Kanker serviks merupakan salah satu penyakit kanker yang bisa dialami oleh para wanita pada bagian leher rahim (serviks). Bagian leher rahim atau serviks pada wanita merupakan bagian paling bawah dari rahim yang menjadi penghubung antara rahim dan vagina.
Untuk mengurangi risiko menderita penyakit kanker serviks, maka perlu diketahui hal apa yang dapat menjadi pemicu penyebab kanker serviks. Terlebih gejala kanker serviks juga seringkali tidak diketahui di tahap awal.
Umumnya gejala kanker serviks ditandai dengan adanya sel kanker yang mulai muncul pada leher rahim ketika terdapat sel-sel tidak normal pada serviks yang tumbuh dan berkembang dengan cepat dan tak terkendali.
Hal itu akan memicu perubahan atau mutasi DNA yang menyebabkan sel-sel tersebut akan tumbuh dan mati pada waktu tertentu.
Namun, ada pula sel-sel yang mungkin tidak akan mati sehingga sel baru tidak dapat terbentuk karena sel mati tidak dapat beregenerasi. Jumlah sel abnormal tersebut yang dapat membentuk tumor pada serviks dan dapat berkembang menjadi penyebab kanker serviks.
Penyebab kanker serviks
Tak hanya pada leher rahim saja, tetapi tumor juga dapat tumbuh hingga ke jaringan leher rahim bagian dalam dan menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis), seperti pada kandung kemih ataupun vagina. Salah satu penyebab kanker serviks yang paling umum terjadi diduga disebabkan oleh virus HPV yang menyerang leher rahim.
Ketika masuk ke dalam tubuh, virus Human papillomaviruses (HPV) mengandung 2 jenis protein yang disebut E6 dan E7. Kedua protein tersebut akan membunuh beberapa gen penghambat perkembangan tumor kanker serviks, seperti p53 dan Rb. Hal inilah yang memungkinkan sel-sel pada serviks bertumbuh semakin banyak dan menyebabkan terjadinya perubahan gen tambahan sebagai penyebab kanker serviks.
Baca juga: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Serviks
4 Faktor risiko utama penyebab kanker serviks
Kanker serviks sendiri termasuk jenis kanker yang cukup sering terjadi pada wanita. Meski umumnya virus HPV yang menjadi penyebab kanker serviks paling utama, tetapi HPV bukanlah satu-satunya penyebab kanker serviks.
Beberapa faktor risiko lain berisiko meningkatkan peluang seorang wanita mengidap kanker serviks, di antaranya:
Bergonta ganti pasangan seksual
Tak hanya meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual (Sexually transmitted disease/STD), seperti HIV/AIDS, tetapi untuk menghindari terkena penyakit kanker serviks, maka disarankan untuk tidak bergonta ganti pasangan seksual.
Virus HPV sendiri dapat menular melalui hubungan seksual. Selain bergonta ganti pasangan seksual, kebiasaan melakukan aktivitas seksual di usia yang terlalu dini atau terjadi kehamilan di usia muda sebelum 17 tahun juga dapat menjadi penyebab kanker serviks.
Kebiasaan merokok
Penyebab kanker serviks lainnya adalah paparan asap rokok yang mengandung bahan kimia berbahaya, tak hanya bagi perokok aktif tapi juga perokok pasif. Hal ini dikarenakan zat berbahaya pada rokok akan terserap ke dalam paru-paru dan mengalir melalui sistem peredaran darah ke seluruh tubuh.
Bahkan wanita yang aktif merokok lebih rentan mengalami kanker serviks hingga dua kali lipat. Karena zat berbahaya pada rokok menjadi penyebab rusaknya DNA pada sel serviks dan berkembang menjadi pemicu terjadinya kanker serviks. Selain itu, paparan asap rokok juga dapat mempengaruhi kesuburan dan menurunkan sistem daya tahan tubuh, termasuk dalam melawan infeksi virus HPV.
Baca juga: Bahaya Rokok untuk Kesuburan
Sistem imun tubuh yang lemah
Sistem imun atau daya tahan tubuh yang lemah tentu mempermudah berbagai virus atau kuman penyakit masuk ke dalam tubuh. Hal ini juga berlaku terhadap virus HPV penyebab kanker serviks yang mungkin menyerang ketika sistem imun tubuh sedang melemah.
Kondisi sistem imun yang melemah bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti kurang tidur, tidak berolahraga, stress, ataupun ketika mengalami penyakit tertentu, seperti HIV/AIDS. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh sangat penting dalam mencegah virus penyebab penyakit, termasuk kanker serviks.
Penggunaan pil KB jangka panjang
Mengonsumsi pil KB dalam jangka panjang lebih dari 5 tahun dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Hal ini dapat menjadi pemicu gejala kanker serviks seiring semakin lamanya pil KB digunakan.
Akan tetapi setelah tidak lagi mengonsumsi pil KB maka penyebab kanker serviks bisa menurun, bahkan bisa kembali normal setelah menghentikan penggunaan pil KB. Untuk memastikan dan meminimalisir efek pil KB bagi kesehatan termasuk risiko kanker serviks, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan pil KB.
Selain faktor di atas, faktor keturunan atau genetik juga dapat meningkatkan risiko penyakit kanker serviks. Apabila memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker serviks maka kencenderungan risiko kanker serviks pun lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena kurangnya kemampuan tubuh dalam melawan infeksi virus HPV.
Bagaimana cara mencegah penyakit kanker serviks?
Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan sebagai bentuk pencegahan dini agar terhindar dari penyakit kanker serviks, di antaranya:
- Melakukan vaksin HPV
- Rutin melakukan pemeriksaan Pap Smear
- Tidak bergonta ganti pasangan
- Gunakan kondom ketika berhubungan seksual
- Hentikan kebiasaan merokok ataupun paparan asap rokok
- Hindari penggunaan pil KB jangka panjang
Salah satu cara mencegah kanker serviks dari infeksi virus HPV adalah dengan melakukan vaksin HPV yang sangat penting terutama bagi wanita di usia 9-26 tahun. Pemberian vaksin HPV umumnya terbagi menjadi 3 tahapan dalam waktu 6 bulan.
Pencegahan ini akan lebih efektif jika dilakukan sebelum pernah melakukan hubungan seks. Namun, ibu hamil tidak disarankan untuk melakukan vaksin HPV karena mungkin dapat memengaruhi janin dan menimbulkan efek samping.
Baca juga: Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.