Olahraga memberikan dampak yang baik untuk semua orang, baik orang yang sehat maupun orang yang sedang sakit. Berangkat dari situ, orang-orang yang memiliki riwayat serangan jantung, jantung lemah (penyakit jantung koroner), atau penyakit jantung lainnya, juga harus berolahraga.
Dengan berolahraga teratur (lebih dari 150 menit seminggu), Anda berpotensi memperbaiki fungsi jantung dan mengurangi penggunaan beberapa obat yang rutin dipakai. Manfaat olahraga pada orang dengan penyakit jantung meliputi:
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
- Memperkuat fungsi jantung;
- Meningkatkan sirkulasi dan membantu tubuh meregulasi oksigen dengan lebih baik;
- Memperbaiki gejala gagal jantung;
- Menurunkan tekanan darah;
- Menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.
Tidak ada kata terlambat untuk meningkatkan aktivitas fisik Anda atau memulai program latihan. Namun, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berolahraga. Konsultasi dapat menentukan secara pasti jenis dan porsi olahraga Anda.
Tips berolahraga untuk orang dengan penyakit jantung
- Sebelum menentukan jenis olahraga, berkonsultasi dengan dokter Anda. Konsultasi dengan dokter Anda dapat menghindarkan Anda dari pemilihan olahraga yang justru berdampak buruk pada kesehatan Anda. Konsultasi juga dapat membantu Anda untuk menyeimbangkan olahraga dengan pola makan dan gaya hidup yang tepat;
- Hindari terlalu banyak latihan isometrik, seperti push-up dan sit-up. Latihan isometrik melibatkan peregangan otot yang intens, tidak cocok untuk orang dengan gangguan jantung;
- Jangan berolahraga di luar rumah jika suhu terlalu dingin, panas, atau lembap tanpa memeriksakan diri terlebih dulu ke dokter. Kelembapan tinggi dapat menyebabkan Anda cepat lelah. Suhu yang panas bisa mengganggu sirkulasi, membuat sulit bernapas, dan menyebabkan nyeri dada. Pilihan yang lebih baik adalah kegiatan indoor seperti berlari dan berjalan dengan treadmill atau memanfaatkan sepeda statis Anda;
- Pastikan Anda tidak kekurangan cairan. Penting untuk minum air, bahkan sebelum Anda merasa haus, terutama pada hari-hari panas. Namun, hati-hati, jangan terlalu banyak minum air putih karena dapat menyebabkan kelebihan volume dan menyebabkan jantung bekerja lebih berat;
- Jika Anda ingin memulai lagi program olahraga yang sempat terhenti dalam jangka panjang (misalnya karena sakit, liburan, atau cuaca buruk), mulailah dengan tingkat intensitas yang rendah. Anda dapat meningkatkan intensitasnya sedikit demi sedikit sampai kembali ke performa awal.
Jenis latihan untuk orang dengan penyakit jantung
Dokter Anda akan memberi tahu latihan apa yang terbaik untuk Anda. Wajib hukumnya untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program latihan. Selain itu, tanyakan pula sampai seberat apa aktivitas fisik yang Anda lakukan.
1. Senam aerobik
Senam aerobik menggunakan jantung dan paru-paru Anda untuk waktu yang lama. Dengan begitu, latihan ini dapat membantu jantung menggunakan oksigen lebih baik dan memperbaiki aliran darah. Anda bisa melatih jantung Anda untuk melakukan aktivitas lebih berat secara perlahan. Umumnya, olahraga ini dilakukan 3 hingga 4 kali seminggu.
Selalu lakukan 5 menit peregangan atau pemanasan untuk menghangatkan otot dan jantung Anda sebelum berolahraga. Pahami kemampuan Anda dan kapan Anda harus berhenti, mulai dengan aktivitas yang tidak terlalu berat. Intinya, jangan memaksakan diri.
2. Berjalan kaki
Jalan kaki sangat baik dilakukan oleh penderita penyakit jantung koroner. Berjalan kaki sekitar 60 menit dalam sehari akan membantu memperlancar sirkulasi Anda. Tentu saja Anda tidak harus melakukan hal ini sekaligus dalam 60 menit. Jika belum terbiasa, Anda bisa melakukannya sedikit demi sedikit dalam menjalani aktivitas sehari-hari Anda.
3. Yoga
Manfaat yoga untuk jantung sangat banyak. Olahraga ini direkomendasikan untuk penderita penyakit jantung koroner. Pasalnya, yoga dapat memberikan efek tenang dan memperlancar kerja jantung dalam memompa darah. Selain dapat membentuk tubuh, yoga dapat membuat Anda terhindar dari berbagai penyakit lain atau komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit jantung koroner.
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
4. Jogging
Kegiatan ini hampir memiliki manfaat yang sama dengan berjalan kaki. Perbedaan yang cukup signifikan adalah Anda harus meluangkan waktu khusus untuk menjalani kegiatan yang satu ini. Faktanya, melakukan jogging selama kurang lebih 30 menit memberikan manfaat yang sama dengan berjalan kaki selama 1 jam.
Namun, sekali lagi, jangan memaksakan diri karena jogging dapat menguras banyak tenaga. Terlalu lelah tidak baik untuk kesehatan jantung Anda. Tidak perlu khawatir jika Anda menyadari batasan pada tubuh Anda karena latihan dengan pengenalan kondisi tubuhi akan memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan jantung Anda.
5. Bersepeda
Dari jenis-jenis olahraga, bersepeda merupakan olahraga yang paling memberikan manfaat bagi kesehatan jantung manusia, khususnya bagi penderita penyakit jantung koroner.
Bersepeda merupakan kegiatan olahraga yang dapat memompa jantung secara signifikan dan tepat. Selain dapat memperlancar aliran darah manusia, bersepeda bisa membuat dinding jantung menjadi lebih tebal sehingga dapat membuat jantung Anda lebih sehat.
Jangan paksakan diri, pahami kapan harus beristirahat
Menjadi sehat dengan berolahraga memang baik untuk dilakukan. Olahraga, tidak dapat dipungkiri lagi, memberikan berbagai manfaat untuk tubuh manusia.
Namun, Anda harus memperhatikan beberapa hal agar tidak salah kaprah dalam melakukannya sehingga hasilnya sesuai dengan yang Anda harapkan. Salah satu yang harus diperhatikan adalah kondisi atau kesanggupan tubuh Anda sendiri. Jika Anda tidak mengetahui batasan dan kesanggupan tubuh sendiri, olahraga justru berisiko menimbulkan dampak buruk bagi jantung. Lakukan olahraga secara teratur, tetapi tidak berlebihan supaya tidak menjadi beban bagi tubuh Anda.
Baca juga: Kenali Gangguan Jantung Saat Berolahraga
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.