Kandungan folat (vitamin B9) dan vitamin B12 dalam tubuh mempunyai fungsi penting untuk menghasilkan sel darah merah yang sehat dan membantu menjaga kesehatan sistem saraf. Namun, ketika tubuh kekurangan dua nutrisi tersebut maka seseorang dapat mengalami anemia defisiensi B12 dan folat.
Vitamin B9 dan B12 sendiri berfungsi untuk memproduksi sel darah merah yang mengangkut oksigen untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Jika kadar vitamin itu tidak tercukupinya dengan baik, maka itu bisa menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik.
Dalam kondisi anemia defisiensi vitamin B12 dan folat, sumsum tulang hanya dapat menghasilkan sedikit sel darah merah.
Tanpa jumlah sel darah merah yang cukup, jumlah kosigen dalam tubuh juga secara tidak langsung akan berkurang dan memungkinkan terjadinya beberapa gangguan pada organ tubuh karena tidak dapat berfungsi secara optimal.
Kondisi anemia ini menyebabkan penderita harus mengonsumsi suplemen untuk membantu meningkatkan kadar vitamin yang kurang tersebut.
Penyebab anemia defisiensi vitamin B12 dan folat (vitamin B9)
Penyebab anemia defisiensi vitamin B12 dan folat (vitamin B9) dapat terjadi karena tubuh mengalami kekurangan nutrisi terhadap kedua jenis vitamin tersebut sehingga produksi sel darah merah dalam tubuh tidak tercukupi dengan baik.
Penyebab anemia defisiensi vitamin B12
Penyakit anemia defisiensi vitamin B12 dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
- Kurangnya asupan makanan yang kaya akan vitamin B12
- Menderita penyakit usus seperti penyakit Crohn
- Terjadi gangguan usus karena bakteri
- Minum minuman beralkohol
- Mengonsumsi obat tertentu yang menghambat penyerapan folat
Jika kadar vitamin B12 tidak tercukupi dengan baik, maka untuk mengatasi defisiensi vitamin B12. Anda dapat meningkatkan jumlah asupan makanan yang kaya akan vitamin B12, seperti mengonsumsi daging, telur, dan susu.
Penyebab anemia megaloblastik lainnya yang mungkin terjadi adalah tidak terserapnya vitamin B12 secara sempurna oleh usus sehingga sebanyakan apapun asupan makanan yang mengandung vitamin B12 dikonsumsi, tetapi faktanya kadar vitamin B12 dalam tubuh tetap tidak tercukupi.
Baca juga: Makanan yang Mengandung Asam Folat
Ketika usus halus tidak bisa menyerap vitamin B12 yang berasal dari makanan yang dikonsumsi tubuh, maka akan terjadi anemia defisiensi vitamin B12. Kondisi ketika usus halus tidak bisa menyerap dengan baik biasanya terjadi karena:
- Adanya bakteri abnormal pada usus
- Kondisi pasca menjalani operasi usus
- Mengidap penyakit usus seperti penyakit crohn atau penyakit celiac
- Masuknya makanan yang terkontaminasi cacing pita ke dalam tubuh akibat makanan yang dikonsumsi tidak dicuci bersih ataupun tidak mengalami proses pemasakan yang matang sempurna
- Kurangnya faktor intrinsik yang diproduksi lambung yang berfungsi untuk menyerap nutrisi dari makanan akibat kelainan atau kerusakan sistem imun
Penyebab anemia defisiensi vitamin B9 (folat)
Selain penyebab di atas yang memicu tubuh kekurangan vitamin B12, anemia defisiensi vitamin B9 atau folat bisa disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Kurangnya asupan makanan yang kaya folat, seperti sayuran hijau dan buah
- Mengolah makanan terlalu matang yang bisa menghancurkan kandungan vitamin B
- Gangguan penyerapan folat dalam saluran gastrointensinal yang dipengaruhi oleh penyakit celiac, penyakit Crohn, penyakit kanker, serta gagal ginjal
- Efek samping dari penggunaan obat tertentu, termasuk yang menyebabkan tubuh sulit menyerap folat seperti obat Sulfasalazine, Methotrexate, Phenytoin, maupun Kotrimoksazol
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan sehingga meningkatkan pengeluaran folat melalui urine
- Terjadinya mutasi genetik yang menghambat penyerapan asupan folat dalam tubuh
- Keluarnya urine secara berlebihan termasuk kandungan folat akibat mengalami penyakit komplikasi vitamin B9 dan B12, seperti gagal jantung, kerusakan hati, serta pasien cuci darah jangka panjang
Baca juga: Komplikasi Akibat Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.