Sakit perut sebelah kiri pada umumya terjadi di sisi kiri dari garis imajiner yang ditarik dari titik pusat tubuh, di bawah tulang dada dan lewat melalui pusar (umbilikus), lalu berakhir tepat di atas daerah kemaluan. Sejumlah masalah pada organ-organ di area tersebut bisa saja menjadi pangkal nyeri di perut sebelah kiri.
Meski beberapa penyebab tergolong ringan dan tidak berbahaya, sebagian kasus bisa menjadi kondisi serius jika tidak segera ditangani. Para wanita juga harus mengingat bahwa di area tersebut ada banyak organ penting, mulai dari rahim, ovarium, dan saluran tuba, dibandingkan pada pria. Oleh karena itu, wanita cenderung lebih sering mengalami sakit perut sebelah kiri daripada pria.
Yang tak kalah penting adalah mengetahui penyebab pasti sakit perut sebelah kiri. Diagnosis detail dan akurat sangat dibutuhkan untuk menentukan pengobatan dan perawatan.
Apa saja organ yang berada di perut sebelah kiri?
Di bawah ini adalah struktur dan organ-organ yang terletak di perut sebelah kiri yang perlu diketahui:
- Kulit yang menutupi perut sebelah kiri;
- Otot yang ada di daerah perut sebelah kiri;
- Tulang dan tulang rawan di perut bagian atas;
- Pembuluh darah seperti aorta;
- Ginjal;
- Kelenjar adrenal;
- Organ hati;
- Limpa;
- Lambung;
- Pankreas;
- Ureter kiri;
- Sisi kiri usus besar;
- Kolon sigmoid;
- Sisi kiri rahim;
- Ovarium kiri;
- Tuba falopi sebelah kiri.
Selain itu, beberapa struktur yang ada di luar perut dan dapat menyebabkan sakit perut sebelah kiri, yaitu jantung, paru-paru kiri bagian bawah, dan diafragma sebelah kiri.
Baca juga: Waspadai 9 Penyebab Sakit Perut pada Anak
9 penyebab sakit perut sebelah kiri
1. Rasa lapar
Anak-anak yang sering merasakan lapar mungkin akan mengalami rasa sakit pada perut sebelah kiri atau ulu hati. Rasa sakit akibat lapar mungkin tidak begitu sakit karena hanya terasa sedikit perih dan tidak nyaman di perut (keroncongan). Cara penanganannya adalah dengan segera mengisi perut dengan mengonsumsi makanan, tetapi jangan berlebihan dan makan secara perlahan.
2. Sembelit
Sembelit disebut juga dengan dyschezia atau konstipasi yang membuat seseorang kesulitan buang ar besar. Hal ini diakibatkan oleh feses yang keras sehingga susah untuk dikeluarkan dan bisa menyebabkan rasa sakit pada perut sebelah kiri jika feses tertahan di usus besar sebelah kiri. Penderita sembelit juga bisa merasa nyeri saat buang air besar, termasuk mual dan muntah.
Pemeriksaan seperti studi barium, tes darah, dan kolonoskopi mungkin diperlukan. Untuk mengatasinya bisa dilakukan dengan meningkatan asupan cairan dan makanan berserat. Jika sudah parah, pasien mungkin akan memerlukan enema atau obat pencahar.
Baca juga: Ketahui 7 Cara Atasi Sembelit yang Terbukti Efektif
3. Gas atau perut kembung
Gas yang terjebak dalam usus dapat menimbulkan gejala nyeri perut atau kram perut. Jika hal ini terjadi, obat-obatan, seperti buscopan atau mebeverine, biasanya diresepkan untuk membantu memperbaiki kondisi. Antibiotik juga dapat diberikan jika mengalami diare yang disertai rasa sakit. Kondisi demikian menunjukkan infeksi bakteri pada usus.
4. Batu ginjal
Batu ginjal yang juga dikenal sebagai kalkulus ginjal dapat menyebabkan sakit perut parah yang menyerupai nyeri kolik. Gejala utama batu ginjal bisa berupa rasa sakit parah, nyeri mendadak di pinggang kiri yang menyebar ke perut kiri, serta mual dan muntah.
Pengobatan batu ginjal akan bergantung pada ukuran batu. Jika batu ginjal masih berukuran kecil, biasanya akan keluar dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan tambahan. Jika batu berukuran besar, tindakan operasi, seperti extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL), ureteroscopy, dan nephrolithotomy (PNCL), bisa saja diperlukan.
Baca juga: Operasi Laser untuk Mengatasi Infeksi Saluran Kemih Penyebab Batu Ginjal
5. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan dapat terjadi ketika telur yang dibuahi tertanam dan berkembang di luar rahim. Pada awalnya, gejala kehamilan akan menimbulkan rasa tak nyaman pada perut bagian bawah dan menimbulkan rasa nyeri spasmodik (melilit) di perut. Hal ini bisa terjadi pada salah satu sisi perut, entah di sisi kiri atau kanan perut.
Jika kehamilan terjadi pada tuba falopi dan terjadi ruptur atau pecah, ibu hamil mungkin akan mengalami mual, muntah, pusing, sakit perut akut, tekanan pada dubur, pendarahan berat, serta shock. Untuk mengetahui kondisi sebenarnya diperlukan pemeriksaan USG. Pemberian obat-obatan, seperti metotreksat atau misoprostol, bisa dilakukan meski umumnya diperlukan tindakan operasi untuk mengatasi kondisi tersebut.
6. Endometriosis
Kondisi ini terjadi ketika jaringan rahim normal, yaitu endometrium tumbuh di luar rahim. Sebagai akibatnya, maka akan timbul rasa nyeri pada panggul (kram) setiap jadwal menstruasi. Nyeri tersebut juga kadang terjadi ketika melakukan hubungan seksual dan buang air besar, bahkan juga mungkin menyebabkan infertilitas (kemandulan).
Untuk mengetahuinya, diperlukan pemeriksaan panggul dengan USG dan laparoskopi. Sementara itu, untuk pengobatan bisa diberikan obat pereda nyeri, terapi hormonal, ataupun tindakan operasi.
7. Diverticulitis
Peradangan dari satu atau lebih divertikulum disebut sebagai divertikulitis. Divertikulum adalah kantong-kantong dalam usus yang terbentuk sejak lahir. Gejala diverticulitis dapat berupa sakit perut sebelah kiri bawah yang mendadak, demam, mual, muntah, sembelit, diare, perdarahan rektum, dan perut kembung.
Pemeriksaan fisik, CT scan, dan sinar-X mungkin diperlukan untuk memastikan kondisi. Perawatan yang bisa diberikan untuk mengatasi diverticulitis yaitu dengan istirahat yang cukup, diet cair ringan, dan penggunaan antibiotik. Pembedahan juga dapat dilakukan untuk kasus diverticulitis berulang, abses, fistula, dan perforasi.
8. Aneurisma Aorta Abdominal (AAA)
Pembesaran atau melebarnya daerah tertentu pada aorta di perut disebut aneurisma aorta abdominal (AAA). Kondisi ini ditandai dengan gejala berupa nyeri perut konstan, sensasi berdenyut yang dirasakan dekat umbilikus, dan nyeri punggung.
Untuk mendeteksi AAA diperlukan pemeriksaan USG abdomen, computerized tomography (CT) scan, dan MRI. Pengobatan bedah mungkin diperlukan untuk mengatasi aneurisma yang sudah membesar.
9. Kista ovarium
Kista ovarium terjadi ketika kantung-kantung berisi cairan terbentuk di dalam ovarium atau indung telur wanita. Gejala kista ovarium dapat berupa menstruasi yang tidak teratur, nyeri pada panggul, terasa berat di perut, mual, dan muntah, nyeri selama hubungan seksual ataupun ketika buang air besar.
Nyeri hebat dapat terjadi ketika kista mengalami puntiran (terpuntir). Kondisi ini bisa dideteksi dengan pemeriksaan USG panggul, laparoskopi, tes darah CA 125, dan tes kehamilan. Pembedahan mungkin diperlukan jika kista berukuran besar.
Selain itu, Anda perlu untuk mewaspadai sejumlah penyebab sakit perut sebelah kiri sebagai berikut;
- Otot perut yang tegang;
- Infeksi ginjal dan kandung kemih;
- IBS (Irritable Bowel Syndrome);
- Mittelschmerz (sakit perut saat ovulasi);
- Penyakit inflamasi panggul (radang panggul) pada wanita;
- Gastritis dan mulas;
- Pankreatitis (radang pankreas);
- Intoleransi makanan;
- Kolitis ulserativa;
- Demam berdarah atau infeksi mononucleosis;
- Penyakit celiac;
- Torsi testis (testis terpuntir);
- Obstruksi atau sumbatan usus;
- Hernia yang terjepit (hernia inguinalis atau hernia femoralis);
- Pneumonia pada lobus kiri bawah;
- Limfoma (kanker kelenjar getah bening);
- Kanker perut;
- Penyakit tifus.
Berbagai penyebab sakit perut sisi kiri di atas tentu memerlukan penanganan yang berbeda, tergantung pada kondisi dan gejala yang dirasakan. Jika terasa nyeri yang persisten atau terus menerus di perut, Anda harus segera mengunjungi dokter dan melakukan pemeriksaan. Bukan tidak mungkin rasa sakit di perut sebelah kiri merupakan penanda kondisi lain yang lebih parah dan bisa mengancam nyawa.
Baca juga: Awas, Kista Ovarium Dapat Menjadi Kanker karena Hal Ini
Pengobatan di rumah
Sakit perut sebelah kiri tanpa disertai demam, muntah-muntah, bercak perdarahan, dan rasa sakit yang ringan biasanya akan sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus. Anda dapat menanganinya dengan cara-cara berikut:
- Beristirahat dan tidak melakukan aktivitas berat;
- Gunakan bantal pemanas atau kompres air hangat pada sisi perut yang sakit sakit untuk meringankan gejala;
- Makan secara perlahan dan sedikit demi sedikit;
- Hindari makanan yang dapat mengiritasi lambung dan usus, seperti makanan pedas, asam, kopi, dan berminyak;
- Konsumsi obat penetral asam lambung, seperti antasida, dapat meringankan perut perih akibat sakit maag;
- Obat pereda nyeri seperti paracetamol bisa digunakan untuk meringankan rasa sakit.
Hubungi dokter apabila penyebab sakit perut sebelah kiri belum diketahui dan ketika gejalanya tak kunjung membaik, terlebih jika disertai tanda bahaya seperti demam, rasa sakit hebat, pusing, dan keringat dingin.
Baca juga: Berbagai Penyebab Sakit Perut yang Perlu Diketahui
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.