Telinga manusia merupakan bagian tubuh yang mampu mengenal atau mendeteksi suara dan juga berperan dalam menjaga keseimbangan dan posisi tubuh seseorang. Telinga terdiri dari 3 bagian, telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
Apabila terjadi infeksi atau peradangan pada bagian telinga maka akan berpengaruh pada pendengaran seseorang dan telinga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Terdapat banyak hal yang dapat menyebabkan peradangan pada telinga. Pada artikel ini kami akan membahas tentang peradangan pada telinga khususnya peradangan telinga tengah atau dalam istilah medis biasa disebut dengan otitis media.
Yuk, simak pembahasan lebih lanjut tentang otitis media atau radang teliga tengah. Selamat membaca.
Apa sih Otitis Media itu?
Otitis media adalah suatu peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga bagian tengah. Otitis media berdasarkan durasi dibagi menjadi otitis media akut, subakut (otitis media yang berlangsung 3-12 minggu) dan kronis (otitis media yang berlangsung lebih dari 12 minggu).
Otitis media akut didefinisikan bila proses peradangan pada telinga tengah yang terjadi secara cepat dan singkat (dalam waktu kurang dari 3 minggu) yang disertai dengan gejala lokal dan sistemik.
Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan khususnya sering terjadi pada anak-anak. Diperkirakan 70% anak mengalami satu atau lebih episode otitis media menjelang usia 3 tahun.
Penyakit ini terjadi terutama pada anak dari baru lahir sampai umur sekitar 7 tahun, dan setelah itu insidennya mulai berkurang. Peradangan telinga bagian tengah ini yang biasanya disebabkan oleh penjalaran infeksi dari tenggorok atau faringitis. Pada semua jenis otitis media juga biasanya dikeluhkan adanya gangguan dengar (tuli) konduktif.
Apa sih yang dapat menyebabkan terjadinya Otitis Media?
Terdapat banyak hal yang dapat memicu terjadinya otitis media. Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan telinga tengah :
-
Faktor lingkungan: Faktor sosial ekenomi mempunyai hubungan erat dimana kelompok sosioekonomi rendah memiliki insiden yang lebih tinggi mengalami otitis media. Hal ini juga berhubungan dengan kesehatan dan tempat tinggal yang padat
-
Riwayat otitis media sebelumnya
- Jenis kelamin laki-laki
- Faktor cuaca ketika banyak yang terserang flu
- Tidak mengkonsumsi ASI yang cukup
- Infeksi: Infeksi bakteri atau virus merupakan hal yang sering menyebabkan terjadinya otitis media.
- Infeki saluran nafas atas: Banyak penderita otitis media mengeluh keluarnya cairan dari telinga setelah terjadi infeksi saluran nafas atas.
- Faktor kekebalan tubuh: Penderita penyakit autoimun akan memiliki insiden lebih besar terhadap otitis media.
- Alergi: Penderita alergi memilki tingkat insiden yang tinggi terjadinya otitis media dibanding dengan orang yang tidak alergi.
- Gangguan pada fungsi tuba eustachius: Tuba Eustachius adalah saluran yang berfungsi untuk menyalurkan udara ke dalam telinga bagian tengah. Pada anak-anak, saluran ini ukurannya lebih sempit dibandingkan dengan yang ada pada orang dewasa. Karena itulah anak-anak lebih rentan terkena otitis media.
Apa saja tanda dan gejala-gejala dari Otitis Media?
Otitis media merupakan salah satu penyebab yang paling umum dari sakit telinga. Berikut ini adalah tanda dan gejala yang bisa terjadi:
- Telinga berair. Biasanya cairan kental, putih atau seperti air. Semua tergantung pada stadium peradangannya.
- Gangguan pendengaran. Hal ini tergantung pada derajat kerusakan tulang-tulang pendengaran.
- Nyeri telinga. Nyeri dapat berarti ancaman komplikasi akibat penyumbatan oleh cairan telinga.
Tanda dan gejala-gejala pada penderita anak-anak dapat terjadi beberapa hal sebagai berikut:
- Demam
- Anak mudah rewel dan marah
- Anak tidak mau makan dan susah tidur
- Anak sering menggaruk dan menarik telinga
- Sering tidak bereaksi dengan suara yang pelan
Bagaimana cara mengobati radang telinga bagian tengah?
Radang pada telinga tengah atau otitis media, khusunya jika penyakit ini terjadi pada anak-anak, maka dapat diberi pengobatan sebagai berikut:
- Penyebab tersering otitis media adalah infeksi dari Streptococus pneumonia, Hemophilus influenzae dan Moraxella catharrhalis, pederita dapat diberikan antibiotik seperti, Amoksisilin atau Kotrimoksazol oral selama 7–10 hari.
- Jika ada nanah mengalir dari dalam telinga, bersihkan telinga 3 kali sehari hingga tidak ada lagi nanah yang keluar.
- Nasihati ibu untuk tidak memasukkan apa pun ke dalam telinga anak, kecuali jika terjadi penggumpalan cairan di liang telinga, yang dapat dilunakkan dengan meneteskan larutan garam normal. Larang anak untuk berenang atau memasukkan air ke dalam telinga.
- Jika anak mengalami nyeri telinga atau demam tinggi (≥ 38,5°C) yang menyebabkan anak gelisah, berikan anak obat penurun panas atau parasetamol.
Cara mencegah terjadinya Otitis Media
Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya otitis media atau peradangan telinga tengah:
- Hindari penggunaan antibiotik jangka karena hal ini berhubungan dengan resistensi bakteri radang telinga tengah.
- Berikan vaksinasi pada anak agar dapat memberi kekebalan tubuh pada anak dan terhindar dari terserangnya penyakit khususnya radang telinga tengah.
- Jahui faktor-faktor risiko seperti musim, alergi dan keluarnya cairan kental terus menerus. Terjadinya kekambuhan otitis media berulang, berkenaan dengan paparan asap rokok dan kurangnya pemberian ASI. Jadi, berhentilah dan stop merokok di rumah dan berikan ASI eksklusif pada anak Anda.
Fakta telah membuktikan bahwa menyusui pada 12 bulan pertama setelah kelahiran berhubungan dengan berkurangnya jumlah radang telinga bagian tengah. Menggunakan 'empeng' akan meningkatkan frekuensi terkena radang telinga bagian tengah.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?