Definisi Penyakit Ginjal Polikistik
Penyakit ginjal polikistik adalah suatu penyakit yang terjadi pada organ ginjal yang ditandai dengan timbulnya kumpulan kista yang bersifat nonkanker. Kista yang berisikan cairan ini dapat berkumpul hingga menutupi seluruh permukaan ginjal terutama kondisi kronik. Resiko terberat pada kasus ini adalah terjadinya kegagalan organ ginjal secara total.
Apa Itu Ginjal?
Ginjal merupakan organ penting bagi tubuh kita. Manusia dilahirkan dengan dua ginjal secara normal yang terletak di daerah pinggang tepat di sisi luar tulang belakang. Bentuknya seperti kacang merah dengan berukuran panjang sekitar 10 hingga 11,5 cm. Setiap organ ginjal dialiri oleh cabang dari aorta di perut.
Fungsi utama ginjal adalah sebagai metabolisme tubuh untuk mengatur kadar garam dan mineral. Fungsi lain yang penting adalah untuk membuang racun dan sebagai saringan daripada asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari. Selain itu fungsi ginjal juga untuk mengatur tekanan darah agar dapat mengatur sirkulasi darah di jantung.
Penyebab Penyakit Ginjal Polikistik
Pada penyakit ginjal polikistik, kondisi ini merupakan sebuah kelainan genetik yang diturunkan oleh orang tua ke anaknya. Gangguan mutasi ini menjadi penyebab utama dari banyaknya kasus ginjal polikistik yang dapat mengancam jiwa. Banyak sekali komplikasi yang timbul apabila tidak ditangani segera terutama pada masa anak-anak.
Penyakit Ginjal polikistik sendiri terbagi menjadi 2 yaitu:
• Ginjal polikistik autosomal resesif (ARPKD)
Pada kondisi ini banyak ditemukan pada awal kelahiran yang disebabkan oleh riwayat orang tua dengan kasus yang sama yang ditularkan secara genetik. Gejala paling sering muncul pada masa anak-anak.
• Ginjal polikistik autosomal dominan (ADPKD)
Pada kondisi ini gejala mulai timbul di usia 30 tahun dengan resiko setiap anak yang lebih besar dibanding pada ginjal polikistik autosomal dominan.
• Acquired cystic kidney
Pada kondisi ini tidak diturunkan secara genetik melainkan adanya resiko gagal ginjal atau hemodialisa.
Gejala Penyakit Ginjal Polikistik
Penyakit ini secara dominan dialami pada gangguan sirkulasi ginjal dan dapat berdapamk terhadap organ lain. Gejala yang dapat ditemukan pada penyakit ginjal polikistik antara lain:
• Nyeri punggung , nyeri sendi
• Buang air kecil yang sulit dikontrol
• Ukuran perut membesar
• Sakit kepala , lemah
• Kulit menjadi pucat
• Terbentuk batu ginjal ; gagal ginjal
• Rentan terkena infeksi saluran kemih
• Nyeri sendi
•Urine mengandung darah
•Infeksi saluran kemih
•Mudah memar
Komplikasi Penyakit Ginjal Polikistik
Penyakit ginjal polikistik yang tidak ditangani dengan baik terutama pada kondisi autosomal dominan akan berlanjut kepada kondisi yang lebih berat yaitu:
• Gagal Ginjal
Gagal ginjal yang bersifat akut hingga kronik yang ditandai dengan kurangnya air seni setiap ahri nya disertai perubahan angka kreatinin klirens. Gejala dapat semakin berat dalam 4 minggu hingga 3 bulan.
• Hipertensi
Kerusakan pada fungsi ginjal sehingga tidak dapat mengontrol tekanan darah dan berujung pada hipertensi.
• Aneurisme otak
Munculnya benjolan di otak akibat gangguan sirkulasi pembuluh darah.
Diagnosis Penyakit Ginjal Polikistik
Pasien dengan gejala yang berdampak pada munculnya penyakit ginjal polikistik perlu dilakukan pemeriksaan di sarana kesehatan yang memadai untuk menentukan diagnosis. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain:
• USG
Pemeriksaan USG ginjal dapat menentukan adanya kumpulan kista di ginjal dengan tenaga gelombang suara.
• MRI
Pemeriksaan lebih detail dengan bantuan MRI dapat memberikan gambar struktur ginjal sehingga lebih mudah dalam menentukan kelainan.
• Intravenous pyelogram
Pemeriksaan IVP dilakukan dengan cara memasukan zat kontras ke dalam pembuluh darah dan dikombinasikan dengan foto rontgen untuk melihat kelainan struktur.
• CT
Pemeriksaan CT scan dapat dijumpai adanya kista kecil.
Pengobatan Penyakit Ginjal Polikistik
Terapi yang dilakukan pada penyakit ginjal polikistik adalah dengan meringankan gejala dan mencegah komplikasi berat. Pengobatan dilakukan sesuatu jenis gejala yang muncul. Pada kasus nyeri dapat diberikan obat jenis parasetamol. Pada kasus hipertensi, disarankan untuk mengonsumsi obat penurun tekanan darah terpilih berupa penghambat ACEI (kaptopril, lisinopril).
Pada kasus gagal ginjal atau infeksi, pemberian terapi cuci darah dan obat infeksi lebih dipilih. JIka tidak dapat tertolong maka harus dilakukan transplantasi ginjal. Pada kista yang telah menyebar, operasi terbuka juga menjadi pilihan untuk membuang kista yang telah menyebar.
Dok, Saya ingin bertanya Ibu saya yang berumur sekitar 45 tahun sudah lama sakit dan baru di ketahui setelah sekitar 2 tahun karena pada perut ibu saya mengalami perubahan yaitu membengkak karena ginjal nya sudah bocor, tetapi tidak terjadi pembengkakan di area tubuh lainnya hanya perutnya saja,...