Overweight dan obesitas sering dianggap sama, padahal keduanya adalah kondisi berbeda. Overweight adalah kondisi yang ditandai dengan kelebihan berat badan atau di atas ideal.
Sementara, obesitas adalah kondisi kronis yang ditandai dengan penumpukan lemak dalam tubuh. Orang yang mengidap obesitas memiliki kandungan lemak di atas normal sehingga berimbas pada risiko penyakit yang lebih serius bahkan mengancam jiwa. Penyakit-penyakit tersebut di antaranya adalah gangguan jantung, stroke, diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan pembuluh darah, dan beberapa jenis kanker.
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic
Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.
Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan dan Membentuk Tubuh Ideal
Penyebab overweight dan obesitas
Penyebab utama overweight dan obesitas adalah ketidakseimbangan jumlah kalori yang dikonsumsi dengan jumlah kalori yang digunakan.
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko overweight dan obesitas adalah:
- Faktor genetik yang dapat memengaruhi cara kerja tubuh dalam memproses makanan menjadi energi serta cadangan lemak;
- Usia yang semakin bertambah dapat membuat massa otot tubuh semakin berkurang dan memperlambat proses metabolisme tubuh;
- Gangguan tidur yang dapat menyebabkan perubahan hormonal dan berdampak pada peningkatan rasa lapar dan keinginan untuk makan;
- Efek kehamilan berupa kenaikan berat badan dan kesulitan untuk kembali ke berat badan ideal;
- Memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti PCOS, sindrom Prader-Willi, sindrom Cushing, hipotiroidisme, osteoartritis;
- Mengonsumsi obat-obatan seperti steroid atau pil KB
Baca juga: 10 Akibat Kurang Tidur yang Merugikan Kesehatan
Apa ukuran overweight dan obesitas?
Perbedaan overweight dan obesitas bisa dilihat dari jumlah indeks massa tubuh (BMI). Seseorang dikatakan overweight jika nilai BMI berada di antara 25-29,9, sementara disebut obesitas jika nilai BMI berada di atas 30. Berikut merupakan cara menghitung BMI:
BMI: Berat badan (kg) / [tinggi badan (m) x tinggi badan (m)]
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic
Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.
Hasil dari perhitungan BMI (Body Mass Index) tersebut dapat membantu menentukan kategori berat badan Anda, apakah termasuk kategori normal, underweight, overweight, atau justru obesitas.
Secara umum, ada 4 kategori perhitungan indeks massa tubuh (Body Mass Index/BMI) untuk orang dewasa, yaitu:
- Nilai BMI di bawah 18,5, maka termasuk kategori berat badan kurang (underweight)
- Nilai BMI antara 18,5-24,9, maka termasuk kategori berat badan ideal (normal)
- Nilai BMI antara 25-29,9, maka termasuk kategori berat badan berlebih (overweight)
- Nilai BMI di atas 30, maka termasuk kategori obesitas (obesity)
Akan tetapi, ukuran BMI di atas dianggap kurang cocok untuk orang-orang Indonesia. Pasalnya, yang menjadi tolok ukur perhitungan di atas adalah kondisi fisik orang-orang Eropa. Jangan lupa bahwa BMI adalah standar yang digunakan WHO.
Berangkat dari situ, untuk orang-orang Asia Pasifik--termasuk Indonesia--ukuran BMI yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
- BMI < 18,5 = berat badan kurang (underweight).
- BMI 18,5-22,9 = normal.
- BMI 23,0-24,9 = kelebihan berat badan (overweight).
- BMI > 25,0 = obesitas tingkat I.
- BMI > 30,0 = obesitas tingkat II.
Dengan mengetahui tingkat BMI, Anda bisa tahu apakah berat badan Anda berada di kondisi ideal atau tidak. Meski demikian, perhitungan BMI tidak bisa menentukan kondisi kesehatan seseorang.
Jika bicara soal berat badan ideal, tentu ada banyak faktor yang harus diperhitungkan: Mulai dari umur, jenis kelamin, massa otot, kadar lemak, aktivitas harian, hingga kondisi medis atau riwayat penyakit. Sederhananya, BMI hanya digunakan sebagai skrining awal, bukan mengonfirmasi kondisi fisik seseorang.
Baca juga: Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT), Akurat atau Tidak?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.