Penyebab Keloid pada Kulit dan Cara Mencegah

Penyebab keloid ini bisa terjadi karena banyak jenis luka. Anda harus hati-hati dan segera melakukan penanganan agar tidak menimbulkan keloid. Ketika sudah terjadi keloid jangan hanya dibiarkan saja karena keloid tidak akan hilang begitu saja tanpa perawatan yang baik.
Dipublish tanggal: Jun 16, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Penyebab Keloid pada Kulit dan Cara Mencegah

Keloid merupakan bekas jaringan parut yang timbul setelah luka. Bentuknya keras dan menghitam. Ukurannya pun bervariasi ada yang besar dan ada juga yang kecil. Ada yang keloidnya bisa hilang sendiri jika melakukan perawatan. 

Ada yang tetap begitu saja jika dibiarkan. Inilah penyebab terjadinya keloid pada kulit setelah mengalami berbagai jenis luka.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Keloid Removal via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket keloid removal hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

1. Faktor genetik

Penyebab paling utama terjadinya keloid pada kulit setelah mengalami luka adalah faktor genetik. Artinya di dalam keluarga memang memiliki riwayat seperti itu setiap kali terluka. Bahkan hampir di setiap luka bisa terjadi keloid.

Biasanya keloid ini terjadi pada anak-anak hingga usia remaja yang sangat rentan. Terjatuh dari sepeda atau saat berlari pun bisa membuat anak mengalami keloid. Maka perhatikan luka anak ketika itu terjadi. 

Jangan biarkan anak memegangnya saat luka sudah mulai mengering. Membuka kupasan kulit yang sudah kering itu awal mula keloid jadi terbentuk.

Saat luka terjadi jaringan parut di atas kulit akan berperan melindungi dan memperbaiki luka. Lantas yang terjadi malah timbulnya keloid dengan ukuran yang lebih besar dari luka itu sendiri. 

Jadi jika Anda memiliki keluarga yang rentan mengalami keloid pada kulit harus sangat hati-hati. Sebaiknya juga menghindari aktivitas tindik atau pun pemasangan tato.

2. Luka bakar

Keloid bisa terjadi ketika Anda terkena luka bakar. Bentuk dan ukuran keloidnya pun ada banyak jenis sesuai dengan variasi kelebaran dan tingkat keparahannya. Luka bakar ini bisa terjadi karena siraman air panas, bahan kimia, atau pun terkena setrika. 

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Keloid Removal via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket keloid removal hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Luka yang bisa hanya di bagian permukaan kulit atau ada juga yang sampai masuk ke jaringan dalam.

Apa lagi pada anak Anda yang masih bayi risikonya akan lebih besar dan bisa sampai besar tidak hilang-hilang. Luka bakar ini akan menjadi keloid atau sering dibilang dengan daging tumbuh. Bentuknya akan mengikuti kulit yang terbuka atau pun terkelupas saat mengalami luka bakar. 

Sulit sekali untuk hilang terlebih dalam kondisi luka bakar yang sangat parah.

Anda bisa mencegah keloid karena luka bakar ini dengan menyiramnya menggunakan air dingin selama 15 menit jika yang terjadi luka bakar ringan. Setelah itu oleskan krim antibiotik agar kulit tidak mengalami infeksi. 

Jika luka bakar yang terjadi adalah luka berat maka segeralah minta bantuan medis dan membuka kain yang menutupi luka tersebut.

3. Luka Gores

Luka goresan juga dapat menyebabkan keloid. Biasanya luka ini terjadi karena Anda mengalami kecelakaan atau bisa karena menjalani operasi. Luka goresan ini memang tidak begitu sakit namun ternyata dapat menimbulkan keloid setelah luka mengering.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Keloid Removal via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket keloid removal hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Anda yang mengalami luka tergores agar tidak timbul keloid dapat mencegahnya dengan membersihkan luka dengan menggunakan antiseptik. Bersihkan dengan kapas yang bersih dan antiseptik bisa didapatkan di apotek.

Penting sekali untuk menyediakan kotak P3k di rumah Anda agar bisa memberikan penanganan pertama. Setelah itu lebih baik jika dibawa ke rumah sakit. Tujuannya untuk mencegah terjadinya infeksi pada bagian kulit. Penanganan yang baik dan cepat akan mencegah timbulnya keloid pada kulit.

Penyebab keloid ini bisa terjadi karena banyak jenis luka. Anda harus hati-hati dan segera melakukan penanganan agar tidak menimbulkan keloid. Ketika sudah terjadi keloid jangan hanya dibiarkan saja karena keloid tidak akan hilang begitu saja tanpa perawatan yang baik. 

Jika terasa sakit pada keloid yang tumbuh segera lakukan pemeriksaan ke dokter.  


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Robles D, et al. (2007). Keloids: Pathophysiology and management. (http://escholarship.org/uc/item/2m43548r)
Keloids and hypertrophic scars. (n.d.). (http://www.aocd.org/?page=KeloidsAndHypertroph)
Juckett G, et al. (2009). Management of keloids and hypertrophic scars. (http://www.aafp.org/afp/2009/0801/p253.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Mengatasi Keloid Bekas Luka dirumah
Mengatasi Keloid Bekas Luka dirumah

Awalnya, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan yang lebih tidak invasif, seperti silicone pads, pemberian tekanan, atau suntikan, terutama jika luka keloid relatif baru terbentuk. Pengobatan ini memerlukan aplikasi yang sering dan hati-hati agar efektif, setidaknya memerlukan waktu tiga bulan untuk memberi efek.

Buka di app