Saat masa menstruasi datang, hal pertama yang biasa akan dilakukan para wanita adalah mencari pembalut. Seiring dengan majunya teknologi, pembalut wanita sekali pakai kini tersedia dalam berbagai mereek, ukuran, bentuk, jenis, dan fungsi yang berbeda. Meski cukup praktis dan mudah didapatkan, sering kali muncul dugaan bahwa pembalut sekali pakai mengandung zat kimia yang bisa membahayakan organ intim. Apa benar begitu?
Jenis-jenis pembalut wanita sekali pakai
Pembalut adalah suatu wadah penyerap yang digunakan untuk menampung darah yang ke luar dari vagina pada saat menstruasi. Pembalut sekali pakai memiliki bentuk persegi panjang dengan bahan utama berupa serat sintetis atau katun yang dapat menyerap cairan darah.
Pembalut wanita pertama kali digunakan pada abad ke-10 yaitu pada zaman Yunani kuno, di mana para wanita menggunakan pakaian yang tidak digunakan untuk menyerap darah menstruasi mereka. Pada awal 1980an, pembalut tradisional sudah jarang dipakai dan hingga sekarang digantikan dengan pembalut yang lebih nyaman dan praktis dengan daya serap yang lebih banyak.
Berdasarkan fungsinya, ada beberapa jenis pembalut sekali pakai, di antaranya:
1. Panty liner
Panty liner adalah jenis pembalut yang paling tipis, ukurannya pendek, dan ramping. Panty liner biasanya digunakan setelah menstruasi apabila terdapat sedikit bercak atau untuk mengatasi keputihan berlebih yang membuat tidak nyaman area organ intim.
Baca Selengkapnya: Pakai Pantyliner Saat Keputihan, Aman Atau Tidak?
2. Reguler atau medium
Pembalut reguler atau medium paling umum di masyarakat. Jenis pembalut ini berukuran panjang dan tebal, biasanya digunakan selama menstruasi karena mampu menyerap darah lebih banyak.
3. Heavy flow
Bila haid Anda terasa deras, maka pembalut heavy flow cocok digunakan. Jenis pembalut ini umum digunakan saat volume darah menstruasi sedang banyak-banyaknya. Pembalut ini berukuran lebih besar dan lebih tebal daripada pembalut reguler.
4. Overnight
Sesuai dengan namanya, pembalut overnight baik digunakan saat malam hari dan tidur. Ukurannya lebih panjang dan lebih lebar untuk mencegah kebocoran saat haid.
5. Pembalut pascamelahirkan
Selain untuk menstruasi, ada juga pembalut khusus yang digunakan oleh wanita yang baru saja melahirkan. Pembalut ini cenderung lebih tebal dan digunakan untuk menyerap darah nifas.
Apakah pembalut sekali pakai mengandung bahan berbahaya?
Anda mungkin pernah menerima kabar bahwa pembalut sekali pakai ternyata tidak aman digunakan karena mengandung bahan berbahaya. Kalau terlalu sering digunakan atau jarang diganti saat haid, maka hal ini dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan organ intim. Apa benar begitu?
Bila dilihat dari kandungannya, pembalut wanita mengandung zat bernama klorin. Dari penelitian yang sempat dilakukan sebuah NGO, ditemukan sembilan pembalut wanita yang mengandung klorin. Beberapa di antaranya bahkan mengandung zat klorin yang sangat tinggi, yaitu di atas 20,4 ppm.
Klorin memang digunakan dalam proses pembuatan pembalut dari bahan daur ulang agar pembalut jadi berwarna putih. Sejauh ini, zat tersebut diketahui sangat berbahaya bagi kesehatan reproduksi wanita karena dapat menyebabkan keputihan, iritasi, bahkan memicu kanker.
Mengacu pada data yang dirilis oleh WHO, hingga saat ini ada sekitar 52 juta wanita yang berisiko kanker serviks. Ternyata salah satunya disebabkan oleh zat yang ada pada pembalut.
Apabila digunakan terus-menerus, zat berbahaya tersebut dapat menumpuk di dalam tubuh dan memicu masalah kesehatan. Oleh karena itu, waspadai pembalut sekali pakai yang mengandung klorin tinggi dan baiknya dihindari demi menjaga kesehatan organ intim Anda.
Cara aman menggunakan pembalut sekali pakai
Pada dasarnya, Anda boleh saja menggunakan pembalut sekali pakai. Selain mudah didapatkan, pembalut ini lebih praktis dan sebetulnya aman asal digunakan dengan cara yang benar.
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan agar bisa menggunakan pembalut sekali pakai dengan aman dan terhindar dari risiko bahayanya, antara lain:
- Pilih pembalut yang memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan.
- Pilih pembalut yang tidak mengandung pewangi untuk menghindari iritasi.
- Perhatikan komposisi pembalut yang tertera di kemasan.
- Ganti pembalut secara teratur tiap 3-4 jam sekali.
Baca Selengkapnya: Penting Rutin Ganti Pembalut Demi Kebersihan Organ Intim Saat Haid
Gunakan alternatif pembalut sekali pakai
Saat ini, sudah mulai banyak wanita yang beralih menggunakan pembalut kain yang dapat dicuci dan dipakai berkali-kali. Pembalut kain berbentuk sama dengan pembalut pada umumnya, tapi bedanya Anda bisa lebih hemat dan turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan karena Anda tak perlu berkali-kali membeli pembalut kain.
Bila tak ingin repot mencuci pembalut kain, Anda juga dapat menggunakan menstrual cup alias cawan menstruasi. Menstrual cup terbuat dari lateks atau silikon yang aman bagi tubuh.
Beda dengan pembalut, cawan menstruasi digunakan dengan cara dimasukkan vagina. Alat ini akan menampung darah menstruasi dan dapat dipakai hingga 6-12 jam tergantung volume darah menstruasi. Jika sudah penuh, keluarkan cawan menstruasi lalu cuci hingga bersih.
Baca Juga: Mengenal Menstrual Cup, dari Manfaat Hingga Cara Memakainya
Penggunaan pembalut sekali pakai, pembalut kain, maupun menstrual cup merupakan pilihan masing-masing wanita. Apabila Anda merasa lebih nyaman dengan pembalut sekali pakai, pastikan bahwa pembalut telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan. Dengan memilih dan memakai pembalut yang tepat, semua wanita dapat menjalani masa menstruasi dengan nyaman dan tanpa khawatir terhadap risiko penyakit.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.