Ini adalah review terhadap obat dengan merk pharothrocin. di bagian akhir review ini juga disertakan tautan untuk mengetahui merk obat-obat lain dengan kandungan yang sama dengan pharothrocin.
pabrik : pharos
golongan : obat keras
kemasan : dos 75 tablet cewable 200 mg
kandungan : eritromisin etilsuksinat setara eritromisin 200 mg/tablet kunyah
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
eritromisina (Erythromycin ) adalah antibiotik golongan makrolidum yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif. eritromisina (Erythromycin ) biasanya digunakan untuk pasien yang alergi terhadap antibiotik golongan penicillin. eritromisina (Erythromycin ) adalah bakteriostatik yang bekerja dengan cara mengikat sub unit 50s dan 70s dari ribosom bakteri sehingga menghambat translasi mRNA. Dengan demikian sistesis protein akan terganggu sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat.
Indikasi pharothrocin
kegunaan pharothrocin (Erythromycin ) adalah untuk pengobatan infeksi oleh kuman yang peka terhadap pharothrocin (Erythromycin ) seperti bronkitis akut dan kronik, osteomyelitis, cellulitis, pyelitis, uretritis, gonorrhoeae, syphillis dan amoebiasis. pharothrocin (Erythromycin ) juga digunakan untuk infeksi kulit dan jaringan lunak dan profilaksis demam rheuma yang recurrent.
Kontra indikasi
pharothrocin (Erythromycin ) harus dihindari pada pasien hipersensitifitas pada Erythromycin dan antibiotika makrolidum lainnya. pharothrocin (Erythromycin ) dikontraindikasikan untuk pasien dengan fungsi hati yang rusak.
Efek Samping pharothrocin
Kebanyakan efek samping pharothrocin (Erythromycin ) yang muncul adalah mual, muntah, diare, kembung, flatulensi, palpitasi, nyeri dada, dispepsia, dan nyeri pada perut. Gugup, ruam kulit, melena dan jaundice kolestatik, monilia, vaginitis dan nefritis, pusing, sakit kepala, vertigo, somnolence, letih, fotosensitifitas dan shock anafilaksis juga dilaporkan terjadi pada pemakaian pharothrocin (Erythromycin ). pharothrocin (Erythromycin ) dapat mempengaruhi sistem saraf pusat , menyebabkan reaksi psikotik , mimpi buruk dan berkeringat di malam hari.
perhatian
jangan memberikan pharothrocin (Erythromycin ) pada penderita dengan fungsi hati yang rusak
Toleransi terhadap kehamilan
Penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pemakaian eritromisina (Erythromycin ) pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk , namun studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil tidak menunjukkan risiko untuk janin pada trimester berapapun.
Interaksi obat
deksametason menghambat kerja enzim dalam metabolisme pharothrocin (Erythromycin ) sehingga meningkatkan levelnya dalam plasma darah. Obat-obatan seperti simvastatin, lovastatin, atau atorvastatin jika diberikan bersamaan dengan pharothrocin (Erythromycin ), level substratnya meningkat dalam plasma darah, sehingga meningkatkan efek samping. Hal yang sama juga terjadi pada obat-obat seperti ergotamine dan dihydroergotamine. pharothrocin (Erythromycin ) tidak boleh diberikan kepada orang-orang yang menggunakan obat yang memperpanjang metabolisme pharothrocin (Erythromycin ) seperti verapamil atau diltiazem, atau obat-obatan yang juga memperpanjang interval QT. Contoh lain termasuk terfenadine, astemizol, cisapride dan pimozide. Theophylline yang digunakan terutama untuk obat asma, juga kontraindikasi jika diberikan bersamaan pharothrocin (Erythromycin ).
Dosis pharothrocin
pharothrocin (Erythromycin ) diberikan dengan dosis : dewasa 2 x sehari 500 mg atau 4 x sehari 250 mg; anak 50-75 mg/kg BB/hari dibagi 3-4 dosis