap efek samping yang mungkin terjadi.
- OBH Erla menyebabkan kantuk. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.
Penggunaan Obat OBH Erla Untuk Ibu Hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan paracetamol dan ephedrine kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol atau ephedrine seperti OBH Erla untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.
interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat batuk OBH Erla jika digunakan bersamaan dengan dengan obat-obat lain :
- Metoclopramide : meningkatkan efek analgetic paracetamol.
- Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan potensi kerusakan hati.
- Kolestiramin dan lixisenatide : mengurangi efek farmakologis paracetamol.
- Antikoagulan warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan.
- Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat jenis monoamine oksidase (MAO) inhibitors, karena MAO inhibitors karena bisa meningkatkan tekanan darah.
Dosis OBH Erla
OBH Erla diberikan dengan dosis sebagai berikut :
- Dewasa : 3 x sehari 3 sendok takar.
- Anak-anak usia 6-12 tahun : 3 x sehari setengah sendok takar.
Ringkasan hal-hal penting terkait obat OBH Erla
- Buang semua sisa obat OBH Erla yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
- Gunakan obat OBH Erla sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
- Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
- Penggunaan obat ini untuk penderita epilepsi dan pasien yang berisiko kejang, pasien yang mengalami gangguan hati dan ginjal, pasien lansia, ibu hamil dan ibu menyusui harus dilakukan secara hati-hati.
- Obat ini dapat mengganggu kemampuan untuk melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi (misalnya mengemudi atau mengoperasikan mesin berat).
- Alkohol dan obat penenang lain dapat meningkatkan ngantuk.
- Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
Baca juga
- pilihan obat penurun panas terbaik untuk anak
- Cara Mengobati Batuk Pada Bayi Dan Anak
- Tips Memilih Obat Batuk Sesuai Gejala, Penyebab, dan Usia
- Perbedaan Batuk Alergi dengan Batuk Flu dan Pilek
- Tips Pengobatan Flu Singapura Pada Anak
- Merk multivitamin anak untuk membantu proses penyembuhan
Terkait
- merk-merk obat dengan kandungan zat aktif paracetamol
- merk-merk obat dengan kandungan zat aktif ephedrine
- merk-merk obat dengan kandungan Succus liquiritiae
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat OBH Erla harus sesuai dengan yang dianjurkan.