Gondok merupakan suatu kelainan medis berupa pembengkakan pada leher akibat pembesaran kelenjar tiroid. Kasus yang paling terjadi pada orang dewasa dengan adanya pembengkakan pada leher yaitu hipertiroidisme. Ukuran benjolan berbeda-beda pada setiap orang tergantung dari penyebab dan faktor resiko munculnya gondok tersebut.
Kelenjar tiroid yang membesar akan menyebabkan kelainan pada metabolisme hormon di dalam tubuh. Gejala yang ditimbulkan sangatlah khas dan pada gangguan ini diperlukan pemeriksaan lebih dalam dan tatalaksana yang tepat.
Apa itu Kelenjar Tiroid
Kelanjar tiroid terletak di sekitar tenggorokan yang berbentuk seperti kupu-kupu. Kelenjar tiroid adalah salah satu bagian dari sistem endokrin yang memproduksi hormon Tiroksin (T4), Triodotironin (T3), dan Kalsitonin.
Hormon tersebut bekerja mengatur kerja sel di dalam organ vital seperti otak dan persarafan dan sebagai transformasi energi dari asupan gizi.
Apa yang menyebabkan munculnya Gondok
Penyebab utama yang sering kita dengar pada munculnya benjolan di leher adalah kekurangan asupan yodium terutama di negara berkembang dan daerah terpencil.
Kurangnya asupan yodium yang berasal dari makanan laut seperti ikan, rumput lain, kerang, dan biji-bijian beresiko menurunkan hormon tiroid karena yodium sangat diperlukan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon bagi tubuh.
Selain itu penyebab lain yang sering menimbulkan penyakit gondok antara lain:
- Hipertiroidisme - Hipertiroidisme adalah kondisi meningkatnya hormon Tiroid yang memicu pembengkakan Kelenjar Tiroid. Hipertiroidisme disebabkan oleh gangguan peningkatan hormon akibat aktivasi dari Hipotalamus di otak dan Sekresi Pituitari. Hipertiroidisme juga dipicu oleh suatu penyakit yang dinamakan Graves.
- Hipotiroidisme - Ini merupakan lawan dari gangguan pada Hipertiroidisme. Pada Hipotiroidisme, terjadi defisit hormon-hormon Tiroid akibat kekurangan Yodium dan kegagalan sistem Kelenjar Tiroid.
- Benjolan - Tidak hanya sekedar gangguan pada kelenjar tiroid itu sendiri, munculnya benjolan juga disebabkan adanya pertumbuhan daging pada kulit atau jaringan yang lebih dalam misalnya sel kanker.
- Penyakit Hashimoto - Pada penyakit ini, produksi hormon sangatlah rendah sehingga membuat kelenjar pituitari menghasilkan hormon yang merangsang kelenjar tiroid secara berlebihan dan menyebabkan pembesaran pada kelenjar tiroid.
- Pengaruh makanan - Faktor makanan dapat memicu terjadinya penyakit gondok jika dikonsumsi secara berlebihan seperti bayam, tahu dan lainnya.
- Kebiasaan merokok - Kandungan tiosinat pada rokok dapat mengganggu proses penyerapan yodium dalam tubuh.
Gejala penyakit Gondok
Gejala utama yang ditemukan pada gondok tidak hanya sebatas pembengkakan pada leher. Beberapa penyebab munculnya gondok juga disertai oleh gejala lainnya, termasuk:
- Pada gejala gondok akibat hipertiroidisme, selain muncul pembengkakan , terdapat gejala berupa penurunan berat badan tidak jelas, mudah marah, sulit untuk berfokus, lemah otot, sering cemas, hiperaktif, sensitif terhadap suhu panas.
- Lain halnya dengan pembengkakan yang disertai adanya kondisi hipotiroidisme. Pada hipotiroidisme, seseorang akan disertai gejala lain seperti kenaikan berat badan, kulit kering, pembengkakan pada wajah, sensitif terhadap suhu dingin, lemah otot, rambut rontok, mudah lelah, nyeri sendi.
- Gejala lainnya yang dapat timbul adalah sulit bernapas, sakit pada area leher, kesulitan untuk menelan.
Benjolan yang membesar semakin lama dapat beresiko menganggu jalur napas sehingga dalam beberapa kondisi diperlukan tindakan operasi.
Diagnosis penyakit Gondok
Pemeriksaan penunjang pada pembengkakan di leher sangatlah penting untuk memastikan suatu penyakit. Prosesnya diawali dengan pemeriksaan fisik dengan meraba benjolan untuk melihat ukuran, konsistensi, dan teksturnya. Keluhan dan riwayat penyakit juga menjadi tambahan sebagai penentu diagnosis.
Pemeriksaan kadar hormon tiroid juga dilakukan untuk menilai adanya gangguan kelenjar tiroid seperti hipertiroidisme atau hipotiroidisme. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel darah dan di tes kadar T3, T4, dan Thyroid Stimulating Hormone). Menurunnya kadar hormon T3 secara dominan memberikan diagnosis Hipotiroidisme, sedangkan peningkatan pada kadar hormon T3 menandakan bahwa telah terjadi Hipertiroidisme.
Beberapa pemeriksaan lain juga dapat bermanfaat untuk menilai kepastian diagnosis. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan yaitu:
-
USG
Pemeriksaan dengan Ultrasonografi dapat mendeteksi kelainan Kelenjar Tiroid dengan cara memantulkan gelombang suara dari alat ke organ sekitar yang diperiksa.
-
Biopsi
Pemeriksaan lebih kompleks adalah dengan mengambil sampel jaringan pada Kelenjar Tiroid untuk diperiksa di laboratorium
- Radioisotop Ini merupakan pemeriksaan radioaktif untuk melihat ukuran benjolan di sekitar leher.
Penanganan pada penyakit Gondok
Tatalaksana pada terapi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Penanganan tersebut harus menyertai tingkat keluhan, perkembangan pada benjolan, dan hasil dari pemeriksaan penunjang yang dilakukan. Beberapa obat-obatan yang diberikan untuk kondisi ini antara lain
-
Thionamide
Obat jenis Thionamide merupakan obat utama pada gangguan kelenjar hormon Tiroid terutama pada Hipertiroidisme. Beberapa obat jenis Thionamide antara lain Karbimazol, Metimazol, dan Propylthiouracil.
-
Beta bloker
Obat Hipertensi ini juga digunakan untuk mengontrol gejala.
-
Levotiroksin
Ini merupakan slah satu terapi apabila ditemukan kelainan berupa Hipotiroidisme.
-
Terapi nuklir tiroid
- Operasi Operasi Tiroidektomi dilakukan apabila kondisi benjolan semakin membesar dan mengganggu jalur napas.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?