Phalol Tablet adalah obat yang digunakan sebagai penurun kolesterol tinggi dan mengurangi risiko terjadinya penyakit-penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke. Obat Phalol Tablet mengandung Simvastatin, obat hipolipidemia golongan statin.Berikut ini adalah informasi lengkap obat Phalol Tablet yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
Mengenai Phalol Tablet
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
Phalol Tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Dos 30 tablet 5 mg
- dos 30 tablet 10 mg
Kandungan
Tiap kemasan obat Phalol Tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Simvastatin 5 mg / tablet
- Simvastatin 10 mg / tablet
Manfaat Phalol Tablet
Berikut ini adalah kegunaan Phalol Tablet (Simvastatin) :
- Phalol Tablet (Simvastatin) digunakan sebagai obat penurun kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia). (Baca juga : gejala, cara mencegah dan metode pengobatan kolesterol tinggi).
- Karena fungsinya menurunkan kadar kolesterol LDL, obat Phalol Tablet (Simvastatin) juga berguna untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke sebagai stabilisasi plak agar tidak mudah rupture / pecah.
Efek Samping Phalol Tablet
Berikut adalah beberapa efek samping Phalol Tablet (Simvastatin) :
- Efek samping yang umum diantaranya adalah sakit kepala, gangguan pencernaan seperti sembelit dan diare, gangguan tidur dan penipisan rambut.
- Infeksi saluran nafas atas pernah dilaporkan karena penggunaan obat ini, perut penuh dengan gas, eksim, dan nyeri perut.
- Phalol Tablet (Simvastatin) meningkatkan risiko cedera otot (myopathy) terutama jika digunakan dalam dosis tinggi atau dikombinasikan dengan obat-obat lain.
- Efek samping yang tingkat kejadiannya jarang dari pemakaian obat ini misalnya kerusakan hati, mempengaruhi daya ingat, dan kebingungan.
- Reaksi alergi akibat pemakaian obat ini juga jarang, namun dapat berakibat serius jika terjadi. Oleh karena itu jika tanda-tanda reaksi alergi seperti ruam, gatal, pembengkakan, pusing, atau kesulitan menelan / bernapas segera hubungi pihak medis. Reaksi alergi jika terjadi termasuk Sindrom Stevens-Johnson, anafilaksis, dan nekrolisis epidermal toksik.
- Efek samping yang berpotensi fatal : Rhabdomyolysis berat disertai gagal ginjal akut. Selain itu juga hepatitis, dan pankreatitis.
Dosis Phalol Tablet
Obat Phalol Tablet (Simvastatin) diberikan dengan dosis berikut :
A. Dosis dewasa untuk mengurangi risiko kardiovaskular (stroke atau serangan jantung)
- Pasien berisiko tinggi (misalnya pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit cardiovascular aterosklerotik) : 20-40 mg 1 x sehari.
- Pasien berisiko sedang : 10 mg 1 x sehari.
B. Dosis dewasa untuk menurunkan kolesterol tinggi/Hiperlipidemia
- Dosis awal, 10-20 mg 1 x sehari.
- Pasien dengan risiko cardioavascular tinggi atau memerlukan penurunan kolesterol yang besar : Awalnya, 40 mg 1 x sehari. Dosis bisa disesuaikan dengan interval minimal 4 minggu sampai mencapai dosis maksimal 80 mg 1 x sehari. Semua dosis harus diambil pada malam hari.
- Pasien dengan hiperkolesterolemia familial homozigot : 40 mg 1 x sehari pada malam hari atau 80 mg / hari dalam 3 x pemberian (20 mg, 20 mg, dan dosis malam 40 mg).
C. Dosis anak dengan Heterozygous familial hypercholesterolaemia
- Anak usia 10-17 tahun : dosis awal, 10 mg 1 x sehari. Dosis dapat ditingkatkan dengan interval 4 minggu sampai mencapai dosis maksimal 40 mg / hari. Semua dosis harus diambil di malam hari.
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat Phalol Tablet (Simvastatin) dengan obat-obat lain jika digunakan bersamaan :
- Obat-obat yang menghambat enzim sitokrom p450 secara kuat seperti, itraconazole, ketoconazole, posaconazole, vorikonazol, eritromisin, klaritromisin, telitromisin sebaiknya dihindari. Jika obat-obat itu sangat dibutuhkan, hentikan pemakaian Phalol Tablet (Simvastatin).
- Penghambat enzim sitokrom p450 yang lebih lemah seperti fluconazole, siklosporin, verapamil, diltiazem harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
- Pemberian Phalol Tablet (Simvastatin) dengan anti lipid lain seperti gemfibrozil harus dihindari, karena dapat menurunkan tingkat lipid secara drastis.
- Pemberian bersamaan Phalol Tablet (Simvastatin) dengan colchicine, amiodaron, dronedarone, ranolazine, atau calcium channel blockers (misalnya verapamil, diltiazem, atau amlodipine) meningkatkan resiko cedera otot (miopati) termasuk rhabdomyolysis.
- Jika diberikan bersamaan dengan verapamil, diltiazem, atau dronedarone : dosis Phalol Tablet (Simvastatin) diberikan tidak lebih dari 10 mg / hari.
- Jika diberikan bersamaan dengan amiodaron, amlodipine, atau ranolazine : dosis Phalol Tablet (Simvastatin) diberikan tidak lebih dari 20 mg / hari.
- Jika diberikan bersamaan dengan siklosporin, danazol, atau fibrat (kecuali fenofibrate) : dosis Phalol Tablet (Simvastatin) diberikan tidak lebih dari 10 mg / hari.
- Phalol Tablet (Simvastatin) dengan dosis 20 - 40 mg / hari meningkatkan efek anti koagulan warfarin.
Kontraindikasi
- Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat alergi obat Simvastatin.
- Jangan menggunakan obat kolesterol tinggi ini jika anda sedang hamil karena obat ini diketahui berakibat buruk pada janin.
- Belum diketahui apakah obat ini ikut keluar bersama air susu ibu, tetapi mengingat potensi bahayanya yang tinggi, jika anda adalah ibu menyusui, jangan menggunakan obat ini karena dikhawatirkan bisa mengganggu metabolisme lipid bayi.
- Obat ini juga dikontraindikasikan terhadap pasien yang mempunyai penyakit hati akut atau peningkatan persisten transaminase serum yang tidak dapat dijelaskan.
- Tidak boleh digunakan oleh penderita penyakit ginjal.
- Simvastatin 80 mg tidak boleh digunakan sebagai terapi awal pada pasien baru dan mereka yang memakai dosis rendah.
- Kontraindikasi bila digunakan bersamaan dengan obat yang termasuk inhibitor CYP3A4 yang kuat misalnya itraconazole, ketoconazole, posaconazole, clarithromycin, erythromycin, telithromycin, nefazodone, HIV protease inhibitors (misalnya nelfinavir), boceprivir, telaprevir, gemfibrozil, ciclosporin, danazol, dan jus grapefruit (jeruk bali).
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat Phalol Tablet (Simvastatin) adalah sebagai berikut :
- Obat ini umumnya digunakan pada malam hari.
- Obat penurun kolesterol tinggi ini bisa meningkatkan resiko cedera otot (myopathy oleh karena itu pasien dengan riwayat kelainan otot bawaan harus mendapatkan perhatian serius jika menggunakan obat ini.
- Sebaiknya pasien menerapkan pola hidup sehat seperti berolahraga, meningkatkan konsumsi makanan berserat tinggi, tidak merokok, tidak minum alkohol, dan mengkonsumsi diet rendah kolesterol.
- Obat golongan statin harus digunakan dengan hati-hati pada peminum alkohol.
- Penggunaan obat ini harus dilakukan secara hati-hati dan dengan pengawasan dokter untuk pasien yang menderita gangguan hati, ginjal, kelenjar tiroid, dan pasien-pasien yang pernah mengalami keluhan cedera otot.
- Fungsi hati harus diperiksa sebelum dan sesudah menggunakan obat ini karena adanya potensi hepatotoksisitas.
- Hipotiroidisme harus diatasi sebelum menggunakan obat-obat golongan statin.
- Jus jeruk dapat meningkatkan kadar Phalol Tablet (Simvastatin) dalam plasma darah. Sebaiknya dihindari untuk meminimalisir efek samping.
- Selalu lakukan pemantauan kadar kolestrol secara berkala sebagai bahan evaluasi dosis dari dokter anda.
- Pasien-pasien lansia atau anak <10 tahun harus hati-hati jika menggunakan obat ini.
- Obat ini dapat menyebabkan pusing, sebaiknya jangan mengemudi atau menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.
- Resiko miopati lebih besar pada pasien dari ras Cina, untuk itu kombinasi simvastatin dan niacin tidak direkomendasikan pada pasien ras Cina.
Penggunaan Obat Phalol Tablet Untuk Ibu Hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Simvastatin kedalam kategori X dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada hewan atau manusia telah menunjukkan efek buruk pada janin dan/atau terdapat bukti positif beresiko terhadap janin manusia berdasarkan data-data efek samping yang dikumpulkan melalui penelitian atau data pemasaran, dan resikonya terbukti jelas lebih buruk daripada manfaat yang bisa diperoleh.
Obat ini dikontraindikasikan untuk ibu hamil karena diketahui berakibat buruk pada janin.