Hal-hal yang menjadi penyebab jantung koroner di sini berkaitan dengan faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya sumbatan arteri koroner oleh proses yang disebut dengan aterosklerosis. Mari kita ketahu penyebab, faktor resiko, pengobatan, dan pencegahan jantung koroner.
Jantung adalah otot yang kuat yang memompa darah ke paru-paru dan anggota tubuh lainnya. Jantung juga mengalirkan darah untuk dirinya sendiri melalui arteri koronaria (koroner).
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Penyakit jantung koroner berarti terjadinya hambatan atau sumbatan pada arteri koroner sehingga pasokan darah ke otot-otot jantung menjadi berkurang bahkan tidak ada sama sekali sehingga menimbulkan berbagai gejala bahkan bisa mengancam nyawa. Hal ini paling sering disebabkan oleh aterosklerosis atau sumbatan kolesterol pada pembuluh darah arteri. Baca juga: Fungsi Pembuluh darah.
Penyakit jantung koroner (PJK atau) terjadi ketika kolesterol dan lemak dalam darah menumpuk dan membentuk plak pada dinding dalam pembuluh darah sehingga membentuk sumbatan. Hal-hal yang menjadi penyebab jantung koroner berarti berkaitan dengan faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya sumbatan ateroslerosis, dan inilah yang akan kita bahas.
Baca: 7 Gejala Angin Duduk atau Jantung Koroner
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Faktor-faktor berikut ini sangat mungkin menjadi penyebab jantung koroner:
- Kolesterol Tinggi. Kolesterol merupakan jenis lemak yang diproduksi oleh hati yang berasal dari lemak jenuh dalam makanan. Meskipun kolesterol penting bagi sel-sel sehat, terlalu banyak dalam darah dapat menyebabkan penyakit jantung. Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat adalah jenis kolesterol yang bisa menumpuk di dinding arteri koroner bagian dalam dan meningkatkan risiko PJK. Baca: Cara benar Menurunkan Kolesterl Jahat
- Tekanan darah tinggi. Hipertensi kronis, yakni tekanan darah sistolik (140 mm Hg atau lebih) atau tekanan diastolik (90 mmHg atau lebih) dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.
- Merokok cukup dikenal sebagai faktor utama yang dapat merusak jantung, meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah dan merusak arteri. Risiko penyakit jantung koroner meningkat sekitar 24 persen.
- Diabetes. Kadar gula darah tinggi pada penyakit diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Diabetes dapat membuat lapisan dalam pembuluh darah menjadi lebih tebal, sehingga membatasi aliran darah ke jantung.
- Trombosis. Gumpalan darah yang terbentuk di dalam arteri koroner (trombosis) akan menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mencegah aliran darah ke otot jantung. Hal ini biasanya terjadi di tempat yang sama di mana aterosklerosis berada, yang pada akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung.
Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
Faktor-faktor dibawah ini akan meningkatkan risiko PJK:
- Tidak olahraga teratur
- Kelebihan berat badan / obesitas
- Memiliki riwayat keluarga yang mengalami penyakit jantung
- Minum alkohol berlebihan
- Stres kronis atau depresi
Pengobatan Penyakit Jantung Koroner
Mungkin Anda sudah mendengar berbagai terapi yang digunakan untuk menangani penyakit jantung koroner, baik dengan obat-obatan (tanpa operasi) atau dengan operasi.
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Obat-obatan
- Obat Anti-koagulan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah
- ACE inhibitor (contohnya: captopril)
- Beta blockers
- Calcium channel blockers
- Nitrat
Baca juga: Obat Darah Tinggi
Operasi Jantung Koroner
Operasi mungkin dianjurkan untuk menangani:
- Sindrom koroner akut
- Angina tidak stabil yang tidak responsif terhadap pengobatan
- Angina berat dengan episode berulang yang berlangsung lebih dari 20 menit
- Tanda-tanda penyakit arteri koroner (CAD) yang parah
Pencegahan Jantung Koroner
Kita dapat mengurangi resiko serangan jantung dengan gaya hidup yang sehat sebagai berikut:
- Jangan merokok.
- Makan makanan yang sehat yang rendah kolesterol, lemak jenuh, dan garam.
- Melakukan latihan aerobik selama minimal 30 menit per hari, tiga hari dalam seminggu.
- Menurunkan berat badan berlebih.
- Kunjungi dokter secara teratur untuk memeriksa kolesterol darah dan tekanan darah. Baca juga: Kadar Kolesterol Normal
Lebih baik mencegah ya daripada mengobati! Karena mengobati belum tentu berhasil.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?