Mungkin Anda pernah mengalami bahkan tersiksa karena anus yang gatal. Memang ini merupakan keluhan yang sangat menganggu bagi siapa saja yang mengalaminya.
Sekalinya anus terasa gatal, seolah-olah itu tak kunjung mereda dan membuat kita selalu ingin menggaruknya. Menggaruk memang dapat menenangkan untuk sementara waktu namun hal ini malah akan memperburuk kondisi apabila dilakukan secara berlebihan.
Anus gatal dikenal juga dengan nama Pruritus Ani. Penyebab gatal-gatal pada anus bervariasi mulai dari masalah kulit, cebok berlebihan sampai dengan wasir.
Penyebab Anus (Dubur) Gatal
Berikut ini berbagai kemungkinan penyebab gatal pada dubur:
- Iritasi kulit. Gesekan dan kelembaban dapat mengiritasi kulit sensitif di daerah anus. Iritasi ini kadang-kadang menyebabkan gatal-gatal di dubur. Parfum, pewarna dan agen pelunakan dalam produk seperti sabun dan kertas toilet juga dapat memicu iritasi dan gatal-gatal pada anus.
- Masalah pencernaan. Diare yang sering terjadi dapat menyebabkan iritasi lalu disusul dengan dubur gatal. BAB tak terkendali sehingga tinja bersentuhan dengan anus cukup lama dan tidak segera dibersihkan juga dapat menyebabkan hal ini.
- Wasir atau ambeien merupakan salah satu penyebab gatal pada anus karena sering mengejan saat buang air besar dan mengalami gesekan.
- Infeksi menular seksual seperti keputihan pada wanita juga dapat menyebabkan anus gatal. Pada anak-anak, parasit seperti cacing kremi sering menyebabkan gatal di dubur yang tidak hilang. Orang dewasa yang tinggal di dalam satu rumah juga dapat terinfeksi. Infeksi jamur juga dapat menyebabkan gatal-gatal di daerah anus.
- Penyakit kulit. Dubur kadang terasa gatal sebagai akibat dari penyakit kulit tertentu, seperti psoriasis atau dermatitis kontak.
- Kondisi medis lain. Seperti diabetes, gangguan tiroid dan tumor anus.
Cara Mengatasi Anus (Dubur) Gatal
Penting untuk mengetahui penyebab gatalnya anus untuk menentukan pemilihan obat dengan memeriksakan diri ke dokter. Anus yang gatal dapat diatasi dengan cepat menggunakan obat-obatan berikut:
- Krim atau salep hidrokortison. Oleskan tipis pada daerah yang gatal untuk mengurangi peradangan dan rasa gatal. Bila penyebabnya alergi
- Salep pelindung yang mengandung seng oksida (Desitin, Balmex).
- Antihistamin. Apabila gejala memburuk di malam hari, dokter mungkin meresepkan antihistamin untuk mengurangi rasa gatal agar bisa cepat tidur. Selain sebagai obat gatal dubur, antihistamin juga bisa digunakan untuk mengatasi gatal yang disebabkan oleh masalah lainnya.
- Obat anti parasit. Yaitu obat cacing yang berfungsi untuk mengobati infeksi akibat cacing kremi.
Selain penggunaan obat, terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan di rumah:
- Cebok dengan lembut. Segera cuci area anus setelah buang air besar. Jangan menggosok kuat atau menggunakan tissue toilet yang kasar.
- Keringkan. Setelah mencuci bersih, keringkan dengan tissue atau kain yang lembut sebelum mengenakan celana.
- Jangan digaruk. Sering menggaruk malah akan memperberat iritasi dan menyebabkan peradangan persisten. Jika tahan dengan rasa gatal, gunakan kompres dingin pada anus yang gatal atau mandi menggunakan air hangat.
- Kenakan pakaian katun dan pakaian longgar. Hal ini untuk menjaga daerah anus tetap kering. Sebaliknya hindari pakaian ketat dan rapat seperti jeans.
- Hindari Penyebab Iritasi. Hindari sabun yang menghasilkan banyak busa, deodorant genital, sabun dengan parfum, tissue basah. Gunakan tissue toilet yang tidak mengandung parfum.
- Gunakan pelembab. Beberapa pelembab seperti zync oxide atau petroleum jelly (Vaseline) dapat menjaga kelembaban anus.
- Kurangi atau hindari minuman mengandung kafein, minuman berkarbonasi, makanan pedas, makan terlalu asam dan makanan lain yang biasanya dapat menyebabkan diare. Hindari terlalu sering menggunakan obat pencahar.
- Makan makanan berserat untuk menghindari tinja keras yang melukai daerah anus.
Kapan Harus ke Dokter?
Sebagian besar anus yang gatal tidak memerlukan perawatan medis. Namun, periksakanlah ke dokter apabila:
- Anus gatal semakin parah serta berlangsung terus-menerus atau kronis
- Terdapat perdarahan dari anus baik saat ataupun setelah BAB (Buang Air Besar Berdarah)
- Mengganggu kegiatan sehari-hari
- Disertai dengan demam dan keluarnya nanah, terdapat kemungkinan infeksi
Pruritus ani persisten mungkin berkaitan dengan kondisi kulit atau masalah kesehatan lainnya yang membutuhkan perawatan medis.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.