Banyak wanita mengeluhkan vagina yang kendur setelah melahirkan atau ketika memasuki usia menopause. Kondisi ini ditandai dengan hilangnya gairah bercinta dan sulit orgasme. Jika tanda-tanda tersebut ada pada Anda, itu berarti Anda mengalami sindrom vagina kendur.
Setelah melahirkan dan memiliki anak, wanita tetap ingin memiliki vagina yang kencang. Oleh karena itu, sangat penting bagi wanita untuk menjaga kesehatan vagina karena vagina yang sehat dan terjaga akan berada dalam kondisi yang kencang dan elastis.
Vagina yang kendur akan mengganggu kepuasan seksual dan berdampak pada kesehatan.
Sindrom Vagina Kendur
Sindrom vagina kendur atau vaginal relaxation syndrome terjadi ketika dinding dan otot vagina melemah dan tidak bisa berkontraksi seperti biasa. Hal itu juga yang membuat vagina terasa tidak rapat lagi. Namun, sindrom ini bukan penyakit, tetapi hanya kondisi medis.
Mengapa Vagina bisa kendur?
Vagina kendur pada kebanyakan wanita disebabkan oleh dinding vagina yang merenggang terlalu lebar ketika melahirkan dengan cara normal. Ketika bayi keluar melalui jalan lahirnya, vagina akan melebar dan akhirnya kendur, longgar, dan kesulitan untuk mengontrol urine. Namun, vagina akan kembali ke bentuk semula secara perlahan-lahan.
Dokter spesialis Obsterti dan Ginekologi, Ni Komang Yeni Dhanasari mengatakan bahwa kesulitan mengontrol urin disebabkan oleh hilangnya kekuatan di uretra karena struktur pendukung pelvis yang lemah yang membuat vagina terasa renggang dan kering.
Itulah mengapa, saat ini selain klinik perawatan wajah dan kecantikan, sudah mulai bermunculan juga klinik perawatan vagina.
Sindrom vagina kendur biasanya juga dialami oleh wanita yang sudah memasuki masa menopause karena dinding vagina sudah menipis akibat kekurangan kolagen dan hormon estrogen. Maka, vagina yang seharusnya kencang dan elastis akan mengendur dan terasa kering.
Sindrom vagina kendur bisa jadi tanda suatu penyakit, seperti penyakit prolaps organ panggul. Gejalanya ialah adanya rasa tertekan pada panggul atau vagina, sakit ketika berhubungan seks, dan sulit buang air besar.
Resiko terkena sindrom vagina kendur
Sindrom vagina kendur dapat dialami oleh setiap wanita. Berikut beberapa faktor yang memungkinkan Anda mengalami sindrom vagina kendur.
- Menjalani proses persalinan normal berkali-kali.
- Berusia di atas 48 tahun.
- Kelainan genetik.
- Penuaan dini
- Menjalani operasi panggul
- Perubahan drastis pada berat badan.
Pengobatan untuk memperbaiki Vagina Kendur
Anda dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah Anda benar-benar mengalami sindrom vagina kendur. Jika Anda didiagnosis mengalami sindrom tersebut, berikut beberapa pilihan pengobatan yang dapat Anda jalani. Pengobatan ini bergantung pada seberapa serius kondisi Anda.
Laser
Vagina yang kendur dapat disembuhkan dengan mengikuti prosedur peremajaan vagina. Pada proses ini, laser diarahkan pada vagina untuk memicu pertumbuhan dan perbaikan kolagen agar vagina menjadi rapat kembali.
Dokter Yeni yang saat ini bekerja di Bamed Women’s Clinic mengatakan bahwa peremajaan vagina adalah kebutuhan bagi wanita. Selain untuk memperbaiki kondisi dan meningkatkan kualitas vagina, peremajaan vagina dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri wanita.
Terapi Hormon
Sindrom vagina kendur terjadi karena perubahan hormon. Terapi hormon disarankan untuk pasien dalam masa menopause atau sudah lanjut usia.
Senam Kegel
Senam Kegel dilakukan untuk melatih otot-otot panggul agar vagina menjadi lebih kencang. Senam kegel dianjurkan untuk wanita setelah melakukan persalinan normal. Senam kegel dilakukan dengan menahan kontraksi otot panggul yaitu otot yang dipakai untuk menahan laju urin selama beberapa detik.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.