Perubahan Bentuk-Bentuk Payudara dari Waktu ke Waktu

Perubahan bentuk-bentuk payudara padaawanita biasanya terjadi pada masa pubertas, menstruasi, kehamilan, menyusui, hingga saat wanita mengalami menopause. 

Perubahan bentuk yang terjadi umumnya merupakan hal yang bersifat alami, namun ada juga yang mengasumsikan bahawa perubahan tersebut tidak normal adanya. 

Maka dari itu, ada baiknya Anda menyimak ulasan informasi mengenai perubahan bentuk payudara di bawah ini agar tidak khawatir dengan perubahan yang terjadi. 

Payudara wanita berada tepat di depan otot dada. Payudara wanita terdiri dari beberapa jaringan, seperti lemak, jaringan ikat, pembuluh darah, serta kelenjar susu. Kelenjar susu memiliki peran penting dalam menghasilkan ASI. 

Pada dasarnya, setiap wanita memiliki ukuran dan bentuk payudara yang berbeda-beda. Perbedaan yang muncul ini umumnya dipengaruhi oleh kadar lemak dan perubahan hormon yang sering terjadi dengan siklus hidup normal. 

Perkembangan bentuk-bentuk payudara 

Perubahan bentuk-bentuk payudara terjadi melalui beberapa tahapan yang terjadi selama siklus kehidupan seorang wanita, di mulai dari masa pubertas hingga mencapai masa menopause: 

1. Bentuk payudara di masa pubertas

Ketika seorang wanita mulai memasuki masa pubertas, hormon estrogen akan mulai dilepaskan oleh tubuhnya. Lepasnya hormon estrogen ini membuat bentuk payudara seorang wanita yang semula terlihat seperti anak laki-laki, akan mulai tumbuh dan berkembang. 

Bentuk payudara wanita kemudian mulai mengalami perubahan akibat hormon estrogen yang merangsang kelenjar susu di payudara. 

2. Bentuk payudara pada masa menstruasi 

Pada saat seorang wanita mengalami menstruasi untuk pertama kalinya, maka produksi hormon estrogen dan progesteron akan meningkat. Peningkatan produksi yang terjadi pada kedua hormon ini merangsang pertumbuhan dan perkembangan jaringan yang ada di dalam payudara. 

Pada tahap menstruasi ini, payudara akan terlihat lebih besar dan lebih padat. Bentuk payudara yang berubah ini terjadi sebagai persiapan untuk kemungkinan kehamilan. Akan tetapi, bentuk payudara akan kembali mengecil atau kembali dalam ukuran normal apabila kehamilan tidak terjadi. 

3. Bentuk payudara saat hamil 

Sudah bukan hal yang asing jika payudara wanita akan tampak lebih besar saat berada dalam masa kehamilan. Selama masa kehamilan, perubahan pada bentuk payudara wanita disebabkan oleh perubahan jumlah hormon kehamilan, yaitu hormon progesteron, estrogen dan prolaktin. 

Perubahan ini terjadi sebagai persiapan masa menyusui. Masa-masa menjelang persalinan, kelenjar-kelenjar susu akan distimulasi untuk memproduksi ASI. 

4. Bentuk payudara pada masa menyusui 

Jika pada beberapa tahap sebelumnya hormon estrogen dan progesteron mengalami peningkatan, maka pada masa menyusui kedua hormon ini akan mengalmi penurunan. Kedua hormon yang menurun ini akan digantikan dengan hormon prolaktin. 

Hormon prolaktin merupakan hormon yang berperan dalam memproduksi ASI, membuat payudara menjadi lebih padat, kencang dan besar. Selain itu, tidak hanya pada bentuk payudara, perubahan juga terjadi pada puting yang akan membesar dan warna areolanya yang berubah menjadi lebih gelap. 

Jika masa menyusui telah selesai, bentuk payudara akan kembali seperti saat sebelum melahirkan karena jaringan payudara mengalami penyusutan. 

5. Bentuk payudara pada saat menopause 

Payudara wanita akan mengecil saat berusia 40 sampai 50 tahun ketika mencapai masa menopause, kondisi ini disebut juga dan atrofi atau pengecilan payudara. Mengecilnya payudara pada usia tersbut terjadi karena hormon estrogen mengalami penurunan. 

Akibatnya, payudara akan mengendur karena kelenjar susu dan jaringan payudara kehilangan elastisitasnya. 

Perubahan lain yang terjadi pada saat menopause adalah munculnya stretch marks, jarak antar-payudara yang melebar, dan tampilan payudara yang menjadi lebih datar. Pada sebagian orang, menyusui dianggap sebagai faktor mengapa payudara mengalami perubahan bentuk dan kendur. 

Padahal, payudara menurun terjadi karena beragam faktor yang lain, seperti perubahan berat badan yang signifikan, melakukan aktivitas berat terlalu banyak, dan kebiasaan merokok. 

Jika bentuk payudara mengalami ketidakseimbangan, maka akan menimbulkan asimetri payudara, sebuah kondisi di mana ukuran salah satu payudara lebih besar daripada yang lain. 

Walaupun bukanlah suatu kondisi yang perlu dikhawatirkan, Anda tetap harus mewaspadai perubahan yang terjadi dengan gejala-gejala yang mengikuti. Terutama, jika bentuk payudara berubah secara tiba-tiba. 

Pada dasarnya, perubahan bentuk payudara merupakan hal alami dan tidak berbahaya. Namun, pertambahan usia membuat Anda lebih berisiko untuk terkena penyakit tertentu pada payudara. 

Oleh karena itu, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADAR) dan pemeriksaan ke dokter secara teratur untuk menghindari berbagai risiko yang mungkin saja terjadi.