Anda tentu pernah mengalami kaki kesemutan, biasanya terjadi setelah Anda kelamaan duduk bersila atau melakukan aktivitas yang sama dan tidak bergerak dalam waktu lama. Hal ini sebetulnya normal terjadi. Namun, bila Anda tiba-tiba mengalami kesemutan tanpa melakukan kegiatan yang lama, maka perlu diwaspadai karena ini bisa jadi salah satu masalah kesehatan. Lantas, apa saja penyebab kaki kesemutan? Berikut selengkapnya.
Berbagai penyebab kaki kesemutan
Kaki kesemutan adalah kondisi ketika aliran darah ke kaki mengalami hambatan alias tidak lancar, sehingga kaki terasa terbebani. Saat mengalami kesemutan, kaki Anda terasa seperti berat, mati rasa, dan seperti tidak ada tulang.
Biasanya, kondisi ini dialami dalam waktu tidak sampai satu menit. Setelah itu, perlahan-lahan kaki Anda akan terasa normal seperti biasanya.
Baca Selengkapnya: Cara Mengatasi Kebas dan Kesemutan Pada Tangan dan Kaki
Namun, jika Anda mengalami kesemutan dalam waktu yang cukup lama, maka Anda harus berhati hati. Tidak lagi menjadi hal yang normal, ini bisa jadi pertanda Anda mengalami gangguan kesehatan tertentu.
Berikut ialah berbagai kondisi kesehatan yang menyebabkan Anda mengalami kaki kesemutan dalam waktu yang lama, antara lain:
1. Mengonsumsi alkohol
Mengonsumsi alkohol terlalu sering memang sangat tidak baik bagi kondisi tubuh dan kesehatan Anda. Pasalnya, kadar alkohol yang tinggi dalam tubuh bisa membuat Anda mengalami kaki kesemutan.
Kecanduan alkohol dapat merusak saraf dalam tubuh Anda. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut neuropati alkoholik.
Selain itu, para pecandu alkohol juga rentan mengalami defisiensi vitamin B1 (tiamin) dan berbagai vitamin penting lainnya dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan tubuh mengalami neuropati perifer dengan gejala kesemutan.
2. Kekurangan vitamin
Untuk mengurangi kaki kesemutan yang sering Anda alami, maka Anda harus mengonsumsi vitamin yang dapat membuat fungsi saraf dalam tubuh Anda kembali normal. Vitamin yang Anda butuhkan ialah vitamin B1, B3, B6, B12 dan juga vitamin E.
Jika tubuh kekurangan vitamin, maka bisa saja Anda mengalami berbagai penyakit lain. Saat kekurangan vitamin B12, misalnya, maka Anda akan mengalami anemia pernisiosa. Kondisi inilah yang membuat Anda lebih sering mengalami kesemutan.
Selain itu, kelebihan vitamin juga dapat membuat Anda mengalami kesemutan. Salah satunya ialah saat tubuh Anda mengalami kelebihan vitamin B6.
3. Keracunan
Tubuh anda akan mengalami kesemutan apabila dalam tubuh terdapat kandungan racun. Keracunan bisa timbul saat Anda mengonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia seperti merkuri, timbal dan arsen. Selain itu, obat-obatan juga bisa menyebabkan tubuh Anda menjadi keracunan.
Baca Juga: Obat Keracunan Makanan yang Alami dan Ampuh
Ketika tubuh mengalami keracunan, maka salah satu tandanya ialah badan yang rentan kesemutan. Tidak melulu dari makanan, Anda juga bisa mengalami keracunan bahan kimia dari produk perawatan yang Anda gunakan setiap hari.
Selain berbagai penyebab diatas, orang yang terkena diabetes juga cenderung lebih sering mengalami kesemutan. Setidaknya 3 dari 10 orang yang mengalami kesemutan disebabkan karena diabetes atau neuropati diabetik. Biasanya, kesemutan di kaki lambat laun akan menjalar ke bagian tubuh lainnya.
Memang kesemutan hampir terjadi pada setiap manusia. Namun apabila kesemutan sering terjadi dalam waktu yang sering, Anda harus berhati-hati.
4. Penyakit sistematik
Seperti diketahui bahwa kaki kesemutan yang berlangsung lama adalah pertanda Anda mengalami penyakit lain. Salah satunya ialah penyakit sistematik.
Penyakit sistematik adalah penyakit yang memengaruhi organ dalam tubuh seperti penyakit hati, gangguan ginjal, hingga penyakit darah. Berbagai penyakit tersebut bisa menyebabkan Anda mengalami kesemutan dalam waktu yang lama dan sering.
5. Sindrom saraf kejepit
Selain kencaduan alkohol, neuropati perifer juga dapat disebabkan oleh sindrom saraf kejepit. Salah satu jenis saraf kejepit yang bisa menjadi penyebab kaki kesemutan ialah herniasi nukleus pulposus.
Baca Selengkapnya: Gejala Saraf Kejepit yang Sebaiknya Tidak Anda Abaikan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.