Jerawat adalah penyakit kulit yang hampir diderita oleh banyak wanita. Timbulnya jerawat akan menimbulkan krisis kepercayaan diri pada wanita. Apalagi jerawat dapat meninggalkan bekas dan pengobatannya membutuhkan waktu yang lama.
Mungkin terdengar aneh, tetapi pada kenyataannya pil KB dapat digunakan sebagai alternatif mengobati jerawat. Pada umumnya pil KB diresepkan oleh dokter kepada penderita jerawat yang juga membutuhkan kontrasepsi.
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic
Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.
Cara kerja Pil KB mengobati jerawat
Timbulnya jerawat sangat berkaitan dengan hormon. Pada saat menjelang menstruasi, biasanya akan muncul banyak jerawat. Hal tersebut dikarenakan melambungnya tingkat hormon estrogen menjelang menstruasi. Selain itu, jerawat juga muncul pada wanita yang telah mengalami menopause.
Pada saat menopause, wanita akan mengalami penurunan kadar hormon estrogen.
Jerawat dipicu oleh produksi minyak yang berlebih. Minyak dan sisa-sisa kulit mati akan menyumbat pori-pori, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Selain itu, kadar hormon androgen yang tinggi juga akan menyebabkan kelenjar kulit memproduksi minyak secara berlebih.
Mengkonsumsi pil KB akan meningkatkan kadar hormon estrogen dan progesteron, sehingga dapat menekan kadar androgen dalam tubuh dan produksi minyak akan berkurang.
Pil KB dapat mengobati jerawat ringan hingga sedang
Pil KB memang terbukti mampu mengobati jerawat. Bahkan banyak dokter yang memang meresepkan pil KB untuk mengobati masalah jerawat. Selain itu, dokter juga mungkin akan merekomendasikan produk kontrasepsi lain seperti pil KB Yasmin dan Allesse yang sudah terbukti mampu menyembuhkan jerawat.
Pil KB mampu mengobati jerawat ringan maupun sedang pada wanita usia 14-15 tahun, wanita yang sudah menstruasi, ataupun wanita yang membutuhkan kontrasepsi.
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic
Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.
Selain pemberian pil KB, Anda mungkin akan diberikan obat luar yang akan membantu menyembuhkan jerawat yang meradang setelah mengkonsumsi pil KB.
Jika Anda mengalami peradangan jerawat yang parah disertai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, munculnya bulu-bulu halus di wajah, ataupun obesitas, dokter mungkin akan melakukan uji khusus untuk mengetahui kemungkinan terjadinya gangguan hormon ataupun sindrom ovarium polisistik.
Manfaat Pil KB untuk jerawat
Selain mengobati jerawat, pil KB juga dapat mengatasi peradangan akibat jerawat, mengurangi munculnya jerawat, hingga mengurangi iritasi akibat jerawat. Untuk mengobati jerawat, selain mengonsumsi pil KB juga harus diimbangi dengan perawatan jerawat dari luar.
Risiko menggunakan Pil KB
Pil KB memang terbukti mampu menyembuhkan jerawat. Namun kandungan progesteron dan estrogen yang terkandung dalam pil KB memiliki efek samping. Meskipun kandungan estrogen dan progesteron dalam pil KB saat ini sudah kecil, tetapi tetap saja mengkonsumsi pil KB dapat menimbulkan efek samping seperti serangan jantung, stroke, maupun penggumpalan darah pada kaki atau paru-paru.
Selain itu, mengkonsumsi pil KB juga mempunyai risiko terkena hipertensi (darah tinggi) dan masalah kardiovaskuler lainnya, penyakit hati dan kantung empedu, sakit kepala sebelah (migrain), ataupun perubahan mood dan depresi.
Orang yang dilarang mengkonsumsi pil KB
Jika Anda ingin mengkonsumsi pil KB untuk menyembuhkan jerawat, Anda pelu berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memeriksa riwayat penyakit Anda, sehingga akan diketahui apakah Anda bisa mengkonsumsi pil KB atau tidak. Hal ini dikarenakan kondisi penyakit tertentu yang bisa diperparah akibat reaksi dari pil KB.
Pil KB tidak bisa dikonsumsi bagi Anda yang memiliki penyakit jantung, hipertensi, penggumpalan darah pada kaki dan paru-paru, penyakit pembekuan darah, riwayat kanker, penyakit hati, diabetes, ataupun migren.
Selain itu pil KB juga tidak boleh dikonsumsi oleh perokok yang berusia 35 tahun, wanita hamil dan menyusui, serta penderita obesitas.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.