Phenobarbital adalah obat generik yang diproduksi oleh beberapa perusahaan. Phenobarbital adalah obat epilepsi tertua yang masih digunakan. Pada tahun 1912, dua tim kimia independen menciptakan obat ini dengan nama Luminal.
Phenobarbital termasuk golongan barbiturat, kelas obat-obatan yang digunakan untuk menimbulkan sedasi atau kantuk dan digunakan untuk mengatasi gejala kejang-kejang. Obat ini memiliki efek samping karena dapat menyebabkan perubahan perilaku dan risiko terjadinya gejala penarikan atau yang lebih dikenal dengan “sakau”.
Phenobarbital memiliki waktu paruh yang panjang, yang menjaga tingkat obat dalam darah yang relatif stabil selama 1 hari bahkan ketika Phenobarbital diambil hanya dalam satu dosis harian (biasanya digunakan sebelum tidur). Phenobarbital bukan hanya bisa digunakan sebagai obat epilepsi, untuk lebih jelasnya, mari disimak artikel yang satu ini.
Mengenai Phenobarbital
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet dan suntik
Kandungan:
Antikonvulsan barbiturat
Manfaat Phenobarbital
Phenobarbital termasuk golongan obat yang disebut barbiturat, seperti yang diketahui sebelumnya, obat ini digunakan untuk mengatasi kejang pada epilepsi, tetapi pada kenyataannya, obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati insomnia (gangguan kesulitan untuk tertidur) dan sebagai obat penenang untuk meredakan gejala kecemasan atau ketegangan.
Phenobarbital juga bisa digunakan untuk mengendalikan beberapa jenis kejang. Phenobarbital bekerja dengan memperlambat cara kerja otak dan sistem saraf. Selain itu, Phenobarbital juga digunakan untuk mengurangi tingkat bilirubin pada bayi yang baru lahir. Bilirubin adalah zat yang diproduksi oleh tubuh dan dibuang oleh hati.
Kadang-kadang hati bayi yang baru lahir membutuhkan waktu sebelum bisa mulai bekerja secara efektif. Penggunaan obat ini harus disertai dengan resep dokter. Jangan berhenti minum obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
Sediaan dan Dosis Phenobarbital
Syrup
Phenobarbital tersedia dalam bentuk syrup yang setiap mL cairan bening merah mengandung Phenobarbital USP 5 mg.
Tablet
• 15 mg
Setiap tablet yang berwarna merah muda, bulat, mengandung Phenobarbital USP 15 mg.
• 30 mg
Setiap tablet kuning, bulat, dan berisi Phenobarbital USP 30 mg.
• 60 mg
Setiap tablet hijau, bulat, dan berisi Phenobarbital USP 60 mg.
100 mg
• Setiap tablet biru, bulat, dan berisi Phenobarbital USP 100 mg.
Berikut adalah dosis phenobarbital yang dapat diberikan berdasarkan kondisi:
- Obat penenang : 30-120 mg yang dibagi ke dalam 2-3 jadwal konsumsi (untuk orang dewasa); 6 mg/kgBB per hari atau 180 mg/m2, yang dapat dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi (untuk anak-anak).
- Suntik untuk kejang akut/epilepsi: 200-600 mg, dilanjutkan dengan phenobarbital tablet 100-300 mg per hari pada malam hari (untuk orang dewasa) ; 100-400 mg, dilanjutkan dengan tablet 3-5 mg/kgBB atau 125 mg/m2 per hari (untuk anak-anak).
- Obat tidur: 100-320 mg untuk pengobatan insomnia.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi dosis obat yang dibutuhkan seseorang, seperti berat badan, kondisi medis lainnya, dan obat-obatan lainnya. Jika dokter Anda merekomendasikan dosis yang berbeda dari yang tercantum di sini, pilih cara yang dokter Anda anjurkan, karena dokter lebih mengetahui kondisi Anda secara keseluruhan.
Obat ini dapat menimbulkan kecanduan jika diambil dalam jangka waktu yang lama. Anda mungkin mengalami efek penarikan (sakau) jika Anda berhenti menggunakan obat ini secara tiba-tiba setelah penggunaan yang lama.
Jika Anda berencana menghentikan pengobatan, dokter akan mengurangi dosis secara bertahap untuk mengurangi keparahan efek penarikan.
Apa efek samping yang mungkin ditimbulkan dari obat Phenobarbital?
kebanyakan obat-obatan dapat menyebabkan efek samping. Efek samping adalah respons yang tidak diinginkan terhadap obat ketika diminum dalam dosis normal. Efek samping bisa ringan atau berat, sementara atau permanen. Efek samping yang tercantum di bawah ini tidak dialami oleh semua orang yang menggunakan obat ini. Jika Anda khawatir tentang efek samping, diskusikan risiko dan manfaat obat ini dengan dokter Anda. Efek samping berikut telah dilaporkan oleh setidaknya 1% orang yang memakai obat ini.
Banyak dari efek samping ini dapat dikelola, dan beberapa dari mereka dapat hilang dengan sendirinya seiring waktu. Hubungi dokter Anda jika Anda mengalami efek samping ini dan efek samping tersebut sangat parah atau mengganggu. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi:
• kecemasan atau kegugupan
• pusing
• kantuk
• pembengkakan wajah
• merasa pingsan atau pusing
• efek "hangover"
• sakit kepala
• sifat lekas marah
• mual
• mimpi buruk atau masalah tidur
• muntah
Meskipun sebagian besar efek samping yang tercantum di bawah ini tidak sering terjadi, mereka dapat menyebabkan masalah serius jika Anda tidak memeriksakan ke dokter atau mencari bantuan medis. Periksa dengan dokter Anda sesegera mungkin jika salah satu dari efek samping berikut terjadi:
• Kebingungan dan gelisah
• halusinasi
• tanda-tanda anemia (sel darah merah rendah; misalnya, pusing, kulit pucat, kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa, sesak napas)
• tanda-tanda masalah pembekuan (misalnya, mimisan yang tidak biasa, memar, darah dalam urin, batuk darah, gusi berdarah, luka dengan pendarahan lama) • tanda-tanda depresi (misalnya, konsentrasi yang buruk, perubahan berat badan, perubahan dalam tidur, penurunan minat dalam melakukan aktivitas, pikiran untuk bunuh diri)
• tanda-tanda masalah hati (misalnya, mual, muntah, diare, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, sakit kuning, urin gelap, tinja pucat)
Di Amerika, Phenobarbital adalah salah satu obat yang paling banyak disalah gunakan. Karena memiliki efek seperti narkoba yang dapat menimbulkan kecanduan, maka penggunaan Phenobarbital harus dipantau dengan ketat oleh tenaga medis profesional.
Perhatian
- Hindari penggunaan phenobarbital dengan warfarin, karena dapat mengurangi kadar warfarin dalam darah.
- Hindari penggunaan phenobarbital dengan progesteron dan estradiol, karena dapat menurunkan efektivitas obat phenobarbital.
- Hindari penggunaan phenobarbital dengan kortikosteroid, karena dapat menurunkan efektivitas kortikosteroid dalam tubuh.
- Hindari penggunaan phenobarbital dengan griseofulvin, karena dapat menghambat penyerapan obat griseofulvin dalam darah.