Apa manfaat dari obat Panadol?
Panadol merupakan salah satu obat berlabel hijau dengan kandungan Paracetamol. Panadol memiliki manfaat sebagai analgetik (pereda nyeri) dan antipiretik (membantu meredakan demam). Merk dagang dari obat ini dapat anda temui di pasaran karena terjual dengan bebas. Panadol sendiri tidak hanya memiliki kandungan Paracetamol, namun juga terdapat kandungan lainnya seperti Dextrometorphan HBr, Kafein, Phenylephrine HCl, dan Pseudoephedrine HCl.
Panadol tersedia dalam bentuk tablet oral, drops, obat sirup, suspensi, dan chewable. Jika dilihat dari kandungannya, maka ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan Panadol dalam suatu kondisi kesehatan tertentu, yaitu:
- Kandungan Paracetamol. Sebagai analgetik (pereda nyeri) dan antipiretik (membantu meredakan demam)
- Kandungan Dextrometorphan HBr. Dapat membantu meredakan batuk, bekerja dengan cara menghambat aliran impuls saraf dari otak yang memicu refleks batuk
- Kandungan Kafein. Stimulan bagi otak dan berguna untuk mengatasi kondisi lelah atau mengantuk
- Kandungan Phenylephrine HCl. Sebagai dekongestan, membantu mengatasi hidung yang tersumbat
- Kandungan Pseudoephedrine HCl. Mengatasi serta meredakan hidung tersumbat
Pemakaian dosis Panadol yang tepat
Dosis dari Panadol dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu penyakit apa yang timbul, apakah ada riwayat alergi obat ini, respon tubuh seseorang terhadap pemberian obat ini, serta penyakit lainnya yang dapat bereaksi jika konsumsi obat Panadol.
- Panadol Regular (Paracetamol 500 mg) - BIRU. Tablet oral. Dosis dewasa 1 tablet dapat dikonsumsi 4-6 kali sehari, dengan maksimum konsumsinya sebanyak 8 tablet per hari. Dilarang memberikan kepada anak-anak di bawah umur 12 tahun, kecuali atas petunjuk dokter.
- Panadol Cold & Flu (Paracetamol 500 mg, Pseudoephedrine HCl 30 mg, dan Dextrometorphan HBr 15 mg) - HIJAU PUTIH. Tablet oral. Dosis dewasa 1 tablet dapat dikonsumsi 4-6 kali sehari, dengan maksimum konsumsinya sebanyak 8 tablet per hari. Dilarang memberikan kepada anak-anak di bawah umur 12 tahun, kecuali atas petunjuk dokter
- Panadol Flu & Batuk (Paracetamol 500 mg, Phenylephrine HCl 5 mg, dan Dextrometorphan HBr 15 mg) - HIJAU MERAH. Tablet oral. Dosis dewasa 1 tablet dapat dikonsumsi 4-6 kali sehari, dengan maksimum konsumsinya sebanyak 8 tablet per hari. Dilarang memberikan kepada anak-anak di bawah umur 12 tahun, kecuali atas petunjuk dokter
- Panadol Extra (Paracetamol 500 mg, Kafein 65 mg) - MERAH. Tablet oral. Dosis dewasa 1 tablet dapat dikonsumsi 4-6 kali sehari, dengan maksimum konsumsinya sebanyak 8 tablet per hari. Dilarang memberikan kepada anak-anak di bawah umur 12 tahun, kecuali atas petunjuk dokter
- Panadol Anak Drops (Paracetamol 80 mg/0.8ml). Sirup. Dosis 0,8-1,6 ml (sesuai dengan usia) dapat diberikan 3-6 kali sehari
- Panadol Anak Suspension (Paracetamol 250 mg/5ml). Suspensi. Dosis 5-10 ml dapat diberikan 3-6 kali sehari
- Panadol Anak Syrup (Paracetamol 160 mg/5ml). Sirup. Dosis 3,75-10 ml (sesuai dengan usia) dapat diberikan 3-6 kali sehari
- Panadol Anak Chewable (Paracetamol 120 mg). Tablet kunyah. Dosis 1,5-4 tablet per hari (disesuaikan dengan usia) dan obat ini dapat dibagi menjadi 3-6 dosis
Perlu diperhatikan sebaiknya dalam penggunaan obat ini anda dapat mengikuti saran dari dokter yang merekomendasikan obat ataupun telah memeriksa Anda secara langsung baik untuk dosis ataupun jumlah obat dalam sehari yang sudah disarankan untuk dikonsumsi. Beritahukan kepada dokter bila mana Anda sedang menggunakan obat lain di luar dari Panadol ini.
Efek samping Panadol
Efek samping yang dapat ditimbulkan setiap obat dapat bereaksi berbeda-beda dan tergantung pada reaksi masing-masing individu. Jadi, penting untuk Anda mengetahui efek samping secara umum yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat Panadol, yaitu:
- Hypersensitivity reactions (kemerahan, gatal – gatal, kulit menjadi terkelupas)
- Kerusakan organ hati jangka panjang
- Gangguan pernapasan oleh karena efek aspirin & NSAIDs
- Bengkak timbul pada bibir, lidah, tenggorokan & wajah
- Sariawan
- Anaphylaxis cutaneous hypersensitivity reactions
- Memar – memar
- Mual hingga muntah
- Gangguan pada lambung
- Stevens-Johnson Syndrome
- Toxic epidermal necrolysis
Sebaiknya dapat segera hentikan pemakaian obat Panadol bila mengalami satu atau lebih efek samping seperti di atas. Segera konsultasikan dan lakukan pemeriksaan ulang dengan dokter yang memberikan Anda obat tersebut sehingga dapat dipikirkan alternatif lain sebagai solusi masalah kesehatan Anda.
Pemakaian Panadol untuk Ibu hamil dan ibu menyusui
Pada ibu hamil, Panadol Regular (biru) termasuk dalam Kategori B, yang artinya studi pada binatang percobaan menunjukan tidak adanya suatu reaksi efek samping terhadap janin, namun untuk wanita hamil sendiri belum ada studi kontrolnya. Meskipun demikian, Panadol Regular sebaiknya dipergunakan bila memiliki manfaat yang lebih besar dan juga yang diharapkan melebihi daripada besarnya risiko terhadap janin.
Untuk Panadol Cold and Flu (hijau putih), Panadol Flu dan Batuk (hijau merah), dan Panadol Extra (merah) termasuk dalam Kategori C, yang artinya studi pada binatang percobaan menunjukkan suatu reaksi efek samping terhadap janin, namun untuk wanita hamil sendiri belum ada studi kontrolnya. Obat ini hanya dapat dipergunakan bila memiliki manfaat yang lebih besar dan juga yang diharapkan melebihi daripada besarnya risiko terhadap janin.
Data mengenai penggunaan obat Panadol Regular terhadap ibu yang sedang dalam masa menyusui menunjukkan bahwa obat ini dapat diekresi dan masuk dalam kandungan ASI, namun hal ini dianggap aman, kecuali bila si kecil memiliki alergi obat ini. Penggunaan Panadol di luar jenis Regular untuk ibu dalam masa menyusui sebaiknya atas indikasi dari dokter yang sudah memeriksa Anda secara langsung sesuai tahapan pemeriksaan medis.
Peringatan obat Panadol
- Waspadai penggunaan obat Panadol dan disarankan dengan indikasi dari dokter dulu sebelum mengenakannya bila Anda merupakan wanita yang sedang berencana untuk, wanita yang sedang hamil ataupun dalam masa menyusui
- Sebaiknya tidak konsumsi produk obat lain yang mengandung Paracetamol, hal ini ditakutkan dapat menyebabkan dosis tinggi dari Paracetamol dan bisa menyebabkan overdosis
- Hindari pemakaian bersamaan dengan obat warfarin, chloramphenicol, metoclopramide, domperidone, dan obat anti-kejang
- Kontraindikasi bila Anda memiliki kondisi seperti gangguan fungsi hati
- Hindari konsumsi obat bersamaan dengan kafein (teh atau kopi), dan cola
- Dilarang menghentikan dan mengganti dosis obat tanpa adanya indikasi dokter
- Stop pemakaian bila timbul reaksi alergi obat ataupun suatu overdosis, dan segeralah ke dokter untuk memeriksakan diri
Jika menggunaan obat Panadol secara berlebihan, sebaiknya segeralah menemui dokter Anda atau dapat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat dengan Anda.