Penyebab anemia defisiensi besi sangat beragam, bisa jadi karena pola makan yang salah atau akibat gangguan medis tertentu. Beberapa faktor pemicu anemia defisiensi besi yang paling umum adalah akibat:
1.Kurangnya asupan makanan sumber zat besi
Kebutuhan zat besi harian orang dewasa adalah 8 mg. Jumlahnya meningkat untuk anak-anak dan perempuan usia 50 tahun, yakni sebesar 18 mg. Mineral ini biasanya banyak dijumpai dalam berbagai jenis makanan seperti:
- Sayuran berdaun hijau
- Telur
- Daging
- Sereal atau roti (yang sudah difortifikasi oleh zat besi)
- Beras coklat
- Kacang-kacangan
- Biji-bijian
- Ikan
- Tofu
- Buah kering seperti aprikot, kismis, dan prem
Nah bila seseorang jarang mengonsumsi makanan yang disebutkan barusan, tak heran kalau ia mengalami anemia defisiensi besi.
2.Sedang hamil
Kehamilan boleh dibilang baru menyebabkan anemia defisiensi besi kalau asupan mineral zat besi yang diperoleh ibu hamil lebih sedikit dari yang diperlukan tubuhnya.
Saat mengandung, zat besi dalam tubuh tak hanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan volume darah sang ibu saja. Mineral tersebut juga diperlukan untuk membentuk hemoglobin dari janin yang sedang berkembang.
Karenanya ketika mengandung, penting sekali bagi ibu hamil untuk meningkatkan konsumsi makanan sumber zat besi.
3.Pendarahan
Pendarahan juga dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Alasannya karena sel darah merah yang keluar turut membawa serta kandungan zat besi di dalamnya.
Selain itu, pendarahan juga menimbulkan reaksi dimana tubuh kemudian mengambil air dari jaringan di luar pembuluh darah.
Upaya ini dilakukan agar pembuluh darah tidak sampai mengalami kekosongan. Tambahan air inilah yang kemudian membuat darah lebih encer sehingga kandungan zat besinya jadi berkurang.
Pendarahan sendiri umumnya terbagi menjadi 2 jenis, akut dan kronis. Dari kedua jenis tadi, pendarahan kronislah yang paling sering memicu anemia defisiensi besi. Penyebab pendarahan kronis misalnya seperti:
- Operasi
- Persalinan
- Trauma
- Pecahnya pembuluh darah
- Bisul lambung
- Kanker
- Tumor
Selain itu, beberapa kondisi berikut juga dapat memicu anemia akibat pendarahan, yaitu:
- Perdarahan saluran cerna, meliputi bisul, wasir, kanker (usus besar, rahim, dll), polip pada usus, atau gastritis (radang lambung)
- Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid berkepanjangan seperti ibuprofen, aspirin, atau diclofenac
- Datang bulan
4.Endometriosis
Endometriosis merupakan kondisi dimana jaringan pembentuk lapisan dalam dinding rahim mengalami pertumbuhan abnormal, yakni di luar rahim.
Penyakit yang seringkali tidak disadari penderitanya ini dapat memicu perdarahan hebat, entah di bagian perut atau panggul.
5.Malabsorpsi zat besi
Ketika masuk dalam tubuh melalui makanan, zat besi biasanya diserap oleh usus halus. Namun proses penyerapan ini dapat terhalang kalau ada gangguan pada organ tersebut, misalnya akibat:
- Penyakit Celiac - penyakit autoimun karena mengonsumsi gluten
- Penyakit Crohn - radang usus kronis yang berdampak pada lapisan saluran pencernaan
- Usai menjalani operasi usus
Hal tersebut otomatis membuat seseorang menderita anemia defisiensi besi. Selain gangguan pada organ usus halus, ada pula jenis makanan yang bisa menghalangi penyerapan zat besi:
- Obat maag
- Teh (karena mengandung tanin, kafein, dan polifenol) - tanin juga dapat ditemui dalam coklat, jus apel, serta kacang tanah
- Kopi, coklat, maupun serealia (polifenol)
- Susu dan produk turunannya (kalsium)
- Beras merah (zat seng)
- Batang bayam (oksalat)
- Kulit padi (fosfat)
- Putih telur (albumin)
- Makanan yang tinggi kadar asam fitatnya, contoh sereal
6.Sering donor darah
Aksi donor darah memang merupakan kegiatan mulia. Akan tetapi kalau si pendonor tidak memperbanyak asupan makanan yang sarat zat besinya, ia juga berisiko mengalami anemia defisiensi besi.
7.Olahraga berat
Penyebab anemia defisiensi besi satu ini lebih mudah ditangani. Pada dasarnya ada 2 mekanisme yang membuat olahragawan bisa terkena anemia defisiensi besi pasca berlatih,
Pertama, karena hemolisis atau pemecahan sel darah merah akibat stres oksidatif. Perlu diketahui bahwa kadar radikal bebas cenderung meningkat ketika seseorang sedang berolahraga.
Biasanya pemecahan terjadi pada sel darah merah yang tua. Walau demikian, kalau terlalu banyak jumlah zat besi yang hilang, maka ini dapat memicu anemia. Umumnya mekansime pertama ini muncul usai latihan kardio.
Nah, mekanisme kedua ini rata-rata terjadi setelah latihan ketahanan. Peningkatan plasma darah membuat kadarnya lebih banyak dari sel darah merah.
Bertambahnya jumlah plasma darah ini otomatis membuat konsentrasi darah lebih encer sehingga kadar sel darah merahnya berkurang.
8.Kondisi tertentu lainnya
Selain berbagai kondisi penyebab tadi, anemia defisiensi besi juga cenderung dialami oleh:
- Bayi - khususnya yang terlahir dengan berat badan rendah, prematur, atau kurang asupan air susunya
- Wanita usia produktif - yang masih bisa hamil, atau haid setiap bulannya
- Vegetarian - yang tidak mengganti daging dengan makanan sumber zat besi lainnya
- Orang yang kurang gizi
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.