Paromomisina (paromomycin) adalah antibiotika yang spesifik membunuh amoeba yang termasuk golongan aminoglikosida. Antibiotik yang juga dikenal dengan nama monomycin dan aminosidine ini bekerja dengan cara mengikat secara ireversibel sub unit 130s dari ribosom prokariotik bakteri yang peka sehingga menghambat sintesa protein yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan bakteri itu.
Paromomisina (paromomycin) mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif. Efektivitas paromomisina (paromomycin) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus telah terbukti.
Manfaat paromomycin
- kegunaan obat paromomisina (paromomycin) adalah untuk pengobatan infeksi intestinal seperti cyptosporidiosis dan amoebiasis misalnya diare, serta penyakit lain seperti leishmaniasis.
- antibiotik ini telah terbukti berguna untuk mengobati penyakit - penyakit yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
- paromomisina (paromomycin) juga digunakan pada kasus koma hepatikum.
Dosis paromomycin
paromomisin (paromomycin) diberikan dengan dosis sebagai berikut :
- amoebiasis : dewasa / anak 25 - 35 mg / kb BB / hari terbagi dalam 3 dosis selama 5 -10 hari.
- terapi tambahan pada koma hepatikum : 4 gram sehari dalam dosis terbagi 5 - 6 hari
- Cacing pita 11mg/kg/dosis terbagi dalam 4 dosis 5-7 hari
Efek samping paromomycin
- Efek samping paromomycin yang umum terjadi pada saluran gastrointestinal adalah mual, muntah, diare , perut yang tidak nyaman, gatal pada anus, hiperkolesterolemia, malabsorpsi xylosa dan sukrosa terutama jika diberikan dalam dosis tinggi (biasanya lebih dari 3 gram / hari)
- Efek samping yang relatif jarang terjadi pada sistem syaraf misalnya adalah sakit kepala dan vertigo, juga ototoksisitas dan gangguan sensorineural terutama pada pasien yang juga mengidap penyakit hati
- Kencing berdarah (hematuria)
- pada pasien dengan fungsi ginjal yang rusak memungkinkan terjadinya akumulasi obat sehingga meningkatkan resiko pemakaian gabbroral (paromomycin), terutama pada terapi jangka Panjang
- Fatal : Pseudomembran colitis , nefrotoksisitas, menghambat total celah neuromuscular menyebabkan gangguan gerak
Kontra indikasi
- Pemakaian paromomisina (paromomycin) pada pasien yang mempunyai riwayat mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap paromomisina (paromomycin) maupun antibiotik golongan aminoglikosida lainnya sebaiknya dihindari
- pasien yang memiliki penyakit sumbatan pada usus, pemakaian antibiotik ini juga tidak disarankan
Perhatian
hati - hati memberikan paromomisin (paromomycin) pada pasien yang mengidap kerusakan hati dan ginjal
Toleransi terhadap kehamilan
Kategori C
Gunakan dengan monitoring apabila keuntungan lebih besar dibandingkan risikonya. Penelitian pada hewan coba menunjukkan beberapa risiko tetapi pada manusia belum ada data yang signifikan.