Vagina merupakan alat kelamin wanita yang sangat penting diperhatikan. Tidak jarang pula Anda merasa khawatir terhadap kesehatan vagina. Pasalnya, banyak di antara para wanita yang lebih malu memeriksakan organ kewanitaannya ke dokter.
Alangkah baiknya, Anda tidak perlu malu dan perlu mengetahui kondisi vagina yang sebenarnya. Salah satu cara untuk mengetahui kesehatan vagina adalah dengan mengenali baunya. Akan tetapi, Anda harus mengetahui terlebih dahulu bau vagina yang normal sebagai penentu.
Seperti apa bau Vagina yang sehat?
Vagina yang sehat berarti dalam kondisi normal dan tidak ada yang perlu dicemaskan. Salah satu hal yang menandakan kondisinya adalah bau vagina. Memang, tidak lantas bau vagina menyerupai bunga-bunga atau buah-buahan. Bau yang dimaksud juga tidak seperti bahan kimia atau obat apapun.
Tidak ada anggota tubuh manusia yang berbau harum. Bau vagina yang khas pada dasarnya adalah asam seperti cuka. Berdasarkan suatu survei dari ahli spesialis kandungan dan kesehatan reproduksi, dr. Heather Rupe, aroma tersebut bisa tercium dari jarak 30 cm.
Meski demikian, hal tersebut memang sudah normalnya. Kondisi tersebut tidak akan sampai mengganggu Anda.
Alasan Vagina Berbau sedikit Asam
Bau organ kewanitaan yang sedikit asam disebabkan oleh aktivitas bakteri alami yang membentuk koloni dan berada di vagina. Cairan yang dikeluarkan dari vagina juga salah satu faktornya karena sesuai dengan pH-nya yang asam.
pH atau derajat keasaman vagina yang normal adalah 4,5; sehingga penting dalam mencegah infeksi virus atau bakteri.
Jika kadar keasamannya terganggu, maka vagina lebih rentan dipengaruhi oleh bakteri jahat, virus, serta mikroorganisme lainnya. Akibatnya, Anda bisa terkena gangguan kesehatan di area kewanitaan.
Meski biasanya berbau sedikit asam, bau vagina bisa berubah seiring siklus menstruasi. Anda akan merasakan bau yang lebih kuat pasca menstruasi. Dalam banyak kasus, hal tersebut dikarenakan perubahan hormone ataupun sisa lapisan dinding rahim yang luruh.
Perlukah memakai sabun pembersih kewanitaan agar Vagina Harum?
Sebenarnya, Anda tidak harus memakai sabun pembersih kewanitaan untuk membersihkan vagina. Mengapa? Vagina adalah organ kewanitaan yang sudah punya mekanisme pembersihannya sendiri.
Berbagai bakteri baik juga ada pada vagina untuk mencegah timbulnya bakteri jahat yang umumnya menyebabkan bau vagina menyengat. Karenanya, tak perlu sabun pembersih wangi.
Tak hanya itu, pH dari sabun pembersih yang sangat basa dan aroma harumnya sangat berpengaruh pada pH normal vagina. Derajat keasaman vagina yang normal bisa berubah dan justru jadi makin basa. Dalam kondisi ini, timbullah persoalan baru yaitu keputihan berlebih.
Sabun pembersih juga tidak dapat membedakan bakteri jahat dan baik yang ada pada vagina, sehingga tidak menutup kemungkinan justru bakteri baiklah yang hilang. Akibatnya, bau vagina justru makin menyengat akibat lebih banyak koloni bakteri jahat. Wangi dari sabun pembersih hanya sementara saja.
Kondisi sebenarnya jika Vagina berbau menyengat
Normalnya, bau vagina memang sedikit asam. Seharusnya, baunya juga tidak menyengat ataupun sampai tidak sedap. Seperti penjelasan dari dr. Mary Jane Minkin di Yale University School of Medicine, vagina berbau menyengat disertai cairan yang berlebihan. Hal tersebut mengindikasikan adanya infeksi bakteri ataupun infeksi ragi vagina.
Bahkan kemungkinan terparahnya, Anda dapat mengidap penyakit kelamin, seperti klamidia atau gonore. Jika Anda mencurigai bau vagina yang lebih menyengat, padahal bukan pasca menstruasi, maka harus mewaspadainya.
Segeralah periksakan kondisi serius tersebut ke dokter untuk diperiksa dan diketahui penyebabnya secara pasti. Upaya penanganan medis juga segera diperoleh.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.