Apa Itu Penyakit Arteri Perifer?
Penyakit arteri perifer adalah keadaan dimana terjadinya permasalahan sirkulasi darah ke arah kaki atau tungkai bawah. Biasanya keadaan ini akan menyebabkan penyempitan arteri sehingga mengurangi aliran darah ke arah tungkai bawah. Penyempitan ini diakibatkan oleh penimbunan lemak pada dinding arteri yang berasal dari kolesterol.
Karena terjadi pada daerah kaki yang menyebabkan ketidakcukupan oksigen, kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri saat berjalan atau klaudikasio. Penyakit ini bisa dirasakan dikedua tungkai ataupun hanya satu sisi saja. Rasa nyeri tersebut umumnya hilang setelah kaki diistirahatkan selama beberapa menit.
Perlu diwaspadai bahwa penyakit arteri perifer kadang tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, penyakit arteri perifer sebenarnya menandai adanya masalah pada arteri tubuh, khususnya pada organ jantung.
Penyebab Penyakit Arteri Perifer
Penyebab Penyakit Arteri Perifer
Penyebab dari penyakit arteri perifer sendiri adalah arterosklerosis dimana terdapat penyumbatan pembuluh darah yang terjadi di daerah tubuh tertentu. Biasanya penyumbatan ini bisa bertahap dari sumbatan ringan sampai hampir dari seluruh lubang pembuluh darah tersumbat. Arterosklerosis yang terjadi di pembuluh darah jantung biasanya akan menyebabkan penyakit jantung koroner atau serangan jantung, namun jika terjadi pada daerah perifer seperti kaki atau tungkai bawah dinamakan Penyakit Arteri Perifer.
Penyebab lain bisa karena inflamasi pembuluh darah, trauma fisik pada daerah tungkai, anomali anatomis dari ligamen dan otot serta paparan radiasi yang berlebihan semasa hidupnya.
Ada beberapa faktor resiko yang dikaitkan dengan penyakit arteri perifer, antara lain adalah merokok, diabetes, obesitas (IMT diatas 30), hipertensi, kolesterol, usia diatas 50 tahun, riwayat penyakit jantung dan stroke serta riwayat penyakit arteri perifer pada keluarga, dan tingginya kadar homosistein dalam darah (homosistein adalah protein yang membantu membuat dan mempertahankan jaringan dalam tubuh).
Tanda dan Gejala Penyakit Arteri Perifer
Biasanya penyakit arteri erifer akan menimbulkan keluhan keluhan, antara lain:
• Kram otot. Biasanya akan terjadi keram pada otot paha, betis yang terjadi setelah melakukan aktifitas fisik tertentu.
• Kelemahan dan baal pada otot. Selain keram, akan terjadi juga kelemahan yang dirasakan pada tungkai dan bisa juga disertai rasa baal atau kebas.
• Otot kaki mengecil dan pertumbuhan kuku rapuh
• Suhu kaki menjadi lebih rendah. Akan terjadi penurunan suhu (menjadi dingin) dibanding kaki yang tidak terkena penyakit ini.
• Perubahan warna kulit kaki menjadi lebih pucat atau biru.
• Bulu kaki rontok.
• Bisa terbentuk luka kecil pada kaki yang sulit sembuh.
• Disfungsi ereksi pada pria.
Pencegahan Arteri Perifer
Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak menderita Penyakit Arteri Perifer adalah:
• Menerapkan pola hidup sehat. Mengonsumsi banyak buah dan sayur serta makanan bergizi yang rendah lemak jenuhuntuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang infeksi dan menurunkan kadar kolesterol dan gula dalam darah.
• Minum air putih minimal 8 gelas atau setara dengan 2 liter per harinya.
• Usahakan mencapai berat badan ideal.
• Rutin berolahraga seperti melakukan senam hamil dan yoga untuk melancarkan pembuluh darah.
• Rutin memeriksakan diri ke dokter untuk memeriksakan kesehatan Anda secara menyeluruh, terutama jika Anda mengalami penyakit diabetes dan penyakit hiperkolesterolemia.
Pengobatan Penyakit Arteri Perifer
Penyakit arteri perifer merupakan penyakit yang harus diperiksakan secara langsung ke dokter guna memastikan diagnosanya. Adapun beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan seorang dokter bila Anda terkena Penyakit arteri perifer ini adalah
• Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan fisik sederhana yang memeriksakan keadaan organ-organ dalam tubuh termasuk pemeriksaan tekanan darah.
• ABI. Ankle brachial index adalah pemeriksaan yang membandingkan tekanan darah lengan dengan kaki. Tekanan darah lengan dan kaki pada umumnya tidak akan berbeda, jikapun berbeda hanya memiliki perbedaan yang tidak besar. Bila terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada perbedaannya, maka orang tersebut akan diduga menderita penyakit arteri perifer.
• Lab darah. Hal ini biasa akan dilakukan untuk memeriksakan kadar kolesterol dan trigeliserida dalam darah yang diduga menyebabkan arterosklerosis.
• USG kehamilan akan dilakukan untuk memastikan keadaan penyakit arteri perifer yang melihat ada tidaknya penyumbatan pembuluh darah.
• Angiografi. Penyuntikan materi kontras yang disuntikan kedalam pembuluh darah kita. Dengan dilakukannya hal ini akan bisa dilihat melalui mesin X-ray yaitu MRA atau CTA dimana pembuluh darah yang mengalami gangguan.
• Pemeriksaan penunjang lain yang sesuai.
Pada umumnya, penyakit arteri perifer memerlukan suatu penanganan penyakit yang mendasarinya seperti diabetes ataupun hiperkolesterolemia dan darah tinggi.
Ada beberapa pengobatan yang akan dilakukan jika mengalami penyakit arteri perifer, seperti:
• Obat-obatan. Obat-obatan yang diberikan merupakan obat obatan seperti obat darah tinggi, obat diabetes, obat kolesterol yang digunakan untuk mengatasi penyakit yang mendasari penyakit arteri perifer. Obat-obatan lainnya seperti obat pengencer darah juga bisa diberikan untuk melancarkan peredaran darah, namun pemberiannya harus sesuai dengan rekomendasi dokter.
• Operasi. Operasi yang dilakukan adalah angioplasti, operasi bypass, dan trombolitik terapi.
Kedua penanganan tersebut dapat digunakan untuk menghindari beberapa kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit arteri perifer seperti Critical Limb Ischemia dan serangan jantung serta stroke.
Hai dok, nama saya Iman suherman…saya sudah pernah hepatitis A sekitar 2th yg lau, nah sekarang ini sepertinya mau kumat lagi, tolong infonya ya dok kira2 saya bisa sembuh total tdk? Thnks