Penyakit glaukoma mungkin belum terlalu familiar jika dibandingkan dengan katarak. Namun, penyakit mata yang satu ini terbilang cukup umum terjadi dan dapat memegaruhi kemampuan penglihatan bahkan berisiko menyebabakan kebutaan.
Tak banyak orang yang tahu, ternyata salah satu putra Presiden ke-3, BJ Habibie, Thareq Habibie, juga menderita penyakit glaukoma. Penyakit mata yang menyerang saraf mata ini masih belum bisa diobati. Bahkan operasi donor mata juga tidak bisa menggantikan retina mata yang rusak akibat glaukoma.
Apa itu glaukoma?
Glaukoma adalah penyakit kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan bola mata tepatnya tekanan intraokuler yang menyebabkan jarak penglihatan menjadi menurun.
Hal ini terjadi karena meningkatnya produksi dan aliran cairan mata (aqueous humour) ke pembuluh darah yang menyebabkan tekanan bola mata menjadi tinggi.
Padahal air mata yang berfungsi secara normal memiliki tujuan untuk menjaga kondisi mata, mengalirkan nutrisi pada mata, serta membersihkan mata dari kotoran yang mungkin menempel.
Glaukoma menjadi salah satu penyakit mata yang paling sering menjadi penyebab kebutaan secara permanen. Hal ini dikarenakan belum ada cara pengobatan yang dapat menyembuhkan glaukoma dan mampu mengembalikan kondisi mata dalam melihat secara normal.
Baca juga: Mengenal Bagian Mata dan Fungsinya
Namun, beberapa perawatan setidaknya dapat membantu menurunkan dan menjaga tekanan bola mata agar tidak terlalu tinggi sehingga berada di kisaran angka normal.
Beberapa cara mengatasi glaukoma untuk sementara waktu, antara lain:
- Obat tetes mata digunakan untuk mencegah tekanan bola mata semakin tinggi dengan cara menurunkan produksi cairan mata (akuos humor), seperti beta blocker, penghambat karbonat anhidrase, simpatomimetik, prostaglandin, maupun cholinergic
- Obat oral (obat minum) yang memiliki fungsi sama seperti obat tetes untuk menjaga tekanan bola mata
- Terapi operasi atau laser yang bertujuan untuk memperlancar aliran air mata dengan membuka saluran trabecular meshwork dan mencegah sumbatan
- Operasi atau pembedahan yang disebut trabeculectomy untuk membuang sebagian jaringan untuk melancarkan aliran air mata
Apa penyebab dan gejala glaukoma?
Glaukoma yang dialami putra bungsu alm. Presiden BJ Habibie tersebut disebabkan oleh penyakit diabetes yang sudah dideritanya sekitar 3,5 tahun belakangan.
Selain karena kadar gula darah tinggi, penyebab glaukoma juga terjadi karena beberapa hal, seperti faktor genetik (keturunan), pengguna kacamata dengan minus tinggi atau efek penggunaan obat tetes mata yang mengandung steroid.
Selain itu, glaukoma umumnya lebih sering dialami oleh orang berusia 40 tahun ke atas atau mereka yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus. Glaukoma dapat terjadi secara perlahan ataupun mendadak dengan gejala glaukoma yang umum, seperti:
- Mata merah dan nyeri
- Jarak penglihatan berkurang dan terasa kabur
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Adanya blind spot
- Lingkaran seperti pelangi ketika melihat cahaya terang
Baca juga: Manfaat Obat Tetes Mata Insto dalam Mengatasi Masalah Mata
Bagaimana cara mendiagnosis glaukoma?
Setelah seseorang merasakan gejala glaukoma seperti jarak penglihatan yang semakin menurun, ada baiknya untuk segera memeriksakan mata ke dokter.
Hal ini untuk memastikan diagnosis serta menemukan solusi yang tepat dari gejala yang dirasa. Sebab, ada beberapa jenis penyakit mata yang memiliki gejala hampir sama sehingga diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis.
Glaukoma sendiri dapat diketahui melalui beberapa cara, termasuk:
- Tes penglihatan untuk mengetahui sejauh mana jarak pandang mata
- Pemeriksaan tekanan bola mata dengan menggunakan tonometri. Berbahaya jika tekanan bola mata berada di atas 21 mmHG
- Pemeriksaan lapang pandang tepi dengan menggunakan kampimetri untuk mengetahui apakah ada penyempitan lapang padang
- Tes optalmoskopi dengan memperbesar pupil mata untuk melihat apakah ada kelainan di area belakang mata
- Tes pachymetry untuk memeriksa ketebalan kornea mata yang dapat menunjukkan tinggi rendahnya tekanan pada mata
- Tes gonioscopy yang digunakan untuk mendeteksi apakah ada cairan yang menumpuk pada mata
Baca juga: Pemeriksaan dan Konsultasi Mata
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.