Tumbuh kembang setiap anak berbeda-beda dan ini merupakan hal yang wajar. Ada anak yang lebih dulu gesit berjalan baru lancar berbicara, ada juga yang bicaranya lancar tapi ternyata anak terlambat berjalan. Anda mungkin menyimpan pertanyaan, di usia berapa sebetulnya anak bisa digolongkan terlambat berjalan? Berikut informasi lengkapnya.
Kapan anak bisa dikatakan terlambat berjalan?
Berjalan adalah salah satu pencapaian atau milestone dalam hidup anak. Sekali anak bisa melangkahkan kaki, ia akan semakin gesit ke sana kemari dan membuat orangtua harus lebih ekstra memperhatikan gerak-gerik si kecil agar tidak terjatuh atau terluka.
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
Di usia satu tahun pertamanya, anak akan banyak belajar mengoordinasikan gerakan tangan dan kakinya agar berjalan seirama. Otot-otot tubuhnya pun secara alami akan semakin terlatih saat anak belajar duduk, berguling, hingga merangkak.
Anak juga pelan-pelan akan belajar mengangkat tubuhnya ke atas. Terutama antara usia 7 bulan sampai 1 tahun, si kecil sedang senang-senangnya belajar berdiri sambil berpegangan kursi atau sofa. Hal ini akan membantu melatih kekuatan otot-otot tubuhnya sebagai persiapan untuk nantinya ia berjalan.
Jadi jangan khawatir kalau anak masih belum seimbang berdiri dan mungkin akan banyak terjatuh, karena memang keseimbangan tubuhnya belum sempurna. Justru dengan seringnya ia jatuh bangun, bayi kecil Anda akan semakin terpacu untuk belajar mengangkat tubuhnya dan melatih keseimbangan.
Melansir dari Baby Center, anak biasanya mulai belajar berdiri dan melangkah di usia 1 tahun. Mula-mula, ia akan belajar berjalan sambil berpegangan dengan tepi meja atau berpegangan dengan kedua tangan Anda.
Bayi umumnya bisa berjalan sendiri antara usia 12-17 bulan. Di usia inilah, si kecil lambat laun akan melepaskan pegangannya dan bisa berjalan tanpa bantuan.
Menurut Andrew Adesman, seorang pimpinan perkembangan dan perilaku anak di Schneider Children's Hospital di New York, anak yang tidak mampu berjalan di usia 18 bulan dapat dikatakan terlambat berjalan. Bila anak Anda mengalaminya, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter anak terdekat.
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
Baca Juga: Anak Telat Bicara? Perhatikan Tahapan Perkembangannya
Apa penyebab anak terlambat berjalan?
Anak terlambat berjalan umumnya bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Ada beberapa penyebab anak terlambat berjalan, antara lain:
1. Perkembangan motorik anak belum matang
Beberapa anak mengalami terlambat berjalan daripada anak-anak seusianya karena perkembangan motorik anak ternyata belum sepenuhnya matang. Dalam hal ini, semua milestone anak telah tercapai dengan sempurna, hanya keterampilan motoriknya saja yang sedikit lebih lambat dari yang seharusnya.
Kabar baiknya, kondisi ini bukanlah masalah serius karena memang belum saatnya anak bisa berjalan. Yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah bersabar dan teruslah melatih anak berjalan.
2. Gangguan tumbuh kembang
Dalam beberapa kasus, anak terlambat berjalan juga bisa menjadi pertanda adanya gangguan pada tumbuh kembang anak. Anak mungkin menderita kelainan pada tonus atau kekuatan otot sehingga membuatnya terlambat berjalan.
Hal ini juga bisa menjadi ciri-ciri distrofi otot, cerebral palsy, atau sindrom Down pada anak. Oleh karena itu, segera bawa si kecil ke dokter anak untuk memastikan penyebabnya.
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic
Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.
Baca Selengkapnya: Tanda dan Gejala Cerebral Palsy Pada Anak
3. Watak alami bayi
Terkadang, watak atau sifat alami anak bisa menjadi salah satu alasan mengapa anak terlambat berjalan. Anak yang cenderung santai, senang berbaring telentang, atau sibuk bermain sendiri dengan mainan di tangannya, akan terbiasa tiduran dan malas bangun - apalagi belajar berjalan.
Sementara itu, bayi yang lebih agresif dan tidak sabaran justru cenderung lebih cepat berjalan. Sifat ketidaksabaran inilah yang membuat bayi tertarik untuk mengeksplor banyak hal di sekitarnya, sehingga lambat laun memancingnya untuk bergerak dan berjalan demi mendapatkan apa yang ia mau.
4. Faktor lingkungan
Selain karena bawaan dari dalam diri anak, faktor lingkungan juga bisa menjadi penyebab anak terlambat berjalan. Salah satunya karena orangtua sering menggendong bayi ke mana-mana tanpa memberikan kesempatan bayi untuk bergerak atau berjalan sendiri.
Meski menggendong bayi akan membuat si kecil lebih mudah diawasi, namun si kecil bisa jadi 'keenakan' dan terlalu bergantung pada orangtuanya. Oleh karena itu, sesekali biarkanlah anak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dengan merangkak atau berjalan. Tentu saja, orangtua tetap harus mengawasi si kecil agar tetap aman.
Cara melatih anak berjalan
Pertama-tama, bayi Anda harus terbiasa berdiri dan merambat sebelum ia bisa berjalan dengan percaya diri. Setelah anak bisa berdiri tegak dan mau melangkahkan kakinya, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melatih anak berjalan:
- Posisikan anak berdiri di pinggiran meja atau sofa, lalu letakkan mainan di sisi meja atau sofa yang agak jauh. Mainan akan menarik perhatian bayi dan membuatnya melangkahkan kaki sampai bisa meraih mainan tersebut.
- Berdirilah di depan anak, lalu raih kedua tangannya sampai si kecil ikut berdiri. Ajak anak berjalan pelan-pelan sambil memberikannya semangat.
- Bila perlu, gunakan baby walker. Namun, alat bantu ini sebaiknya digunakan sesekali saja bila Anda sedang repot harus menyelesaikan pekerjaan rumah sambil mengasuh anak. Penggunaan baby walker bisa membuat anak bergerak cepat dan kalau tidak diawasi, hal ini akan memudahkan anak mengambil benda-benda berbahaya di sekitarnya atau kejedot meja. Bahkan, beberapa studi menunjukkan baby walker malah menghambat anak berjalan.
- Ketimbang menggunakan baby walker, sebaiknya gunakan mobil-mobilan, skuter kecil, atau mainan yang bisa didorong oleh anak. Mainan tersebut akan membuat anak tertarik untuk bermain sambil belajar berjalan.
- Hindari memakaikan sepatu pada anak. Alih-alih melancarkan, sepatu justru akan membuat anak tidak leluasa berjalan. Biarkan anak berjalan tanpa alas kaki.
Baca Juga: Manfaat Berjalan Tanpa Alas Kaki Bagus untuk Anak-Anak
Sembari melatih anak berjalan, jauhkan semua benda-benda berbahaya dari sekitar anak. Jangan sampai ada mainan anak yang berserakan di lantai dan berisiko melukai kaki si kecil.
Selain itu, berikan pelindung pada ujung-ujung meja untuk menghindari anak kejedot. Berikan pagar pembatas di sekitar tangga supaya anak tidak terjatuh ke bawah atau bergerak naik ke tangga. Yang pasti, selalu awasi anak Anda saat belajar berjalan demi menjamin keselamatannya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.