Palmitic acid atau asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang umum ditemukan dalam beberapa produk hewani seperti daging dan susu, serta lemak dan lilin seperti minyak zaitun, minyak sawit, dan lipid tubuh. Untuk menghasilkan asam palmitat murni, minyak harus direbus terlebih dahulu untuk memecah asam lemak dari gliserol. Setelah itu, zat asam yang berbeda dipisahkan berdasarkan titik didihnya.
Secara umum, asam lemak digunakan dalam produksi hormon yang mengatur berbagai fungsi. Mulai dari tekanan darah, pembekuan darah, hingga respon imun tubuh.
Zat yang disebut juga dengan asam heksadekanoat ini juga banyak digunakan ke dalam berbagai produk, termasuk produk perawatan diri hingga kosmetik. Biasanya, palmitic acid digunakan dalam bentuk garam alkali di mana asam lemak telah direaksikan dengan alkali, misalnya natrium hidroksida untuk menghasilkan natrium palmitat.
Mengenai Palmitic Acid
Golongan
Tanpa resep dokter
Kemasan
-
Kandungan
Palmitic acid (asam palmitat)
Manfaat Palmitic Acid
Salah satu manfaat asam palmitat yang paling utama ada pada sabun, karena senyawa ini memiliki sifat emolien yang mampu melembapkan kulit. Selain itu, palmitic acid juga dapat membantu mengatasi kulit kering dan bersisik serta kondisi lainnya seperti psoriasis dan eksim.
Sementara untuk kosmetik, asam palmitat digunakan ke dalam produk makeup untuk menyamarkan noda-noda di wajah. Zat ini juga bertindak sebagai pengemulsi dan surfaktan yang mampu meningkatkan stabilitas produk.
Efek samping Palmitic Acid
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan palmitic acid dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Asam palmitat topical umumnya tidak menyebabkan efek samping. Sedangkan jika masuk ke dalam tubuh lewat makanan, kadarnya yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Studi yang dimuat dalam The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa asam palmitat dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat alias LDL. Bahkan menurut WHO, palmitic acid meningkatkan kadar LDL lebih banyak daripada lemak jenuh lainnya, seperti asam stearat.
Studi lainnya juga menunjukkan hasil serupa. Para ahli melaporkan bahwa konsumsi tinggi asam palmitat dapat meningkatkan risiko obesitas dan resistensi insulin. Kedua hal tersebut merupakan faktor pencetus diabetes tipe 2.
Apabila muncul efek samping yang terus berlanjut atau justru semakin parah setelah menggunakan palmitic acid, segera hentikan penggunaan produk dan konsultasikan ke dokter.
Dosis Palmitic Acid
FDA di Amerika Serikat, badan yang setara dengan BPOM di Indonesia, telah mencantumkan asam palmitat sebagai salah satu zat aditif yang aman untuk makanan maupun pembuatan komponen makanan. Palmitic acid juga dinilai memberikan risiko minimal bagi tubuh manusia, selama digunakan dalam dosis yang sesuai dan tidak berlebihan.
Pada dasarnya, belum ada acuan dosis palmitic acid yang disarankan. Pun, tidak ada kondisi khusus yang mengharuskan Anda menambah asupan asam palmitat dalam tubuh.
Meskipun minyak nabati seperti minyak sawit dan minyak kepala mengandung asam palmitat, kedua jenis minyak tersebut tidak memberikan dampak negatif bagi tubuh. Kecuali, jika Anda menelan asam palmitat saja, apalagi dalam jumlah yang besar, maka itu dapat berisiko bagi kesehatan.
Interaksi Palmitic Acid
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan palmitic acid adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama iritasi atau kemerahan pada kulit;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan asam palmitat saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui.
Artikel terkait: