Otopain adalah obat tetes telinga yang efektif mengatasi penyakit infeksi pada telinga dengan beberapa gejalanya berupa rasa nyeri, bengkak, gatal dan telinga berair. Ini merupakan obat kombinasi yang terdiri dari antibiotik, analgetik, dan antiradang.
Antibiotik pada Otopain berupa polimiksin B sulfat dan neomisin sulfat yang memiliki spektrum luas. Sedangkan obat anti radang berupa Fludrokortison Asetat yang memiliki efek anti inflamasi, anti alergi, sekaligus anti gatal. Selanjutnya untuk pereda nyeri (analgetik) berupa Lidocain HCl yang merupakan zat anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit pada telinga.
Mengenai Otopain
Golongan
Resep dokter
Kemasan
Botol kecil isi 8 ml yang dilengkapi dengan penetes telinga
Kandungan
Setiap 1 ml Otopain mengandung:
- Polimiksin B Sulfat 10,000 IU
- Neomisin Sulfat 5 mg
- Fludrokortison Acetat 1 mg
- Lidocain HCl 40 mg
Mekanisme kerja Otopain
Cara kerja Otopain dipengaruhi oleh kandungan bahan aktif di dalamnya, yaitu:
1. Polimiksin B sulfat
Polimiksin B Sulfat adalah campuran dari Polimiksin B1 dan B2 yang diperoleh dari strain Bacillus polymyxa. Keduanya merupakan polipeptida dasar bagi sekitar delapan asam amino. Polimiksin memiliki kerja kationik pada membran sel, menyebabkan kerusakan pada membran sel bakteri.
2. Neomisin sulfat
Neomisin Sulfat adalah antibiotik yang termasuk golongan aminoglikosida. Neomisin bekerja dengan mengikat subunit ribosom 30S bakteri. Hal ini menyebabkan terjadinya kesalahan pada pembacaan t-RNA, mengakibatkan bakteri tidak dapat mensintesis protein yang penting bagi pertumbuhannya.
Polimiksin dan Neomisin Sulfat adalah antibiotik spectrum luas. Keduanya dianggap aktif terhadap Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Eschericia coli, Klebsiella, Enterobacter sp., dan Neisseria sp..
3. Fludrokortison asetat
Fludrokortison Asetat adalah steroid adrenokortikal sintetik yang memiliki sifat mineralokortikoid dan aktivitas glukokortikoid. Kerja fisiologis Fludrocortisone Asetat asetat mirip dengan hidrokortison yang bertindak sebagai anti inflamasi.
4. Lidocain Hidroklorida
Lidocain Hidroklorida adalah agen anestesi yang penggunaannya diindikasikan sebagai anestesi lokal atau anestesi regional. Lidocain memiliki kerja yang lebih kuat dan efek yang lebih lama dibandingkan Procain, namun durasi kerjanya lebih pendek dibandingkan bupivacain atau prilocain. Pemberian zat anestesi dapat efektif mengurangi rasa sakit yang timbul akibat infeksi telinga.
Manfaat Otopain
Otopain dapat digunakan untuk mengatasi infeksi telinga luar (otitis eksterna akut dan kronis) yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap Polimiksin dan Neomisin Sulfat. Selain mengatasi infeksinya dengan membunuh bakteri penyebab, obat ini juga membantu mengatasi rasa sakit serta peradangan yang terjadi.
Kontraindikasi
Otopain tidak dapat digunakan pada beberapa kondisi berikut:
- Pasien yang diketahui hipersensisitf terhadap Otopain atau komponen obatnya.
- Pasien yang diketahui hipersensisitif terhadap obat yang memiliki struktur kimia menyerupai Otopain.
- Pasien yang memiliki otitis eksterna akut yang diduga atau diketahui disebabkan oleh infeksi virus, seperti Herpes simpleks atau Varicella-zoster.
Dosis Otopain
Ikuti petunjuk dokter untuk dosis dan cara pemakaian yang tepat. Adapaun dosis Otopain yang dianjurkan yaitu:
- Diteteskan pada telinga yang sakit sebanyak 4-5 tetes.
- Frekuensi tetesan dapat diberikan 2-4 kali dalam sehari, tergantung keparahan penyakit.
- Lama pengobatan tidak lebih dari 10 hari, oleh sebab itu hubungi dokter jika tidak ada perbaikan selama periode ini.
Efek samping Otopain
Otopain dapat menimbulkan efek samping sensitisasi pada kulit berupa:
- Rasa terbakar
- Rasa gatal
- Iritasi
- Kulit kering
- Folikulitis (bruntusan seperti jerawat)
- Hipertrikosis (tumbuhnya bulu-bulu)
- Hiperpigmentasi (perubahan warna kulit menjadi lebih gelap)
- Dermatitis kontak alergi
- Maserasi kulit dan atrofi
- Infeksi sekunder (terutama ketika digunakan dalam waktu yang lama)
- Striae dan miliaria
( ! ) Penggunaan obat Otopain tetes telinga juga dilaporkan terkait efek ototoksisitas dan nefrotoksisitas. Konsultasikan dengan dokter lebih lanjut.
Interaksi Otopain
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter sebelum menggunakan Otopain.
Perhatian
Otopain harus mendapatkan perhatian khusus dan kehati-hatian pada beberapa keadaan berikut:
- Neomisin Sulfat dapat menyebabkan terjadinya sensitisasi atau iritasi kulit.
- Obat tetes telinga otopain tidak dianjurkan untuk digunakan lebih dari 10 hari karena risiko ototoksisitas lebih besar dengan penggunaan jangka panjang. Pasien yang diobati dengan obat tetes telinga yang mengandung Neomisin harus berada di dalam pengawasan klinis yang ketat.
- Obat tidak dianjurkan untuk digunakan oleh pasien dengan membran timpani yang berlubang, karena keasamannya yang dapat menyebabkan rasa terbakar dan menyengat
- Apabila infeksi tidak membaik setelah 1 minggu, kultur bakteri dan uji kepekaan harus dilakukan untuk memverifikasi identitas organisme dan untuk menentukan apakah terapi harus diubah.
- Tidak ada penelitian yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil. Sehingga obat ini digunakan selama kehamilan hanya jika manfaat potensial lebih banyak dibandingkan potensi risiko pada janin.
- Otopain mengandung sulfit yang dapat menyebabkan reaksi alergi termasuk gejala anafilaksis dan episode asma berat pada orang tertentu yang memiliki kerentanan.
- Penggunaan obat tetes telinga antibiotik ini yang berkepanjangan dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari organisme non-sensitif, seperti jamur.
Artikel terkait: