HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Perbedaan Gigi Susu Dan Gigi Permanen

Dipublish tanggal: Agu 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Perbedaan Gigi Susu Dan Gigi Permanen

Dalam masa pertumbuhan, seseorang akan memiliki dua jenis gigi, yaitu gigi susu dan gigi permanen. Hal ini sudah menjadi pengetahuan umum bagi setiap orang. Gigi susu hanya muncul ketika Anda masih berada pada usia kanak-kanak dan kemudian akan digantikan dengan gigi permanen. 

Meskipun hanya muncul dalam waktu singkat, gigi susu atau sering disebut juga dengan gigi bayi tidak kalah penting dengan gigi permanen. Kesehatan gigi Anda harus terjaga sejak gigi muncul, walaupun hanya gigi susu. Namun, tahukah Anda perbedaan antara gigi susu dan gigi permanen? Simak informasinya dibawah ini. 

Jumlah dan komposisi gigi 

Salah satu perbedaan antara gigi susu dan gigi permanen terletak pada jumlah dan komposisi gigi. Jumlah gigi permanen lebih banyak daripada jumlah gigi susu ketika tumbuh. 

Gigi susu hanya berjumlah 20 gigi yang terbagi attas 4 gigi seri depan, 4 gigi seri samping, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham. Sedangkan gigi permanen berjumlah 32 gigi yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham depan, dan 12 gigi geraham belakang. 

Bentuk dan struktur gigi 

Perbedaan jumlah gigi antara gigi susu dan gigi permanen otomatis akan memengaruhi bentuk dan struktur gigi. Gigi permanen memiliki ukuran yang lebih besar dari gigi susu. 

Selain itu, gigi permanen yang baru biasanya mempunyai tonjolan kecil pada gigi, yang disebut dengan mamelon. Anda tidak perlu khawatir dengan tonjolan ini karena akan menghilang dengan sendirinya. 

Tidak hanya itu, gigi susu dan gigi permanen juga memiliki akar gigi yang berbeda. Pada gigi susu, akar gigi biasanya lebih pendek dan lebih tipis daripada akar gigi yang dimiliki oleh gigi permanen. Hal inilah yang menjadi penyebab mengapa gigi susu pad anaka-anak lebih mudah tanggal, sedangkan gigi permanen pada orang dewasa tidak. 

Akar pendek ternyata bertujuan untuk memberikan ruang yang lebih banyak bagi gigi permanen untuk berkembang sebelum muncul. Ketika gigi susu tanggal dan digantikan dengan gigi permanen, maka akar gigi yang pendek ini bisa ikut menghilang juga. 

Enamel dan dentin gigi susu lebih tipis 

Biasanya gigi susu pada bayi lebih putih daripada gigi permanen. Hal ini disebabkan karena enamel gigi susu lebih tipis dibandingkan dengan gigi permanen. Akan tetapi, karena enamel dan dentin yang tipis inilah yang membuat gigi bayi sangat mudah untuk tanggal dan mengalami kerusakan atau gigi berlubang. 

Apabila gigi bayi mengalami gigi berlubang, maka perkembangannya akan mencapai saraf gigi dengan cepat. Hal ini membuat gigi susu sangat rentan terhadap kerusakan. 

Oleh sebab itu, sebaiknya kesehatan gigi dijaga sejak kecil, bahkan sejak gigi pertama muncul. Sayangnya, masih banyak oran tua yang belum menyadari pentingnya menjaga kesehatan gigi si kecil semenjak gigi pertama tumbuh. 

Tips menjaga kesehatan gigi sejak kecil 

Beberapa penjelasan menunjukkan bahwa menjaga kesehatan gigi susu tidak kalah pentingnya dengan menjaga kesehatan gigi permanen. Karena kesehatan gigi susu sangat memengaruhi pertumbuhan gigi permanen. Meskipun pada akhirnya gigi susu akan digantikan dengan gigi permanen. 

Oleh karena itu, sebaiknya kesehatan gigi sudah dijaga sejak kecil agar tidak merusak pertumbuhan gigi permanen. Dibawah ini terdapat beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan gigi si kecil. 

  • Biasakanlah anak Anda untuk tidak minum susu sambil tertidur. Kebiasaan ini membuat anak berisiko mengalami gigi berlubang
  • Ajarilah anak Anda untuk selalu menyikat gigi secara rutin dua kali sehari, yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Kebiasaan ini akan mencegah terjadinya gigi berlubang maupun masalah kesehatan gigi dan mulut lainnya pada anak Anda. 
  • Lakukan pemeriksaan gigi yang rutin ke dokter gigi untuk memastikan bahwa gigi si kecil selalu berada dalam kondisi yang sehat. Pemeriksaan ini ada baiknya dilakukan sejak anak berusia 1 tahun. 
  • Selektif dalam memilih makanan. Kurangilah mengonsumsi makanan yang memiliki kadar gula yang tinggi, karena makanan manis dapat memicu terjadinya gigi berlubang. Makanan yang bersifat asam juga patut dikurangi, karena bakteri penyebab masalah kesehatan gigi dan mulut menyukai lingkungan yang asam. Oleh karena itu, perbanyaklah konsumsi sayur serta buah-buahan yang mengandung banyak vitamin dan mineral untuk menjaga kesehatan gusi Anda. 

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
How Many Teeth Do Adults Have: On Top, On Bottom, and Babies. Healthline. (https://www.healthline.com/health/how-many-teeth-do-adults-have)
Teeth names: Diagram, types, and functions. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/326754.php)
Teeth Types, Growth, Baby and Permanent Teeth. WebMD. (https://www.webmd.com/oral-health/guide/teeth-birth-adulthood)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app