Definisi pada Gendang Telinga Pecah
Gendang telinga pecah, dikenal dengan istilah lain yaitu perforasi gendang telinga atau perforasi membran timfani, adalah kondisi robeknya lapisan tipis (membran timfani) yang membatasi antara telinga luar dengan telinga tengah dan dalam.
Membran timfani berperan dalam dua hal penting, yaitu penghantaran gelombang suara yang masuk dari telinga luar untuk diteruskan ke telinga bagian dalam sehingga Anda dapat mendengar suara. Adanya robekan pada membran timfani dapat menyebabkan gangguan penghantaran gelombang suara sehingga terjadi masalah pendengaran.
Peran yang kedua yaitu sebagai pelindung telinga tengah dan dalam dari bakteria, air, dan benda asing. Oleh karena terlindung membran timfani, kondisi telinga bagian dalam menjadi steril. Namun, apabila membran timfani ini robek, maka bakteri akan lebih mudah masuk ke dalam telinga dan menyebabkan infeksi yang dikenal dengan otitis media.
Penyebab Gendang Telinga Pecah
Beberapa penyebab gendang telinga pecah atau perforasi gendang telinga, antara lain:
- Infeksi telinga (otitis media). Adanya infeksi pada telinga bagian tengah akan menyebabkan terakumulasinya cairan di bagian dalam telinga. Tekanan dari cairan ini kemudian dapat menyebabkan robeknya gendang telinga.
- Barotrauma. Barotrauma adalah tekanan yang dirasakan gendang telinga ketika terjadi ketidak seimbangan tekanan udara antara telinga bagian luar dengan telinga bagian dalam. Contoh kondisi perbedaan tekanan udara ini misalnya ketika perjalanan dengan pesawat terbang atau ketika menyelam (scuba diving). Perbedaan tekanan udara yang tinggi dapat menyebabkan robeknya gendang telinga.
- Akustik trauma. Merupakan trauma yang ditimbulkan oleh suara yang keras atau ledakan, misalnya dari tembakan senjata api, yang melebihi gelombang suara yang dapat diterima oleh telinga, dapat menyebabkan pecahnya gendang telinga.
- Benda asing yang masuk dalam telinga seperti kapas pembersih telinga, dapat melukai atau merobek gendang telinga
- Trauma parah pada kepala misalnya retak tulang tengkorak dapat menyebabkan dislokasi atau kerusakan struktur pada telinga bagian tengah dan dalam, termasuk membran timfani.
Gejala terjadinya Gendang Telinga Pecah
Tanda dan gejala pecahnya gendang telinga antara lain:
- Terdapat suara desis ketika bersin atau meniup hidung
- Nyeri telinga yang tajam dan mereda dengan segera
- Cairan jernih mengandung nanah atau darah yang keluar dari telinga
- Berkurangnya atau hilangnya pendengaran
- Telinga berdengung (tinnitus)
- Sensasi berputar-putar (vertigo)
- Mual dan muntah karena gejala vertigo
- Infeksi telinga yang berulang-ulang
Komplikasi Gendang Telinga Pecah
- Hilangnya pendengaran
- Infeksi otitis media
- Kolesteatoma atau kista pada telinga bagian tengah yang terbentuk dari timbunan sel-sel kulit dan kotoran yang masuk ke dalam telinga. Apabila kondisi ini tidak diobati, dapat menimbulkan kerusakan pada tulang telinga.
Terapi atau Penanganan
Tidak ada penanganan khusus untuk gendang telinga pecah. Sebagian besar kasus gendang telinga pecah dapat sembuh dengan sendirinya dalam 3 bulan. Terapi yang diberikan oleh dokter bertujuan untuk meredakan nyeri dan mengatasi atau mencegah infeksi, misalnya dengan pemberian antibiotik (oral atau tetes) dan obat pereda nyeri (misalnya ibuprofen atau parasetamol).
Namun, apabila gendang telinga tidak dapat membaik dengan sendirinya, dokter akan memberikan beberapa prosedur penanganan untuk mengatasi perforasi atau menutup area yang robek melalui:
- Pemberian patch pada gendang telinga. Patch ini merupakan selembar kertas khusus berperekat yang mengandung obat untuk ditempelkan pada lokasi membran timfani yang robek. Patch akan merangsang pertumbuhan membran timfani dan merekatkan kembali area yang robek.
- Operasi (timfanoplasti). Pilihan ini diambil ketika pemberian patch pada membran timfani tidak menghasilkan perbaikan kondisi. Pada saat operasi, dokter akan mengambil jaringan lain dari tubuh Anda untuk direkatkan pada lubang di membran timfani. Dengan demikian robekan atau lubang di membran timfani akan tertutup kembali.
Selama dalam masa penyembuhan, Anda harus melindungi dan menjaga telinga dengan cara:
- Menghindari air masuk ke dalam rongga telinga dengan cara menghentikan aktifitas berenang atau menyelam untuk sementara waktu, menggunakan penutup kepala (shower cap) atau penutup telinga (misalnya dengan kapas yang diberi vaselin jelly) pada saat mandi.
- Menahan diri untuk membersihkan telinga selama masa penyembuhan
- Menghindari meniup hidung karena tekanan udara yang dihasilkan saat meniup hidung dapat menghambat proses penyembuhan gendang telinga.
- Mengkonsumsi obat-obatan selain yang diresepkan oleh dokter
Pencegahan terjadinya Gendang Telinga Pecah
Untuk mencegah terjadinya gendang telinga pecah atau perforasi gendang telinga sebaiknya:
- Menghindari memasukkan benda apapun ke dalam telinga atau untuk membersihkan telinga misalnya cotton bud, klip kertas, atau penjepit rambut untuk mengeluarkan kotoran telinga. Benda-benda tersebut dapat merobek gendang telinga dengan mudah
- Mengatasi infeksi telinga dengan segera. Tanda-tanda infeksi telinga antara lain nyeri telinga, demam, hidung buntu, dan menurunnya pendengaran. Anak-anak yang memiliki infeksi telinga biasanya sering menggosok atau menarik-narik telinga. Konsultasikan segera dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan
- Melindungi telinga ketika bepergian dengan pesawat. Caranya adalah dengan mengunyah permen karet, menguap, atau meniup hidung sambil menutup mulut pada saat pesawat lepas landas dan mendarat. Anda sebaiknya tidak bepergian dengan pesawat apabila sedang mengalami influenza atau pilek atau alergi yang dapat menyebabkan pembuntuan pada telinga atau hidung
- Melindungi diri dari suara berintensitas tinggi dengan menggunakan pelindung telinga misalnya ketika bekerja atau berekreasi ditempat yang terdapat suara keras
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?